Niche yang menyasar anak-anak menjadi salah satu favorit youtuber dalam meembuat konten video untuk channel mereka.
Ini tak lepas dari potensi penghasilan yang lumayan besar karena umumnya anak-anak belum tahu, mana konten iklan, mana konten sebenarnya.
Apalagi kalau menyasar anak-anak di bawah umur 5 tahun yang umumnya belum bisa membaca.
Di sebagian orang tua, ada trik tertentu untuk membuat anak kesayangannya bisa duduk manis dengan tenang sementara orang tua bisa mengerjakan aktifitas lainnya tanpa khawatir di ganggu oleh si kecil.
Trik menenangkan anak salah satunya adalah dengan memberinya handphone dan memutarkan video yang sesuai untuk anak dari koleksi video di Youtube.
Umumnya anak akan senang sekali nonton video di ponsel, hingga diam - tenang tak banyak tingkah dalam waktu lama, setidaknya hingga durasi videonya berakhir.
Saat video berakhir, maka sang anak mulai penasaran untuk mencari-cari cara memutar kembali film yang barusan di tonton.
Kecanggihan handphone masa kini memungkinkan sang anak untuk dapat mengoperasikan ponsel meskipun dengan cara random.
Baca juga : Tips mencegah anak mengacak-acak isi ponsel
Sentuh sana-sentuh sini, usap sana-usap sini, geser sana-geser sini hingga tanpa sengaja menekan tmbol dislike pada video yang di putar tak jarang juga ntah bagaimana malah tanpa sengaja klik iklan, “hnaah ini yang diharapkan, hehehe”.
Jadi bagi anda yang punya channel youtube yang menyasar anak balita dan memiliki angka dislike yang tinggi padahal video anda tidak ada unsur kebencian / negatifnya. Jangan berprasangka buruk dulu, mungkin saja pemirsa anda tidak sengaja menkan tombol dislike hasil dari gerakan random mengusap layar.
Jadi niche anak-anak rawan dislike bukan karena kontennya yang bagaimana-bagaimana, tapi karena perilaku pemirsanya yang masih belum bisa mengontrol sensor motoriknya yang suka random mengusap layar ponsel. Semoga saja Like-nya bukan karena tanpa sengaja, hehehe.
Ini tak lepas dari potensi penghasilan yang lumayan besar karena umumnya anak-anak belum tahu, mana konten iklan, mana konten sebenarnya.
Apalagi kalau menyasar anak-anak di bawah umur 5 tahun yang umumnya belum bisa membaca.
Di sebagian orang tua, ada trik tertentu untuk membuat anak kesayangannya bisa duduk manis dengan tenang sementara orang tua bisa mengerjakan aktifitas lainnya tanpa khawatir di ganggu oleh si kecil.
Trik menenangkan anak salah satunya adalah dengan memberinya handphone dan memutarkan video yang sesuai untuk anak dari koleksi video di Youtube.
Umumnya anak akan senang sekali nonton video di ponsel, hingga diam - tenang tak banyak tingkah dalam waktu lama, setidaknya hingga durasi videonya berakhir.
Saat video berakhir, maka sang anak mulai penasaran untuk mencari-cari cara memutar kembali film yang barusan di tonton.
Kecanggihan handphone masa kini memungkinkan sang anak untuk dapat mengoperasikan ponsel meskipun dengan cara random.
Baca juga : Tips mencegah anak mengacak-acak isi ponsel
Sentuh sana-sentuh sini, usap sana-usap sini, geser sana-geser sini hingga tanpa sengaja menekan tmbol dislike pada video yang di putar tak jarang juga ntah bagaimana malah tanpa sengaja klik iklan, “hnaah ini yang diharapkan, hehehe”.
Jadi bagi anda yang punya channel youtube yang menyasar anak balita dan memiliki angka dislike yang tinggi padahal video anda tidak ada unsur kebencian / negatifnya. Jangan berprasangka buruk dulu, mungkin saja pemirsa anda tidak sengaja menkan tombol dislike hasil dari gerakan random mengusap layar.
Jadi niche anak-anak rawan dislike bukan karena kontennya yang bagaimana-bagaimana, tapi karena perilaku pemirsanya yang masih belum bisa mengontrol sensor motoriknya yang suka random mengusap layar ponsel. Semoga saja Like-nya bukan karena tanpa sengaja, hehehe.