Rossi, siapa yang tak kenal dengan pembalap yang satu ini.
Pembalap yang sudah berlaga lintas generasi, lintas teknologi ini sudah tidak diragukan lagi kemampuan dan pengalamannya dalam mengendarai motor prototype yang memiliki performa diatas rata-rata motor produksi masal.
Dari mulai membalap sebagai pembalap muda hingga sekarang tampil sebagai pembalap berumur. Dari mulai era balapan mengandalkan skill hingga membalap mengandalkan otak elektronik.
Dengan pengalaman yang bejibun dan pencapaian yang luar biasa tidak salah memang jika Rossi di nobatkan sebagai legenda hidup MotoGP.
Tapi Rossi mendapat penantang baru, bukan dari pembalap pabrikan lain tapi dari sebuah Robot ciptaan Yamaha yang di beri nama Motobot.
Pengalaman sembilan tahun dengan sembilan gelar juara dunia dipertaruhkan dalam pertarungan Time Attack di Thunderhill Raceway Park, California.
Robot hasil riset Yamaha ini mampu melakukan perpindahan gigi mengerem dan memacu motor hingga kecepatan diatas 200 Km/jam menggunakan motor Yamaha R1. Motor yang digunakan pun tanpa modifikasi khusus.
Catatan waktu yang berhasil diraih MotoBot adalah 117.504 terpaut 31 detik dengan catatan waktu yang berhasil di peroleh Valentino Rossi yaitu 87.740 detik.
Dengan catatan waktu tersebut tampaknya Motobot memiliki potensi dan siap mengalahkan Rossi suatu saat kelak.
Tidak seperti Autonomous Car yang tidak perlu takut jatuh, teknologi robot di motor ini bisa jadi pencapaian luar biasa, karena motor autonomous harus “melawan” grafitasi agar tidak jatuh, belum lagi gestur ketika membelok dengan kemiringan tertentu, melakukan countersteering, mengkombinasikan rem depan dan belakang, oper gigi, main kopling. Its very complicated job for the robot.
Tapi tentu saja MotoBot buatan Yamaha ini tidak bergerak layaknya pembalap. Motobot mampu memutar grip gas, melakukan perpindahan gigi, mengerem. Tapi dia tidak akan bergerak bebas diatas motor, Jadi jangan bayangkan robot ini akan melakukan gerakan elbow down seperti pembalap MotoGP sungguhan.
Selain Yamaha, Honda juga sudah mulai mengembangkan teknologi robot pada motor, yang membuat motornya bisa berdiri sendiri.
Hanya saja yang jadi pertanyaan, kira-kira kemana arah pengembangan motor robot ini kedepannya pada penggunaan sehari-hari.
Mungkin kita sudah sering mendengar dan melihat mobil berjalan sendiri secara otomatis.
Yaa... autonomous car mungkin sudah tidak terlalu mencengangkan sekarang ini karena teknologi robot pada mobil sudah lama dikembangkan dan sekarang telah memasuki era mobil balap tanpa awak.
Pada mobil, teknologi robot bisa di manfaatkan untuk alat transportasi umum yang lebih aman karena minim keterlibatan emosi sehingga mobil-mobil dijalan bisa melaju dengan aman, stabil dan terkendali.
Bagaimana dengan motor robot yang mampu melaju ratusan km/jam, penerapannya di kehidupan nyata mungkin masih perlu di teliti lebih lanjut.
Penerapannya tentu saja tidak serta merta memasangkan sebongkah robot ke motor manapun yang dimau, mungkin bisa mulai dari mengadaptasi teknologi yang ada di Motobot ke dalam kehidupan sehari-hari.
Pembalap yang sudah berlaga lintas generasi, lintas teknologi ini sudah tidak diragukan lagi kemampuan dan pengalamannya dalam mengendarai motor prototype yang memiliki performa diatas rata-rata motor produksi masal.
Dari mulai membalap sebagai pembalap muda hingga sekarang tampil sebagai pembalap berumur. Dari mulai era balapan mengandalkan skill hingga membalap mengandalkan otak elektronik.
Dengan pengalaman yang bejibun dan pencapaian yang luar biasa tidak salah memang jika Rossi di nobatkan sebagai legenda hidup MotoGP.
Tapi Rossi mendapat penantang baru, bukan dari pembalap pabrikan lain tapi dari sebuah Robot ciptaan Yamaha yang di beri nama Motobot.
Pengalaman sembilan tahun dengan sembilan gelar juara dunia dipertaruhkan dalam pertarungan Time Attack di Thunderhill Raceway Park, California.
Robot hasil riset Yamaha ini mampu melakukan perpindahan gigi mengerem dan memacu motor hingga kecepatan diatas 200 Km/jam menggunakan motor Yamaha R1. Motor yang digunakan pun tanpa modifikasi khusus.
Catatan waktu yang berhasil diraih MotoBot adalah 117.504 terpaut 31 detik dengan catatan waktu yang berhasil di peroleh Valentino Rossi yaitu 87.740 detik.
Dengan catatan waktu tersebut tampaknya Motobot memiliki potensi dan siap mengalahkan Rossi suatu saat kelak.
Tidak seperti Autonomous Car yang tidak perlu takut jatuh, teknologi robot di motor ini bisa jadi pencapaian luar biasa, karena motor autonomous harus “melawan” grafitasi agar tidak jatuh, belum lagi gestur ketika membelok dengan kemiringan tertentu, melakukan countersteering, mengkombinasikan rem depan dan belakang, oper gigi, main kopling. Its very complicated job for the robot.
Tapi tentu saja MotoBot buatan Yamaha ini tidak bergerak layaknya pembalap. Motobot mampu memutar grip gas, melakukan perpindahan gigi, mengerem. Tapi dia tidak akan bergerak bebas diatas motor, Jadi jangan bayangkan robot ini akan melakukan gerakan elbow down seperti pembalap MotoGP sungguhan.
Selain Yamaha, Honda juga sudah mulai mengembangkan teknologi robot pada motor, yang membuat motornya bisa berdiri sendiri.
Hanya saja yang jadi pertanyaan, kira-kira kemana arah pengembangan motor robot ini kedepannya pada penggunaan sehari-hari.
Mungkin kita sudah sering mendengar dan melihat mobil berjalan sendiri secara otomatis.
Yaa... autonomous car mungkin sudah tidak terlalu mencengangkan sekarang ini karena teknologi robot pada mobil sudah lama dikembangkan dan sekarang telah memasuki era mobil balap tanpa awak.
Pada mobil, teknologi robot bisa di manfaatkan untuk alat transportasi umum yang lebih aman karena minim keterlibatan emosi sehingga mobil-mobil dijalan bisa melaju dengan aman, stabil dan terkendali.
Bagaimana dengan motor robot yang mampu melaju ratusan km/jam, penerapannya di kehidupan nyata mungkin masih perlu di teliti lebih lanjut.
Penerapannya tentu saja tidak serta merta memasangkan sebongkah robot ke motor manapun yang dimau, mungkin bisa mulai dari mengadaptasi teknologi yang ada di Motobot ke dalam kehidupan sehari-hari.