Peralihan mesin konvensionla ke mesin listrik sudah mulai terasa. Di belahan dunia lain, pengguna kendaraan listrik mendapatkan subsidi seperti potongan pajak dan tawaran intensif menarik lainnya dari Pemerintah setempat.
Di dunia balap, mesin listrik sudah mulai di gelar, baik itu untuk balapan roda dua maupun roda empat.
Formula E, EGT dan Moto-E adalah contoh gelaran balap yang menggunakan mesin listrik.
Karakteristik dan konstruksi mesin listrik tentu saja sangat berbeda dibanding dengan mesin konvensional. Dan pastinya akan banyak komponen yang biasa kita temukan di mesin konvensional tapi tidak akan kita temukan di mesin listrik. Komponen apa sajakah itu?
Berikut ini adalah komponen-komponen yang ada di mesin konvensional namun tidak akan kita temukan di mesin listrik.
Busi
Di mesin konvensional, busi berfungsi sebagai pemercik bunga api agar campuran bahan bakar dan udara bisa terbakar. Tidak semua mesin konvensional menggunakan busi karena mesin diesel tidak memerlukan busi untuk menyalakan solar.
Koil
Karena tidak pakai busi maka otomatis Koil pun tidak diperlukan. Koil bertugas mengeluarkan tegangan hingga puluhan ribu Volt ke busi agar tercipta bunga api yang sempurna berwarna biru.
Injektor
Bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang mesin sesuai perintah ECU, sementara mesin listrik tidak menggunakan bahan bakar fosil, maka otomatis perangkat ini pun tidak dibutuhkan.
Dynamo Starter
Membantu memutar poros engkol saat mesin akan dihidupkan pertama kali. Dynamo starter mendapat tenaga dari Aki dan setelah mesin hidup maka suplai listrik sebagian akan di ambil alih oleh altenator.
Saringan Udara
Menyaring partikel udara yang akan masuk ke ruang bakar agar bersih dari kotoran debu serta kerikil yang dapat merusak komponen mesin
Karburator
Pencampur bahan bakar dan udara pada mesin type lama yang pada perkembangannya kemudian digantikan dengan sistem injeksi
Turbocharger/Supercharger
Perangkat peningkat power mesin dengan memaksimalkan suplai udara yang masuk keruang bakar dengan bantuan turbin yang di gerakan oleh gas buang atau memanfaatkan putaran mesin.
Baca juga : Perbedaan Turbocharger dan Supercharger
Transmisi
Penerus daya mesin ke roda yang bekerja dengan merubah rasio putaran mesin sesuai kebutuhan kendaraan dan medan yang di lalui. Meskipun pada kendaraan listrik type tertentu masih tetap menggunakan transmisi untuk berbagai alasan, contohnya Empulse TT yang pakai transmisi layaknya motor bermesin konvensional.
Knalpot
Saluran gas buang yang berfungsi meredam suara hasil ledakan pembakaran di ruang bakar mesin. Pada perkembangannya, knalpot tidak hanya sebagai peredam suara melainkan juga sebagai pengurai emisi gas buang agar memenuhi standart EURO yang meregulasi batas toleransi kadar gas buang mesin.
Saringan Oli
Berfungsi menyaring partikel asing dari oli yang bersirkulais di mesin. Oli mesin bisa saja mengandung serpihan logam dari hasil gesekan antar komponen mesin atau juga residu akibat panas pembakaran dalam mesin.
Alternator
Sumber listrik dari sebuah kendaraan selain aki. Alternator akan mensuplai daya listrik ke beberapa komponen kendaraan seperti lampu dan mengisi aki
Kita ketahui kalau mesin konvensional bekerja dengan dukungan dari komponen-komponen yang menempel di sekitarnya.
Jadi selain piston, noken as, poros engkol, stang piston, katup dll yang ada dalam jeroan mesin konvensional, ada juga komponen penunjang lainnya yang berada diluar mesin.
Dan semua komponen ini bekerja sama untuk menghasilkan tenaga. Sebut saja knalpot, yang jika tanpa knalpot sebenarnya mesin masih bisa hidup tapi suara yang dihasilkan sangat tidak bersahabat.
Komponen seperti radiator tetap wajib terpasang untuk membuang panas dari dalam mesin konvensional maupun mesin listrik. Tanpa radiator (sistem pendingin) pun sebenarnya mesin masih bisa beroperasi, tapi berapa lama dia bisa bertahan sebelum akhirnya rusak karena overheat.
Memang kurang bijak jika kita membandingkan antara mesin listrik dan mesin konvensional karena keduanya berada di alam yang berbeda.
Tapi dengan mengetahui komponen-komponen yang biasa kita temukan di mesin konvensional namun tidak ada dimesin listrik, kita jadi tahu bahwasanya ketika menggunakan kendaraan listrik, kita tidak perlu lagi bersihkan busi, kalibrasi injeksi, atau ganti saringan udara. Mungkin saja suatu saat, anda ingin memodifikasi mobil konvensional menjadi mobil listrik.
Itulah komponen yang secara umum ada di mesin konvensional namun tidak ada di mesin listrik.
Tentu masih banyak lagi komponen yang biasa ada di mesin konvensional namun tidak ditemukan di mesin listrik karena kedua mesin ini memang memiliki karakter, konsttruksi dan sistem kerja yang berbeda. Semoga bermanfaat.
Di dunia balap, mesin listrik sudah mulai di gelar, baik itu untuk balapan roda dua maupun roda empat.
Formula E, EGT dan Moto-E adalah contoh gelaran balap yang menggunakan mesin listrik.
Karakteristik dan konstruksi mesin listrik tentu saja sangat berbeda dibanding dengan mesin konvensional. Dan pastinya akan banyak komponen yang biasa kita temukan di mesin konvensional tapi tidak akan kita temukan di mesin listrik. Komponen apa sajakah itu?
Berikut ini adalah komponen-komponen yang ada di mesin konvensional namun tidak akan kita temukan di mesin listrik.
Busi
Di mesin konvensional, busi berfungsi sebagai pemercik bunga api agar campuran bahan bakar dan udara bisa terbakar. Tidak semua mesin konvensional menggunakan busi karena mesin diesel tidak memerlukan busi untuk menyalakan solar.
Koil
Karena tidak pakai busi maka otomatis Koil pun tidak diperlukan. Koil bertugas mengeluarkan tegangan hingga puluhan ribu Volt ke busi agar tercipta bunga api yang sempurna berwarna biru.
Injektor
Bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang mesin sesuai perintah ECU, sementara mesin listrik tidak menggunakan bahan bakar fosil, maka otomatis perangkat ini pun tidak dibutuhkan.
Dynamo Starter
Membantu memutar poros engkol saat mesin akan dihidupkan pertama kali. Dynamo starter mendapat tenaga dari Aki dan setelah mesin hidup maka suplai listrik sebagian akan di ambil alih oleh altenator.
Saringan Udara
Menyaring partikel udara yang akan masuk ke ruang bakar agar bersih dari kotoran debu serta kerikil yang dapat merusak komponen mesin
Karburator
Pencampur bahan bakar dan udara pada mesin type lama yang pada perkembangannya kemudian digantikan dengan sistem injeksi
Turbocharger/Supercharger
Perangkat peningkat power mesin dengan memaksimalkan suplai udara yang masuk keruang bakar dengan bantuan turbin yang di gerakan oleh gas buang atau memanfaatkan putaran mesin.
Baca juga : Perbedaan Turbocharger dan Supercharger
Transmisi
Penerus daya mesin ke roda yang bekerja dengan merubah rasio putaran mesin sesuai kebutuhan kendaraan dan medan yang di lalui. Meskipun pada kendaraan listrik type tertentu masih tetap menggunakan transmisi untuk berbagai alasan, contohnya Empulse TT yang pakai transmisi layaknya motor bermesin konvensional.
Knalpot
Saluran gas buang yang berfungsi meredam suara hasil ledakan pembakaran di ruang bakar mesin. Pada perkembangannya, knalpot tidak hanya sebagai peredam suara melainkan juga sebagai pengurai emisi gas buang agar memenuhi standart EURO yang meregulasi batas toleransi kadar gas buang mesin.
Saringan Oli
Berfungsi menyaring partikel asing dari oli yang bersirkulais di mesin. Oli mesin bisa saja mengandung serpihan logam dari hasil gesekan antar komponen mesin atau juga residu akibat panas pembakaran dalam mesin.
Alternator
Sumber listrik dari sebuah kendaraan selain aki. Alternator akan mensuplai daya listrik ke beberapa komponen kendaraan seperti lampu dan mengisi aki
Kita ketahui kalau mesin konvensional bekerja dengan dukungan dari komponen-komponen yang menempel di sekitarnya.
Jadi selain piston, noken as, poros engkol, stang piston, katup dll yang ada dalam jeroan mesin konvensional, ada juga komponen penunjang lainnya yang berada diluar mesin.
Dan semua komponen ini bekerja sama untuk menghasilkan tenaga. Sebut saja knalpot, yang jika tanpa knalpot sebenarnya mesin masih bisa hidup tapi suara yang dihasilkan sangat tidak bersahabat.
Komponen seperti radiator tetap wajib terpasang untuk membuang panas dari dalam mesin konvensional maupun mesin listrik. Tanpa radiator (sistem pendingin) pun sebenarnya mesin masih bisa beroperasi, tapi berapa lama dia bisa bertahan sebelum akhirnya rusak karena overheat.
Memang kurang bijak jika kita membandingkan antara mesin listrik dan mesin konvensional karena keduanya berada di alam yang berbeda.
Tapi dengan mengetahui komponen-komponen yang biasa kita temukan di mesin konvensional namun tidak ada dimesin listrik, kita jadi tahu bahwasanya ketika menggunakan kendaraan listrik, kita tidak perlu lagi bersihkan busi, kalibrasi injeksi, atau ganti saringan udara. Mungkin saja suatu saat, anda ingin memodifikasi mobil konvensional menjadi mobil listrik.
Itulah komponen yang secara umum ada di mesin konvensional namun tidak ada di mesin listrik.
Tentu masih banyak lagi komponen yang biasa ada di mesin konvensional namun tidak ditemukan di mesin listrik karena kedua mesin ini memang memiliki karakter, konsttruksi dan sistem kerja yang berbeda. Semoga bermanfaat.