Kelebihan dan Kekurangan Piggyback

Jika anda mencari tentang informasi di Google mengenai Piggyback, mungkin anda akan menemukan pembahsan tentang tingkah orang yang menggendong orang lainnya di punggung (gendong belakang).

Tapi jika anda melengkapinya dengan tambahan kata ECU menjadi Piggyback ECU barulah anda menemukan informasi yang tepat terkait dunia otomotif.

Piggyback adalah salah satu solusi untuk memodifikasi ECO kendaraan untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kerja mesin.

Ada dua Type pemasangan Piggyback yaitu ;

1. Sebelum ECU 

Pemasangan Piggyback berada antara sensor dan ECU. Piggyback akan mengintervensi dan merubah sinyal yang dikirimkan oleh sensor ke ECU sehingga mesin dapat bekerja sesuai keinginan.

Misalnya ketika anda ingin agar Injektor menyemprotkan lebih banyak bahan bakar ke mesin dengan harapan dapat meningkatkan tenaga.

Maka piggyback akan mengintervensi dan memanipulasi data yang dikirimkan sensor sedemikian rupa sehingga ECU akan “berpikir” bahwa mesin sedang bekerja dalam kondisi campuran gas yang miskin* .

(*kondisi dimana campuran bahan bakar terlalu sedikit dibanding udara yang masuk keruang bakar).

Dan akhirnya ECU akan memerintahkan injektor menyemprotkan lebih banyak bahan bakar ke ruang bakar.

Atau bisa juga dengan mencegat informasi yang dikirim oleh MAF Sensor dan memberi tahu ECU bahwa ada banyak Udara yang masuk ke mesin padahal kenyataannya tidak, dan ECU pun akan menambah bahan bakar ke injektor.


2. Sesudah ECU

Metode kedua adalah dengan memanipulasi perintah yang di berikan oleh ECU ke setiap Output yang terhubung dengannya. Piggyback dipasang antara ECU dan output, contohnya injektor.

Dalam “kasus” ini, ECU akan menerima data yang akurat dari berbagai sensor yang ada di mesin namun kemudian ketika perintah tersebut di kirimkan ke perangkat Output (contohnya injektor) maka piggyback dapat menambah atau mengurangi jumlah bahan bakar yang di semprotkan atau mengatur waktu penyemprotan bahan bakar pada nosel sesuai setingan yang ada pada piggyback.

Jika dibayangkan sepertinya ini rumit namun kenyataannya memang sangatlah rumit. Untungnya, itu semua terjadi secara otomatis melalu iberagam perangkat elektronik pintar seperti Piggyback, ECU dan kawan-kawannya.

piggyback otonao

Beberapa mesin mungkin akan sangat cocok jika sinyal harus di cegat dan di modifikasi sebelum masuk ke ECU sedangkan mesin lainnya sangat cocok jika di pasang setelah ECU.

Setidaknya anda sekarang bisa mengerti bagaimana cara kerja Piggyback meskipun secara sederhana. Selanjutnya kita perlu tahu juga kelebihan dan kekurangan menggunakan Piggyback di mesin.

Kelebihan Piggyback

1. Tuning dan set-up Mudah

Piggyback relatif lebih mudah di setting, dan tidak membutuhkan waktu lama meskipun tetap harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang paham mesin dan ngerti programming.


2. Murah

Piggyback relatif lebih murah dibanding jika harus mengganti ECU dengan type Stand Alone atau jika harus me-remapping ECU standart.


3. Praktis

Anda hanya perlu memasang piggyback ke sistem dan mobil pun dapat bekerja sesuai keinginan atau melebihi kondisi standartnya.


4. Aman

Pemasangan Piggyback tidak perlu mengutak-atik ECU, tidak perlu mapping ECU atau bahkan melepas ECU. Jadi ECU standart pabrik tetap dipasang dan ketika nanti sudah bosan pakai piggyback bisa langsung dilepas dan mesin normal kembali dengan ECU defaultnya.


5. Kompatibilitas

Umumnya piggyback lebih bersifat universal dan kompatible dengan berbagai sensor dan indikator yang umum ada di mobil. Piggyback bisa langsung di pasangkan tanpa perlu memodifikasi ECU standart dan semua sensor akan tetap bisa berjalan normal.


Kekurangan Piggyback

1. Tuning Sulit

Ini menjadi nilai plus dan point minus dari piggyback. Meskipun tidak semua, tapi beberapa ECU standart pabrik sangat sensitif dan begitu adaptif. Membuat proses Tuning menjadi Sulit dan perlu analisa berkelanjutan.

Ketika anda melakukan manipulasi data pada sistem sensor di mesin, maka ECU akan mengenalinya dan mempelajarinya dan lalu kemudian mengubah pengaturan mapping yang di manipulasi oleh piggyback sehingga membuat keberadaannya seakan tidak berarti lagi.

Atau pada kasus tertentu ini akan membuat mesin kacau dan rusak secara perlahan. Mungkin suatu saat mobil akan terasa responsif dan bertenaga tapi suatu di waktu yang lain ECU akan mendeteksi ada yang tidak beres dan kemudian menyalakan lampu indikator di dashboard, kemudian mungkin akan membuat mesin berhenti/mogok dan akan berlanjut ke efek domino selanjutnya.


2. Perkabelan

Biasanya piggyback dipasang pada sistem perkabelan mobil khususnya yang terhubung ke ECU dan Mesin. Pemasangan piggyback terkadang harus memotong kabel yang ada dan menyambungnya untuk dapat menghubungkan Piggyback ke sistem kelistrikan mobil.

Memang sebenarnya tidak masalah karena kabel yang di potong bisa disambung lagi jikalaupun nanti ingin melepas piggyback, tapi ini menjadi tidak sebanding ketika harus merusak kabel bodi untuk sebuah perangkat yang mungkin bisa saja tidak memberi hasil yang sesuai harapan.

lagipula, Sinyal-sinyal yang melewati kabel utuh tentu tidak sama dengan sinyal yang melewati kabel yang merupakan sambungan dari dua utas kabel.

Jadi jika anda mencari Piggyback untuk kendaran anda, sebaiknya cari yang bisa langsung PnP.