Setiap mesin yang bergerak pastilah menghasilkan panas dari hasil gesekan antar setiap komponennya. Bahkan untuk mesin yang memiliki nilai igaya gesek yang rendah pun akan menghasilkan panas jika terus bergesekan dalam jangka waktu yang lama.
Begitu juga berlaku pada mesin listrik Formula E. mesin listrik formula E berkerja pada putaran tinggi selayaknya mesin mobil balap. Motor listrik Formula E mampu berputar hingga 19.000 rpm. Oleh karena itu sistem pendinginan yang mumpuni juga sangat di perlukan pada mesin listrik Formula E.
Di mesin Formula E, sistem pendingin Formula-E tidak hanya di untuk motor listriknya saja melainkan juga pada perangkat baterai.
Meskipun perangkat baterai tampak tidak bergerak aktif namun ion-ion didalamnya sangat agresif bergerak menghasilkan listrik untuk motor, dan pada akhirnya suhu baterai pun meningkat drastis.
Ditambah lagi ruang kerja yang juga turut andil meningkatkan suhu baterai seperti pada sirkuit yang berada didaerah bercuaca panas.
Panas yang terlalu tinggi akan berbahaya bagi Formula E, oleh karenanya ada mekanisme pengaman ketika suhu baterai dan suhu motor mencapai titik maksimal yang diijinkan maka motor akan otomatis mati.
Ketika temperatur motor dan baterai terlalu panas ataupun terlalu dingin maka akan menurunkan performanya. Bahkan jika terlalu ekstrem, baterai akan otomatis shutdown untuk mencegah kemungkinan terburuk, seperti terbakar atau mungkin bahkan bisa meledak.
Sama seperti handphone atau laptop yang memiliki mekanisme perlindungan untuk mengantisipasi overheat. Saat laptop atau handphone mendeteksi suhu yang terlalu tinggi,, maka dia akan otomatis shutdown untuk melindungi dirinya dari kerusakan.
Pada sistem pendingin mobil formula E terdapat dua radiator di sisi kanan-kiri mobil. Satu radiator akan bertugas mendinginkan motor listrik dan inverter sedangkan satu radiator lagi akan mendinginkan batterai.
Suhu maksimum baterai agar tetap memiliki tingkat efisien maksimal adalah 57 derajat celsius. Lebih dari itu, maka baterai akan mengalami penurunan performa. Kira-kira sama dengan kehilangan 10 persen daya untuk setiap satu derajat di atas suhu maksimum.
Manajemen penggunaan baterai, strategi pengaturan suhu oleh pembalap dan semua tim kru sangat berperan penting dalam meraih garis finish. Kru pit terkadang perlu menggunakan Dry Ice untuk menjaga suhu baterai tetap pada kondisi terbaiknya.
Kecepatan sangatlah penting dalam sebuah balapan. Bukan hanya tentang mesin, suhu dan cuaca pun sangat mempengaruhi perolehan hasil yang diharapkan.
Begitu juga berlaku pada mesin listrik Formula E. mesin listrik formula E berkerja pada putaran tinggi selayaknya mesin mobil balap. Motor listrik Formula E mampu berputar hingga 19.000 rpm. Oleh karena itu sistem pendinginan yang mumpuni juga sangat di perlukan pada mesin listrik Formula E.
Di mesin Formula E, sistem pendingin Formula-E tidak hanya di untuk motor listriknya saja melainkan juga pada perangkat baterai.
Meskipun perangkat baterai tampak tidak bergerak aktif namun ion-ion didalamnya sangat agresif bergerak menghasilkan listrik untuk motor, dan pada akhirnya suhu baterai pun meningkat drastis.
Ditambah lagi ruang kerja yang juga turut andil meningkatkan suhu baterai seperti pada sirkuit yang berada didaerah bercuaca panas.
Panas yang terlalu tinggi akan berbahaya bagi Formula E, oleh karenanya ada mekanisme pengaman ketika suhu baterai dan suhu motor mencapai titik maksimal yang diijinkan maka motor akan otomatis mati.
Ketika temperatur motor dan baterai terlalu panas ataupun terlalu dingin maka akan menurunkan performanya. Bahkan jika terlalu ekstrem, baterai akan otomatis shutdown untuk mencegah kemungkinan terburuk, seperti terbakar atau mungkin bahkan bisa meledak.
Sama seperti handphone atau laptop yang memiliki mekanisme perlindungan untuk mengantisipasi overheat. Saat laptop atau handphone mendeteksi suhu yang terlalu tinggi,, maka dia akan otomatis shutdown untuk melindungi dirinya dari kerusakan.
Pada sistem pendingin mobil formula E terdapat dua radiator di sisi kanan-kiri mobil. Satu radiator akan bertugas mendinginkan motor listrik dan inverter sedangkan satu radiator lagi akan mendinginkan batterai.
Suhu maksimum baterai agar tetap memiliki tingkat efisien maksimal adalah 57 derajat celsius. Lebih dari itu, maka baterai akan mengalami penurunan performa. Kira-kira sama dengan kehilangan 10 persen daya untuk setiap satu derajat di atas suhu maksimum.
Manajemen penggunaan baterai, strategi pengaturan suhu oleh pembalap dan semua tim kru sangat berperan penting dalam meraih garis finish. Kru pit terkadang perlu menggunakan Dry Ice untuk menjaga suhu baterai tetap pada kondisi terbaiknya.
Kecepatan sangatlah penting dalam sebuah balapan. Bukan hanya tentang mesin, suhu dan cuaca pun sangat mempengaruhi perolehan hasil yang diharapkan.
Untuk menjadi yang tercepat, tim dan pembalap Formula E harus selalu berusaha menjaga baterai pada suhu optimal mulai dari saat persiapan di pit hingga ke sirkuit.