Pembalap Motogp adalah olahragawan multi cabor.
Konsentrasi, kekuatan, kecepatan, ketangkasan, ketepatan adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pembalap motogp.
Konsentrasi penuh saat melaju di sirkuit, menekan tombol yang tepat, memilih mapping yang sesuai sambil melaju membutuhkan konsentrasi tiada henti. Meleng sedikit, wassalam.
Kekuatan menahan G force saat akselerasi dan seselerasi membutuhkan kekuatan tangan yang besar.
Kecepatan memindahkan gigi peraeneling sesuai timing yang tepat sangat penting untuk menjaga efisiensi pencapaian waktu terbaik.
Ketangkasan mengendalikan motor saat overtaking dengan bersih harus dikuasai agar tidak dianggap sebagai driver yang terlalu agresive dan membahayakan.
Ketepatan mennetukan waktu overtaking, kapan harus agresif, kapan harus menjaga kondisi ban adalah salah satu kunci keberhasilan pembalap motogp.
Selain itu, ada juga fakta menarik dari motor motogp selama balapan berlangsung, apa sajakah itu?
Rata rata pembalap melaju diatas 300 km/jam selama 70 detik setiap balapan.
Tuas gas terbuka penuh selama 75% dari seluruh total waktu balapan.
Tuas kopling sangat jarang sekali di gunakan. Pemanfaatan paling utama adalah ketika start. Karena motor motogp sudah pakai teknologi seamless gearboks yang memungkinkan perpindahan gigi tanpa menarik tuas kopling.
Perpindahan perseneling bisa terjadi lebih dari 1000 kali selama balapan berlangsung.
Kebayang gak yaa pegelnya pindah gigi sampai seribu kali. Engsel kaki bisa oblak kayaknya.
Apalagi musim 2020 karena ada pandemi, memaksa jadwal balap di atur kembali menjadi setiap minggu. Pasti sangat melelahkan.
Pengereman selama balapan jika di hitung totalnya bisa mencapai jarak sejauh 25 Km.
Itulah fakta-fakta yang terjadi pada motor motogp selama balapan berlangsung.
Olahraga ini memang sangat ekstrem, meskipun dari bangku penonton terlihat hanya seperti duduk diatas motor dan melaju sekencangnya.
Padahal dari jok motor, pembalap begitu sibuk mengoperasikan dan mengendalikan motor agar menjadi yang tercepat tanpa melakukan kesalahan sedikit pun yang bisa mengakibatkan crash dan menggagalkan impian tim untuk menjadi pemenang.
Konsentrasi, kekuatan, kecepatan, ketangkasan, ketepatan adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pembalap motogp.
Konsentrasi penuh saat melaju di sirkuit, menekan tombol yang tepat, memilih mapping yang sesuai sambil melaju membutuhkan konsentrasi tiada henti. Meleng sedikit, wassalam.
Kekuatan menahan G force saat akselerasi dan seselerasi membutuhkan kekuatan tangan yang besar.
Kecepatan memindahkan gigi peraeneling sesuai timing yang tepat sangat penting untuk menjaga efisiensi pencapaian waktu terbaik.
Ketangkasan mengendalikan motor saat overtaking dengan bersih harus dikuasai agar tidak dianggap sebagai driver yang terlalu agresive dan membahayakan.
Ketepatan mennetukan waktu overtaking, kapan harus agresif, kapan harus menjaga kondisi ban adalah salah satu kunci keberhasilan pembalap motogp.
Selain itu, ada juga fakta menarik dari motor motogp selama balapan berlangsung, apa sajakah itu?
Rata rata pembalap melaju diatas 300 km/jam selama 70 detik setiap balapan.
Tuas gas terbuka penuh selama 75% dari seluruh total waktu balapan.
Tuas kopling sangat jarang sekali di gunakan. Pemanfaatan paling utama adalah ketika start. Karena motor motogp sudah pakai teknologi seamless gearboks yang memungkinkan perpindahan gigi tanpa menarik tuas kopling.
Perpindahan perseneling bisa terjadi lebih dari 1000 kali selama balapan berlangsung.
Kebayang gak yaa pegelnya pindah gigi sampai seribu kali. Engsel kaki bisa oblak kayaknya.
Apalagi musim 2020 karena ada pandemi, memaksa jadwal balap di atur kembali menjadi setiap minggu. Pasti sangat melelahkan.
Pengereman selama balapan jika di hitung totalnya bisa mencapai jarak sejauh 25 Km.
Itulah fakta-fakta yang terjadi pada motor motogp selama balapan berlangsung.
Olahraga ini memang sangat ekstrem, meskipun dari bangku penonton terlihat hanya seperti duduk diatas motor dan melaju sekencangnya.
Padahal dari jok motor, pembalap begitu sibuk mengoperasikan dan mengendalikan motor agar menjadi yang tercepat tanpa melakukan kesalahan sedikit pun yang bisa mengakibatkan crash dan menggagalkan impian tim untuk menjadi pemenang.