Kualitas udara yang masuk ke ruang bakar harus bersih dan bebas dari debu serta kotoran.
Hal ini di pastikan dengan adanya saringan udara yang menahan debu serta kotoran agar tidak masuk ke ruang bakar.
Saringan udara harus di bersihkan dalam rentang tertentu sesuai dengan anjuran dokter ehhh, anjuran pabrik maksudnya.
Anjuran pabrikan Yamaha untuk motor Mio GT adalah 3.000 Km di bersihkan dan setelah 16.000 Km harus diganti.
Itu kalau kondisi jalan relatif ideal seperti kota besar atau track Moto GP yang bebas debu dan kotoran.
Kalau di jalanan kota yang sedang membangun, banyak renovasi jalan, banyak debunya, maka siklus pembersihan dan penggantian saringan udara harus lebih sering.
Cara membersihkan saringan udara MIO GT tidak sulit dan hanya membutuhkan obeng kembang alias obeng plus.
Posisinya disebelah kiri tepat diatas box CVT.
Lepas 6 buah baut yang mengunci box saringan udara. Lalu lepas tutup saringan udaranya.
Untuk membersihkannya, bisa di getrok-getrok saja ke lantai dengan posisi terbalik (bagian luar dibawah) agar debu dan kotoran yang terperangkap di saringan udara terlepas / rontok.
Agar lebih maksimal gunakan kuas halus dan sapukan perlahan di permukaan kertas saringan udara. Pelan pelan saja jangan terlalu ditekan nanti malah rusak dan partikel debu yang kecil malah masuk menembus pori-pori kertas.
Sebenarnya lebih bagus lagi kalau ada kompressor, tapi karena ini metode DIY (do it yourself) dirumah sendiri yang bisa di pastikan tidak tersedia kompresor maka cara membersihkan saringan udara di atas sudah cukup lumayanlah.
Namanya juga di kerjakan sendiri, jadi peralatannya pasti seadanya, sama kayak membongkar shock depan MIO dengan alat seadanya. Memang menghemat biaya tapi menguras tenaga. ๐
Salah satu gejala saringan udara minta di bersihkan adalah terjadinya mbrebet saat tarikan awal.
Suara langsamnya juga terdengar kurang bertenaga. Ketika tuas gas di putar untuk berakselerasi, ada saat di mana mesin agak mbrebet. Ketika tuas gas ditarik lebih dalam, mbrebetnya hilang.
Dan setelah di bersihkan, gejala brebet ini akan masih tetap ada beberapa saat hingga sensor dan ECU (engine control unit) mendeteksi dan menyesuaikan kondisi terbaru saat ini.
Tapi gejala mbrebet tidak hanya di karenakan saringan udara, bisa jadi karena faktor lain seperti busi, ICS kotor atau faktor lainnya.
Ketika saringan udara terhambat karena tumpukam debu di saringan udara. Maka ECU akan menganalisa dan menyimpulkan serta melakukan penyesuaian setingan terhadap suplai bahan bakar, derajat pengapian dan lain-lain. Namun karena jumlah udara yang di pasok tidak bisa maksimal maka campuran bensin dan udara tidak ideal di putaran rendah yang akhirnya menghasilkan gejala brebet.
Setelah saringan udara di bersihkan, ECU butuh waktu mengenali dan menerima laporan ter update dari sensor sensor yang menyatakan suplai udara sudah lebih baik. Mungkin akan membutuhkan jarak beberapa Kilometer hingga kinerja mesin kembali normal.
Ini analisa terawangan awam saja yaa, tapi serius, sistem di Mio GT tuh canggih. Suplai bahan bakarnya di atur oleh ECU, begitu pula dengan setelan udaranya yang di atur otomatis oleh ICS. Jadi semua serba otomatis
Jadi kalau perawatan sederhana rutin terkait membersihkan saringan udara, cara ini bisa cukup efektif meskipun terkesan primitif. Tapi lebih efektif dan prosedural lagi kalau servisnya ke bengkel resmi. ๐๐Hehehe semoga bermanfaat.