Perbedaan Formula 1 dan Formula E

Formula E merupakan balapan dengan desain mobil menyerupai Formula 1. Hanya saja pada balap Formula E, mesin yang digunakan adalah mesin listrik.

Mobil Formula E mampu menembus kecepatan hingga 225 km/jam dengan motor listrik berkekuatan baterai 200kWh yang mampu berputar hingga 20.000 rpm.

Setiap mobil yang mengikuti balap Formula E memiliki strategi berbeda terkait penggunaan gearbox atau sistem transmisi. Ada yang menggunakan sistem direct drive, ada yang menggunakan 2 gear ada yang 3 ada juga 4 atau 5.

Hal ini untuk mendapatkan torsi saat berakselerasi dan top speed, namun berpengaruh terhadap bobot kendaraan dan konsumsi daya baterai.

Baterai di formula E bagaikan tangki bahan bakar pada Formula 1, Dengan berat 200 Kg. Baterai ini tentunya bisa diisi ulang sebagaimana seharusnya.

Bisa dibayangkan meng-charge baterai seberat 200 kg yang perbandingannya bisa setara dengan 300 baterai laptop atau 4000 baterai smartphone. Sebesar apa power-plan yang dibutuhkan untuk mencharge puluhan baterai untuk mobil balap ini.

Secara sekilas, tampilan mobil Formula E dan Formula 1 tidak jauh berbeda hanya saja ada beberapa hal mendasar yang membedakan kedua kelas balapan mobil prototipe ini.

Perbedaan Formula 1 dan Formula E

Perbedaan Formula E dan Formula 1 antara lain;

Power train
Jelas sudah kalau perbedaan mendasar dari kedua jenis balapan ini adalah dari sumber tenaganya. Formula 1 menggunakan mesin piston 1600 CC sedangkan Formula E menggunakan Motor listrik.

Perbedaan Istilah
Di Formula 1 kita sudah tidak asing lagi dengan 1600 CC, Turbocharger, Horse Power, dan lainnya.

Tapi di Formula E mungkin anda perlu beradaptasi dengan Istilah-istilah baru yang berkaitan dengan hal teknis pada mobil seperti bateray, inverter, kiloWatt atau kilojoule.

Jika keempat istilah tersebut tidak cukup asing bagi anda, mungkin anda perlu melihat spek motor yang digunakan seperti Twin motor Transverse, Single Motor Transverse, 6 Phase Motor Transverse ataupun Single Motor Longitudinal.

Bagaimana ? cukup asing bukan, kecuali bagi anda yang memiliki dasar Disiplin ilmu elektronika, mekatronika atau yang berkaitan dengan kelistrikan, istilah diatas mungkin sangat asing bagi kebanyakan pecinta otomotif.

Prosesi Pit Stop
Pit stop pada Formula E lebih lambat dibanding Formula 1, saat Formula E masuk Pit, dilakukan pergantian mobil yang waktunya ditentukan yaitu minimal 1 menit 11 detik. Jika kurang dari satu menit maka akan mendapat pinalti.

Peraturan waktu mimimum ini mungkin akan berubah seiring perkembangan teknologi dan regulasi di Formula E.

Sedangkan di Formula-One, proses pit stop dilakukan secepat mungkin, semakin cepat semakin baik. Dan strategi dan adegan pit stop ini merupakan salah satu suguhan yang paling ditunggu para penikmat balap F1.

Jumlah kru pit
Yang membedakan balap Formula 1 dan Formula E adalah jumlah pit crew. Prosesi Pit Stop Formula 1 cukup ramai dengan hampir 20 orang pit-kru mengerjakan satu mobil balap.

Sedangkan pada Formula E hanya perlu dua orang pit crew yang membantu pembalap pindah dari satu mobil ke mobil pengganti.

Sesi balapan
Pada seri balap Formula E, Sesi Latihan, Kualifikasi dan Balapan berlangsung selama satu hari penuh.

Sedangkan pada Formula 1, beberapa sesi tersebut berlangsung selama tiga hari. Biasanya sesi latihan hari jumat dilanjut kualifikasi hari sabtu dan Race di hari minggu.

Fan Boost
Tidak seperti Formula 1, Penonton Formula E mendapat kesempatan untuk memberi peluang jagoannya menang dengan ikutan voting.

Tiga pembalap populer berdasarkan voting akan mendapatkan tenaga tambahan sebesar 100kJ yang dapat digunakan sekali saja selama race.

Ban
Di Formula One, ban yang digunakan ada 2 yaitu; ban basah dan ban kering. Dimana ban kering merupakan ban Slick tanpa kembangan sedangkan ban basah adalah ban dengan alur (treaded Tyre)

Tapi di Formula E tidak ada istilah ban basah dan ban kering. Formula E hanya menggunakan satu jenis ban saja untuk semua kondisi lintasan yaitu ban beralur (treaded tyre).

Jadi, Formula E tidak menggunakan ban Slick di setiap balapan, meskipun saat balapan kering (Dry Race).

Tingkat Kebisingan
Suara bising kenalpot mobil F1 dari hasil pembakaran mesin 1600 Turbocharger memberi nuansa tersendiri bagi setiap yang menyaksikan balapan langsung di sirkuit.

Meskipun banyak yang menyayangkan penggunaan mesin 1600 CC membuat sensasi bising saat balap F1 menjadi sedikit berkurang. Sehingga aura balap yang khas raungan mesin ekstraordinari kurang terasa.

Tapi suara gasingan mesin listrik milik mobil Formula E pun tak kalah mengagumkan, meskipun sekilas mengingatkan kita dengan salah satu peralatan dokter gigi dan ada juga yang terdengar seperti peralatan kerja konstruksi.

Jika anda penasaran bagaimana suara yang dihasilkan mobil balap formula E, silahkan simak video dibawah ini




Tidak di pungkiri, mesin listrik di ajang balap masih di pandang sebelah mata bagi penikmat olahraga adu cepat khususnya di dunia otomotif.

Namun Mesin listrik tampaknya akan menjadi masa depan otomotif dunia dimana isu pemanasan global dan semakin berkurangnya sumber daya fosil menjadi alasan kuat peralihan dari mesin bakar ke mesin listrik.

Apakah ini akan menjadi awal kebangkitan motor listrik dan menjadi awal tenggelamnya mesin piston yang telah lama menemani setiap gerak langkah umat manusia.

Mesin listrik mulai menginvasi mesin piston bahkan hingga ke arena balap, dan mungkin suatu saat nanti pergerakan mesin piston akan mulai di persempit seperti mesin 2-Tak yang perlahan tapi pasti tersingkir oleh regulasi emisi sehingga tidak bebas lagi bergerak di sembarang tempat khususnya pada pusat kota besar.