Mengantisipasi perkembangan jaman dan teknologi kendaraan bermotor yang mulai mengarah ke penggunaan energi terbarukan.
Pihak Dorna berencana akan menggelar balap Motor Listrik sebagai “partai tambahan” sebelum kelas utama pada setiap seri motoGP di tahun 2019.
Starting Gridnya akan diisi 18 pembalap, dan pembalapnya sendiri akan diambil dari gabungan pebalap kelas MotoGP dan Moto2, 14 pembalap dari kelas Motogp dan empat pembalap dari kelas Moto2.
Sepertinya pembalap yang bertarung di kelas ini akan mendapat “Double Job” jika seri Balap Motor Listrik ini di jadwalkan pada hari yang sama dengan kelas Utama.
Tapi jika pun di gelar pada hari yang berbeda (hari sabtu misalnya) tentu akan membuat pambalap kelelahan.
Sedangkan balapannya sendiri akan dilangsungkan sebanyak 5 seri saja dan akan berlaga sepuluh Lap setiap serinya sebagai awal peluncurannya sambil menganalisa respon dari berbagai pihak.
Untuk sementara belum ditentukan siapa yang akan memasok motor dan mesin untuk keperluan ini. Hal ini tentu menjadi sulit bagi pabrikan, karena pengembangan motor listrik membutuhkan biaya yang tidak sedikit apalagi motor listrik untuk balap.
Sirkuit yang akan menggelar balapan motor listrik ini akan ditentukan nanti dengan mempertimbangkan kesiapan sirkuit terkait infrastruksur seperti sumber tenaga untuk charging mesin listrik.
Balapan motor bermesin listrik ini cukup menarik untuk dinantikan, FIA yang menjadi induk balapan Formula 1 sudah sejak 2014 menggelar belapan mobil listrik di ajang Formula E.
Jika suatu saat Motor Listrik benar-benar siap bertarung di MotoGP menjadi bagian penting dalam sebuah balapan mungkin kita tidak akan asing dengan suara raungan mesinnya, khususnya lagi bagi yang dulunya atau sampai sekarang masih berkutat dengan mobil balap Tamiya.
Perlahan-lahan mesin listrik mulai menginvasi mesin piston dan mulai dilirik untuk menjadi bagian penting pada sebuah kendaraan.
Hal ini memang tidak bisa dihindari, mengingat beberapa negara maju sudah mulai mengeluarkan kebijakan yang membatasi pergerakan kendaraan bermesin piston.
Motor Listrik pun siap bertarung di MotoGP tapi tidak untuk Head to head dengan mesin Piston 1000 CC yang sedang di pakai sekarang, melainkan menjadi partai tambahan yang mekainsmenya belum dijelaskan secara detail karena rencana ini baru akan direalisasikan di tahun 2019 nanti..
Pihak Dorna berencana akan menggelar balap Motor Listrik sebagai “partai tambahan” sebelum kelas utama pada setiap seri motoGP di tahun 2019.
Starting Gridnya akan diisi 18 pembalap, dan pembalapnya sendiri akan diambil dari gabungan pebalap kelas MotoGP dan Moto2, 14 pembalap dari kelas Motogp dan empat pembalap dari kelas Moto2.
Sepertinya pembalap yang bertarung di kelas ini akan mendapat “Double Job” jika seri Balap Motor Listrik ini di jadwalkan pada hari yang sama dengan kelas Utama.
Tapi jika pun di gelar pada hari yang berbeda (hari sabtu misalnya) tentu akan membuat pambalap kelelahan.
Sedangkan balapannya sendiri akan dilangsungkan sebanyak 5 seri saja dan akan berlaga sepuluh Lap setiap serinya sebagai awal peluncurannya sambil menganalisa respon dari berbagai pihak.
Untuk sementara belum ditentukan siapa yang akan memasok motor dan mesin untuk keperluan ini. Hal ini tentu menjadi sulit bagi pabrikan, karena pengembangan motor listrik membutuhkan biaya yang tidak sedikit apalagi motor listrik untuk balap.
Sirkuit yang akan menggelar balapan motor listrik ini akan ditentukan nanti dengan mempertimbangkan kesiapan sirkuit terkait infrastruksur seperti sumber tenaga untuk charging mesin listrik.
Balapan motor bermesin listrik ini cukup menarik untuk dinantikan, FIA yang menjadi induk balapan Formula 1 sudah sejak 2014 menggelar belapan mobil listrik di ajang Formula E.
Jika suatu saat Motor Listrik benar-benar siap bertarung di MotoGP menjadi bagian penting dalam sebuah balapan mungkin kita tidak akan asing dengan suara raungan mesinnya, khususnya lagi bagi yang dulunya atau sampai sekarang masih berkutat dengan mobil balap Tamiya.
Perlahan-lahan mesin listrik mulai menginvasi mesin piston dan mulai dilirik untuk menjadi bagian penting pada sebuah kendaraan.
Hal ini memang tidak bisa dihindari, mengingat beberapa negara maju sudah mulai mengeluarkan kebijakan yang membatasi pergerakan kendaraan bermesin piston.
Motor Listrik pun siap bertarung di MotoGP tapi tidak untuk Head to head dengan mesin Piston 1000 CC yang sedang di pakai sekarang, melainkan menjadi partai tambahan yang mekainsmenya belum dijelaskan secara detail karena rencana ini baru akan direalisasikan di tahun 2019 nanti..