Keberadaan shockbreaker sangat penting pada kendaraan bermotor. Jika motor mengalami kerusakan pada bagian shockbreakernya maka akan terasa tidak nyaman.
Getaran jalan akan langsung terasa maka berkendara kuda besi pun bukan kiasan lagi, tapi kenyataan karena seperti naik kuda ajrut-ajrutan mengikuti kontur jalan yang bergelombang.
Apalagi kalau yang dilewati adalah jalanan rusak maka akan semakin terasa di badan pegel linunya. Siap-siap hubungi tukang pijat urut, sambil pijat segara kirim motor ke bengkel terdekat untuk memperbaiki shock yang rusak.
Sistem suspensi depan motor bermacam-macam, umumnya yang kita temui adalah type teleskopik yang seiring pemakaian bis amengalami kerusakan pada bagian teleskopik, seal, atau lainnya.
Perkara memperbaiki shock tidaklah sulit, biasanya shock bocor karena sealnya aus atau As nya baret. Jadi tinggal ganti, beres urusan.
Karena kalau dibiarkan bocor maka tekanan oli shock kanan dan kiri menjadi tidak sama.
Oli shock yang bocor bisa beresiko jika rembesan olinya mengenai piringan cakram depan karena bisa membuatnya tidak pakem.
Begitu juga dengan Roda yang masih menggunakan Tromol. Rembesan oli shock akan mengendap dan meresap di kampas rem yang posisi remnya ada dikanan atau dikiri motor, membuat rem tidak bisa bekerja sempurna.
Jika menemukan shock depan bocor sebaiknya segera di perbaiki.
Yang harus diperhatikan ketika memperbaiki shock, sebaiknya sepasang karena kalau tidak, akan membuat kerja shock tidak imbang.
"Kenapa bisa??...."
Karena kualitas oli shock sudah berbeda, ketika shock hanya di perbaiki sebelah maka yang akan mendapat oli baru hanya sebelah, sedangkan sebelahnya lagi masih pakai oli lama yang jelas kulitasnya sudah jauh menurun seiring umur pemakaian.
Resiko yang dihadapi ketika tekanan oli shock tidak sama adalah salah satunya keausan ban yang tidak merata, gundul sebelah.
"Oke, olinya suruh ganti sekalian, pijatnya dilanjut…"
Baiklah … bagaimana prosedur panggantian oli pada shock yang tidak rusak, apakah oli lama di keluarkan lewat saluran buang atau disedot, atau bagaimana?
Kalau ada baut pembuangannya bisa lewat baut pembuangan tapi kalau tidak ada, terpaksa harus lepas Shock dari tempatnya dan oli shock ditumpahkan lewat saluran masuk sambil di kocok-kocok.
Anda akan menemukan oli shock yang hitam kelam yang mulai encer dan karena bercampur debu dan kotoran maka akan ada gumpalan semacam lumpur.
Pastikan oli bekas benar-benar bersih dari dalam shock dan tidak ada lagi yang mengendap. Jika ada yang mengendap otomatis takarannya akan berbeda dengan shock pasangannya.
"Kok bisa beda??..."
Yaa jelas karena bagian shock yang rusak (sealnya bocor tadi) tentu akan dibongkar dan di bersihkan sampai kedalam-dalamnya sehingga bebas dari oli.
Dan ketika diisi oli baru semisal 50 CC maka kapasitasnya tepat 50 CC, mungkin akan lebih 1-2 CC tapi itu masih dalam batas toleransi.
Sedangkan sisi shock satunya lagi yang tidak rusak dan tidak ikut dibongkar. Ketika diisi oli 50 CC, bisa jadi kapasitas oli yang ada dalamnya menjadi sebanyak 58 CC, karena sisa oli lama masih ada yang mengendap dalam tabung shock.
Akibatnya tekanan oli shock antara kanan dan kiri berbeda, dan bisa berakibat setir motor berat sebelah.
Kadang sulit juga mensinkronkan jumlah oli shock motor ketika ketemu kapasitas standartnya misalnya 53 CC per shock dengan toleransi kurleb 4 CC, sedangkan Oli shock di pasaran dijual minimal 150 ml. Tapi tenang, karena botol oli shock biasanya sudah ada skala ukurnya jadi bisa di perkirakan jumlahnya.
Atau bisa pakai botol / gelas plastik bekas air minum mineral, tuang oli shock kedalamnya kira-kira 53 CC berpatokan skala ukur di botol. Jika sudah pas 53 CC tinggal tuang sisanya ke gelas plastik lain dan samakan tingginya. Beres.
Langkah ini bisa mencegah kapasitas oli kurang yang bisa membuat shock terlalu empuk atau jumlahnya melebihi kapasitas yang bisa membuat shock keras.
"Jadi bagaimana sebaiknya??...."
Sebaiknya ketika melakukan perawatan/perbaikan shockbreaker, lakukan pada kedua sisi kanan dan kiri agar hasilnya maksimal.
Meskipun seal shock sebelahnya belum bocor tapi kan umur pakainya sama, misalnya motor beli baru dan sudah di pakai 25 tahun hingga salah satu sisi shock mengalami kebocoran pada seal oli nya sedangkan sisi lainnya terlihat masih baik-baik saja.
Tapi kan kondisi seal sama-sama 25 tahun, jadi tidak menutup kemungkinan, dalam waktu dekat, seal sisi satunya akan ikut bocor.
Malah jadi kerja dua kali, ongkos kerja jadi double. Padahal kalau dikerja satu kali biaya kerjanya Cuma sekali. Lagipula oli shocknya pasti sudah Tidak karu-karuan viscositasnya.
"Tapi kalau beli satu pasang kan jadi lebih mahal ???...."
Iya pasti jadi lebih mahal karena beli seal sepasang, oli shock sepasang, tapi ongkos kerjanya sekali dan hasilnya lebih maksimal.
Jadi gak usah pijet dulu, uang pijet di pakai buat servis shock biar enak berkendara keesokan harinya, nanti pijetnya bisa kapan-kapan kalau ada rejeki. Kali ini belum rejekinya tukang pijet tapi rejekinya tukang servis.
"Gak ada Urusanlah, tetap servis sebelah saja, sebelahnya nanti kalau rusak!! yang penting pijet...."
Ya gak masalah juga sih, toh efeknya tidak terlalu terasa dalam waktu dekat, Lagipula kalau untuk harian tidak terlalu pengaruh.
Yang penting tetap safety riding dan berkendara dengan normal maka perbedaan tekanan oli tidak akan terasa.
Usahakan jangan sering-sering hard braking, jangan mengerem terlalu dekat tikungan, kurangi elbow down ala pembalap MotoGP, selalu aktifkan traksi kontrol kalau ada, kurangi whelie dan stopie hanya untuk membuat Maudy Ayunda terpesona. Pasti Aman.
Tapi nanti kalau suatu saat mulai terasa, kok ban gundul sebelah, kok tangan pegal sebelah, kok motor berat sebelah (ehh ternyata lagi mbonceng Okky Lukman), kok stir berat sebelah dan kak-kok lainnya. Ingat kembali bahwa shock depan anda sudah memiliki spesifikasi yang berbeda. Modifikasi menurunkan shock depan juga dapat memberi efek.
Kalau kemampuan berkendara diatas rata-rata, sedikit kendaladi motor mungkin bukan masalah bahkan berkendara tanpa kopling pun bisa dilakukan. Tapi kadang kita butuh kenyamanan dan kondisi motor yang prima sehingga perlu melakukan perbaikan kala ada masalah pada motor.
Kalau memiliki peralatan lengkap, sebenarnya memperbaiki kerusakan motor seperti shock motor yang sealnya bocor tidaklah terlalu sulit, hanya kunci-kuncinya harus lengkap.
Bukan kunci pagar, kunci lemari, kunci jawaban EBTANAS (ciee ebtanas) atau kunci pintu hati Maudy Ayunda...
....Tapi kunci Pas, kunci Ring, Kunci letter L.
Di beberapa type motor bahkan memerlukan kunci L yang di sambung besi panjang untuk dimasukan kedalam tabung shock dan kunci ini tidak umum di kotak perkakas orang kebanyakan, jadi perlu buat custom. Kunci letter L lengan panjang ini gunanya untuk menahan kepala baut ketika akan melepas tabung shock dalam dari tabung shock luar.
Ada panduan lengkap cara perbaiki shock depan motor yang bisa dijadikan referensi jika anda ingin mencoba menservis shock sendiri dirumah.
Meskipun disitu mencontohkan untuk Honda Supra, tapi umumnya metode membuka shock depan motor, sama. Kecuali untuk type Up-Sidedown mungkin akan berbeda prosesnya. Semoga bermanfaat.
Getaran jalan akan langsung terasa maka berkendara kuda besi pun bukan kiasan lagi, tapi kenyataan karena seperti naik kuda ajrut-ajrutan mengikuti kontur jalan yang bergelombang.
Apalagi kalau yang dilewati adalah jalanan rusak maka akan semakin terasa di badan pegel linunya. Siap-siap hubungi tukang pijat urut, sambil pijat segara kirim motor ke bengkel terdekat untuk memperbaiki shock yang rusak.
Sistem suspensi depan motor bermacam-macam, umumnya yang kita temui adalah type teleskopik yang seiring pemakaian bis amengalami kerusakan pada bagian teleskopik, seal, atau lainnya.
Perkara memperbaiki shock tidaklah sulit, biasanya shock bocor karena sealnya aus atau As nya baret. Jadi tinggal ganti, beres urusan.
Karena kalau dibiarkan bocor maka tekanan oli shock kanan dan kiri menjadi tidak sama.
Oli shock yang bocor bisa beresiko jika rembesan olinya mengenai piringan cakram depan karena bisa membuatnya tidak pakem.
Begitu juga dengan Roda yang masih menggunakan Tromol. Rembesan oli shock akan mengendap dan meresap di kampas rem yang posisi remnya ada dikanan atau dikiri motor, membuat rem tidak bisa bekerja sempurna.
Jika menemukan shock depan bocor sebaiknya segera di perbaiki.
Yang harus diperhatikan ketika memperbaiki shock, sebaiknya sepasang karena kalau tidak, akan membuat kerja shock tidak imbang.
"Kenapa bisa??...."
Karena kualitas oli shock sudah berbeda, ketika shock hanya di perbaiki sebelah maka yang akan mendapat oli baru hanya sebelah, sedangkan sebelahnya lagi masih pakai oli lama yang jelas kulitasnya sudah jauh menurun seiring umur pemakaian.
Resiko yang dihadapi ketika tekanan oli shock tidak sama adalah salah satunya keausan ban yang tidak merata, gundul sebelah.
"Oke, olinya suruh ganti sekalian, pijatnya dilanjut…"
Baiklah … bagaimana prosedur panggantian oli pada shock yang tidak rusak, apakah oli lama di keluarkan lewat saluran buang atau disedot, atau bagaimana?
Kalau ada baut pembuangannya bisa lewat baut pembuangan tapi kalau tidak ada, terpaksa harus lepas Shock dari tempatnya dan oli shock ditumpahkan lewat saluran masuk sambil di kocok-kocok.
Anda akan menemukan oli shock yang hitam kelam yang mulai encer dan karena bercampur debu dan kotoran maka akan ada gumpalan semacam lumpur.
Pastikan oli bekas benar-benar bersih dari dalam shock dan tidak ada lagi yang mengendap. Jika ada yang mengendap otomatis takarannya akan berbeda dengan shock pasangannya.
"Kok bisa beda??..."
Yaa jelas karena bagian shock yang rusak (sealnya bocor tadi) tentu akan dibongkar dan di bersihkan sampai kedalam-dalamnya sehingga bebas dari oli.
Dan ketika diisi oli baru semisal 50 CC maka kapasitasnya tepat 50 CC, mungkin akan lebih 1-2 CC tapi itu masih dalam batas toleransi.
Sedangkan sisi shock satunya lagi yang tidak rusak dan tidak ikut dibongkar. Ketika diisi oli 50 CC, bisa jadi kapasitas oli yang ada dalamnya menjadi sebanyak 58 CC, karena sisa oli lama masih ada yang mengendap dalam tabung shock.
Akibatnya tekanan oli shock antara kanan dan kiri berbeda, dan bisa berakibat setir motor berat sebelah.
Kadang sulit juga mensinkronkan jumlah oli shock motor ketika ketemu kapasitas standartnya misalnya 53 CC per shock dengan toleransi kurleb 4 CC, sedangkan Oli shock di pasaran dijual minimal 150 ml. Tapi tenang, karena botol oli shock biasanya sudah ada skala ukurnya jadi bisa di perkirakan jumlahnya.
Atau bisa pakai botol / gelas plastik bekas air minum mineral, tuang oli shock kedalamnya kira-kira 53 CC berpatokan skala ukur di botol. Jika sudah pas 53 CC tinggal tuang sisanya ke gelas plastik lain dan samakan tingginya. Beres.
Langkah ini bisa mencegah kapasitas oli kurang yang bisa membuat shock terlalu empuk atau jumlahnya melebihi kapasitas yang bisa membuat shock keras.
"Jadi bagaimana sebaiknya??...."
Sebaiknya ketika melakukan perawatan/perbaikan shockbreaker, lakukan pada kedua sisi kanan dan kiri agar hasilnya maksimal.
Meskipun seal shock sebelahnya belum bocor tapi kan umur pakainya sama, misalnya motor beli baru dan sudah di pakai 25 tahun hingga salah satu sisi shock mengalami kebocoran pada seal oli nya sedangkan sisi lainnya terlihat masih baik-baik saja.
Tapi kan kondisi seal sama-sama 25 tahun, jadi tidak menutup kemungkinan, dalam waktu dekat, seal sisi satunya akan ikut bocor.
Malah jadi kerja dua kali, ongkos kerja jadi double. Padahal kalau dikerja satu kali biaya kerjanya Cuma sekali. Lagipula oli shocknya pasti sudah Tidak karu-karuan viscositasnya.
"Tapi kalau beli satu pasang kan jadi lebih mahal ???...."
Iya pasti jadi lebih mahal karena beli seal sepasang, oli shock sepasang, tapi ongkos kerjanya sekali dan hasilnya lebih maksimal.
Jadi gak usah pijet dulu, uang pijet di pakai buat servis shock biar enak berkendara keesokan harinya, nanti pijetnya bisa kapan-kapan kalau ada rejeki. Kali ini belum rejekinya tukang pijet tapi rejekinya tukang servis.
"Gak ada Urusanlah, tetap servis sebelah saja, sebelahnya nanti kalau rusak!! yang penting pijet...."
Ya gak masalah juga sih, toh efeknya tidak terlalu terasa dalam waktu dekat, Lagipula kalau untuk harian tidak terlalu pengaruh.
Yang penting tetap safety riding dan berkendara dengan normal maka perbedaan tekanan oli tidak akan terasa.
Usahakan jangan sering-sering hard braking, jangan mengerem terlalu dekat tikungan, kurangi elbow down ala pembalap MotoGP, selalu aktifkan traksi kontrol kalau ada, kurangi whelie dan stopie hanya untuk membuat Maudy Ayunda terpesona. Pasti Aman.
Tapi nanti kalau suatu saat mulai terasa, kok ban gundul sebelah, kok tangan pegal sebelah, kok motor berat sebelah (ehh ternyata lagi mbonceng Okky Lukman), kok stir berat sebelah dan kak-kok lainnya. Ingat kembali bahwa shock depan anda sudah memiliki spesifikasi yang berbeda. Modifikasi menurunkan shock depan juga dapat memberi efek.
Kalau kemampuan berkendara diatas rata-rata, sedikit kendaladi motor mungkin bukan masalah bahkan berkendara tanpa kopling pun bisa dilakukan. Tapi kadang kita butuh kenyamanan dan kondisi motor yang prima sehingga perlu melakukan perbaikan kala ada masalah pada motor.
Kalau memiliki peralatan lengkap, sebenarnya memperbaiki kerusakan motor seperti shock motor yang sealnya bocor tidaklah terlalu sulit, hanya kunci-kuncinya harus lengkap.
Bukan kunci pagar, kunci lemari, kunci jawaban EBTANAS (ciee ebtanas) atau kunci pintu hati Maudy Ayunda...
....Tapi kunci Pas, kunci Ring, Kunci letter L.
Di beberapa type motor bahkan memerlukan kunci L yang di sambung besi panjang untuk dimasukan kedalam tabung shock dan kunci ini tidak umum di kotak perkakas orang kebanyakan, jadi perlu buat custom. Kunci letter L lengan panjang ini gunanya untuk menahan kepala baut ketika akan melepas tabung shock dalam dari tabung shock luar.
Ada panduan lengkap cara perbaiki shock depan motor yang bisa dijadikan referensi jika anda ingin mencoba menservis shock sendiri dirumah.
Meskipun disitu mencontohkan untuk Honda Supra, tapi umumnya metode membuka shock depan motor, sama. Kecuali untuk type Up-Sidedown mungkin akan berbeda prosesnya. Semoga bermanfaat.