Sistem suspensi depan motor yang umum digunakan

Suspensi merupakan salah satu bagian penting pada sebuah sepeda motor. Mesin yang tangguh, sistem elektronik yang canggih, desain yang futuristik tidak akan maksimal jika tidak didukung sistem suspensi yang memadai.

Banyak sekali sistem suspensi dengan aneka ragam desain konstruksi dan bentuk khususnya untuk suspensi depan, tapi tidak banyak yang pernah diterapkan pada motor produksi masal yang di jual di Negara kita.

Berikut ini tipe sistem suspensi depan motor yang bisa ditemukan pada motor-motor yang banyak berkeliaran di jalanan sekitar kita.

Sistem suspensi depan motor


Suspensi Teleskopik

Jenis ini adalah yang paling banyak dan umum digunakan pada sepeda motor, anda pasti tidak sulit menemukannya, lihat saja motor yang parkir di trotoar depan rumah pastilah banyak yang menggunakan suspensi jenis ini.

Tidak mengherankan memang, karena suspensi jenis ini lebih tangguh digunakan untuk beban berat dan medan jalan yang beragam dan yang terpenting lagi biaya produksinya murah serta perawatannya pun mudah.

Meskipun memang secara tampilan suspensi jenis teleskopik ini terkesan jadul dan performanya kurang stabil ketika digunakan melaju pada kecepatan tinggi khususnya ketika menikung.

sistem suspensi depan motor


Suspensi Upside Down

Secara sekilas tampak seperti suspensi teleskopik yang dipasang terbalik. Tidak salah memang, karena secara kasat mata tampak posisi tabung berada diatas dan bambu teleskopiknya berada dibawah makanya di sebut Upside Down.

Suspensi jenis ini banyak digunakan pada motor Sport dengan mesin besar, meskipun sekarang mulai banyak di temukan pada motor ber-CC tanggung seperti KTM Duke 200 dan Yamaha Xabre.

Pasti banyak yang setuju kalau suspensi USD dapat mendongkrak penampilan motor menjadi lebih gagah dan macho.

Oleh karena itu, meskipun suspensi ini harganya lebih mahal dan konon katanya cukup rawan ketika digunakan membawa beban berat atau keseringan melewati jalan rusak, akan tapi tetap menjadi salah satu pilihan favorit modifikasi motor di sektor kaki-kaki.

Untuk motor berperforma tinggi yang membutuhkan stabilitas tinggi, suspensi upside down sangat bisa diandalkan. Buktinya motor MotoGP dan motor-motor kompetisi umumnya menggunakan suspensi type Upside Down.

Dan dalam perkembangannya motor-motor penggeruk tanah (Motorcross) pun mulai umum menggunakan suspensi depan motor tipe Upside Down untuk menunjang performanya namun dengan penambahan pelindung pada batang teleskopiknya agar tedak mudah lecet terkena kerikil yang bisa saja membuatnya lecet dan mengganggu kinerjanya.

sistem suspensi depan motor


Suspensi Leading Link

Suspensi jenis ini bisa ditemukan pada motor bebek keluaran lama seperti Honda Cub dan yamaha 80 yang biasa dikenal dengan sebutan Yamaha robot.

Meskipun suspensi depan motor tipe Leading Link sudah jarang di temukan pada motor modern tapi suspensi ini pernah menjadi andalan motor tahun 70an - 80an khususnya untuk motor bebek.

Suspensi ini lebih awet karena posisi shock terlindungi di dalam garpu type Pressed Steel. Meskipun kadang kendala muncul pada bantalan tuas as dudukan shock yang terbuat dari bahan PVC yang mudah aus.

Ada hal unik jika menggunakan Suspensi ini karena memiliki reaksi yang berbeda ketika motor melakukan pengereman khususnya ketika mengerem menggunakan rem depan.

Ketika rem depan ditekan terkadang respon bagian depan motor akan cenderung terangkat dan bukan menekan kebawah seperti yang terjadi pada suspensi tipe teleskopik atau upside down.

sistem suspensi depan motor


Suspensi Trailing Link (single arm)

Suspensi jenis ini bisa ditemukan pada motor buatan Vespa. Konstruksinya sebenarnya hampir mirip dengan Leading Link, hanya saja disini lengan ayunnya mengarah kebelakang.

Penerapan single arm membuat perawatan roda depan Vespa menjadi lebih mudah.

sistem suspensi depan motor


Disamping jenis suspensi diatas masih banyak lagi tipe suspensi depan motor dengan aneka ragam dan bentuk seperti suspensi Hub-center steering, telelever, duolever dll, tapi suspensi type tersebut tidak umum ditemukan pada sepeda motor produksi dalam Negeri.