Sistem anti wheelie menjadi salah satu fitur penting di motor motogp untuk membantu pembalap menciptakan catatan waktu yang kompetitif.
Roda depan yang terangkat akan menyulitkan pengendalian motor dan dapat mengganggu konsentrasi pembalap.
Sistem anti wheelie di motogp bekerja secara elektronik dengan dukungan berbagai sensor yang terdapat pada motor.
Mengingat pembalap MotoGP tidak hanya asal melaju di atas trek tapi juga harus mengatur strategy managenment ban yang tepat, dan juga pemilihan strategy mapping melalui berbagai tombol yang ada di stang motor MotoGP, maka keberadaan berbagai fitur elektronik di motor motogp membuatnya lebih mungkin dikendalikan.
Roda depan yang terangkat akan menyulitkan pengendalian motor dan dapat mengganggu konsentrasi pembalap.
Sistem anti wheelie di motogp bekerja secara elektronik dengan dukungan berbagai sensor yang terdapat pada motor.
Sensor penting yang terletak di roda depan, roda belakang, mocong depan fairing sangat fital keberadaannya. Satu saja lepas dari posisinya maka akan mempengaruh kendali motor motoGP.
Secara prinsip, sistem ini sama dengan ketika pembalap merasa roda depan mulai terangkat maka pembalap akan menurunkan putaran gas.
Hanya saja pada sistem anti wheliee elektronik, pembalap tidak perlu “merasa”, setiap sensor akan mendeteksi kondisi motor dan kemudian melakukan yang perlu untuk menghindari roda depan terangkat
Sehingga pembalap bisa lebih berkonsentrasi dengan hal lain, seperti fokus dengan upayanya untuk menjadi yang tercepat dan menata strategy meng-overtake lawan bila perlu, tanpa harus memecah konsentrasi dengan kesibukan menganalisa kondisi motor lalu kemudian mengurangi putaran gas untuk menghindari Wheelie.
Komponen utama pada sistem Anti Wheelie elektronik di Motogp antara lain; Inertial Platform, Front Wheel-Speed Sensor, Front Fork Stroke Sensor, Rear Wheel-Speed Sensor, dan tentu saja ECU sebagai pusat kontrol.
Sensor akan melaporkan kondisi roda depan yang mulai terangkat melalui sensor di garpu depan motor kepada ECU dan kemudian ECU akan melakukan analisa dari berbagai sensor untuk kemudian memutuskan mengurangi tenaga mesin untuk menghindari gejala wheelie.
Jadi pembalap tidak perlu menurunkan putaran gas untuk mengantisipasi atau menghindari gejala wheelie ketika motor berakselerasi keluar dari tikungan.
Secara prinsip, sistem ini sama dengan ketika pembalap merasa roda depan mulai terangkat maka pembalap akan menurunkan putaran gas.
Hanya saja pada sistem anti wheliee elektronik, pembalap tidak perlu “merasa”, setiap sensor akan mendeteksi kondisi motor dan kemudian melakukan yang perlu untuk menghindari roda depan terangkat
Sehingga pembalap bisa lebih berkonsentrasi dengan hal lain, seperti fokus dengan upayanya untuk menjadi yang tercepat dan menata strategy meng-overtake lawan bila perlu, tanpa harus memecah konsentrasi dengan kesibukan menganalisa kondisi motor lalu kemudian mengurangi putaran gas untuk menghindari Wheelie.
Komponen utama pada sistem Anti Wheelie elektronik di Motogp antara lain; Inertial Platform, Front Wheel-Speed Sensor, Front Fork Stroke Sensor, Rear Wheel-Speed Sensor, dan tentu saja ECU sebagai pusat kontrol.
Sensor akan melaporkan kondisi roda depan yang mulai terangkat melalui sensor di garpu depan motor kepada ECU dan kemudian ECU akan melakukan analisa dari berbagai sensor untuk kemudian memutuskan mengurangi tenaga mesin untuk menghindari gejala wheelie.
Jadi pembalap tidak perlu menurunkan putaran gas untuk mengantisipasi atau menghindari gejala wheelie ketika motor berakselerasi keluar dari tikungan.
Mengingat pembalap MotoGP tidak hanya asal melaju di atas trek tapi juga harus mengatur strategy managenment ban yang tepat, dan juga pemilihan strategy mapping melalui berbagai tombol yang ada di stang motor MotoGP, maka keberadaan berbagai fitur elektronik di motor motogp membuatnya lebih mungkin dikendalikan.