Honda Super Cub merupakan motor Honda C series yang emiliki beberapa varian mulai dari C50, C60, C70, C100 dan yang terbaru adalah C125.
Motor Honda C70 atau lebih dikenal dengan julukan si Pitung adalah salah satu motor yang banyak diminati dan motor yang layak untuk dikoleksi.
Si Pitung sendiri merupakan anonim dari kata Pitung Puluh yang dalam bahasa jawa artinya 70.
Melihat dari ketenaran motor bebek generasi C ini, tak heran jika Honda mengeluarkan versi terbarunya yang memiliki desain tidak jauh berbeda dengan pendahulunya namun telah mendapatkan sentuhan teknologi masa kini.
Desain klasik namun berteknologi canggih yang salah satunya bisa dilihat dari mesin Injeksi 125 CC, tak lupa teknologi tanpa kunci Honda Smart Key System, Lampu sudah pakai LED, serta spedometer digital.
Hampir semua teknologi canggih yang ada di motor umumnya saat ini terpasang di Super Cub C125 buatan Honda ini.
Seperti Smart Key System yang sudah terintegrasi dengan Immobilizer sistem keamanan anti theft alarm.
Dibagian kaki depan sudah dilengkapi dengan rem cakram sedangkan belakang tetap menggunakan rem tromol. Ban sudah menggunakan teknologi Tubeless sehingga lebih aman dan meningkatkan kenyamanan berkendara.
Desain bulat-bulay memang lebih identik dengan motor klasik, mulai dari kaca spion bentuk bulat, lampu utama dan panel spedometer semua di rancang dengan desain membulat. Tak lupa juga penutup rantai khas motor jadul untuk menambah kesan klasik semakin kuat.
Motor ini memang memiliki target pasar yang sangat segmented, mengingat dengan harga segitu, kita bisa dapat motor dengan spesifikasi yang lumayan tinggi.
Tapi untuk motor yang memiliki sejarah kuat dan bisa dibilang melegenda, urusan harga sepertinya tidak menjadi soal.
Lagipula motor ini built-up yang diimport langsung dari asalnya sana dalam bentuk utuh, itulah sebabnya mahal. Nilai tukar dollar terhadap Rupiah juga ikut mempengaruhi harga jual motor ini.
Kalau ini dipakai belajar naik motor, rasanya bakalan sulit. Karena belum naik saja sudah takut lecet.
Motor seharga 55 juta trus lecet karena jatuh.. wah bisa puyeng tujuh keliling buat nyervisnya.
Dan mungkin saja sparepartnya belum di produksi. Tapi biasanya kalau motor buatan Honda, partnya tidak jauh berbeda antara satu dengan part motor buatan honda lainnya, asalkan masih satu kelas.
Meskipun Super cub harga 55 juta ini tampak imut dan sepertinya gampang di kendarai, tapi kalau masih belajar naik motor malah bisa bikin groogi, kebayang harganya yang lebih mahal dari Honda PCX 150.
Jadi kalau mau belajar naik motor, mending pakai motor yang biasa-biasa saja yang umum di pasaran. Kalau mau belajar motor bebek, pakai Supra X, atau grand astrea saja biar gak grogi hehehe.
Bagi anda yang ingin tampil klasik tapi enggan merestorasi motor lawas, maka Honda C125 layak untuk dipertimbangkan.
Yang pasti, kesan klasiknya melekat kuat dan ciri khas Honda C Series pun tampak terpampang jelas di bodi C125 ini. Mulai dari bentuk tangki, spakbor belakang dan sayap hingga lampu semua menampilkan ciri khas C Series.
Motor Honda C70 atau lebih dikenal dengan julukan si Pitung adalah salah satu motor yang banyak diminati dan motor yang layak untuk dikoleksi.
Si Pitung sendiri merupakan anonim dari kata Pitung Puluh yang dalam bahasa jawa artinya 70.
Melihat dari ketenaran motor bebek generasi C ini, tak heran jika Honda mengeluarkan versi terbarunya yang memiliki desain tidak jauh berbeda dengan pendahulunya namun telah mendapatkan sentuhan teknologi masa kini.
Desain klasik namun berteknologi canggih yang salah satunya bisa dilihat dari mesin Injeksi 125 CC, tak lupa teknologi tanpa kunci Honda Smart Key System, Lampu sudah pakai LED, serta spedometer digital.
Hampir semua teknologi canggih yang ada di motor umumnya saat ini terpasang di Super Cub C125 buatan Honda ini.
Seperti Smart Key System yang sudah terintegrasi dengan Immobilizer sistem keamanan anti theft alarm.
Dibagian kaki depan sudah dilengkapi dengan rem cakram sedangkan belakang tetap menggunakan rem tromol. Ban sudah menggunakan teknologi Tubeless sehingga lebih aman dan meningkatkan kenyamanan berkendara.
Desain bulat-bulay memang lebih identik dengan motor klasik, mulai dari kaca spion bentuk bulat, lampu utama dan panel spedometer semua di rancang dengan desain membulat. Tak lupa juga penutup rantai khas motor jadul untuk menambah kesan klasik semakin kuat.
Motor ini memang memiliki target pasar yang sangat segmented, mengingat dengan harga segitu, kita bisa dapat motor dengan spesifikasi yang lumayan tinggi.
Tapi untuk motor yang memiliki sejarah kuat dan bisa dibilang melegenda, urusan harga sepertinya tidak menjadi soal.
Lagipula motor ini built-up yang diimport langsung dari asalnya sana dalam bentuk utuh, itulah sebabnya mahal. Nilai tukar dollar terhadap Rupiah juga ikut mempengaruhi harga jual motor ini.
Kalau ini dipakai belajar naik motor, rasanya bakalan sulit. Karena belum naik saja sudah takut lecet.
Motor seharga 55 juta trus lecet karena jatuh.. wah bisa puyeng tujuh keliling buat nyervisnya.
Dan mungkin saja sparepartnya belum di produksi. Tapi biasanya kalau motor buatan Honda, partnya tidak jauh berbeda antara satu dengan part motor buatan honda lainnya, asalkan masih satu kelas.
Meskipun Super cub harga 55 juta ini tampak imut dan sepertinya gampang di kendarai, tapi kalau masih belajar naik motor malah bisa bikin groogi, kebayang harganya yang lebih mahal dari Honda PCX 150.
Jadi kalau mau belajar naik motor, mending pakai motor yang biasa-biasa saja yang umum di pasaran. Kalau mau belajar motor bebek, pakai Supra X, atau grand astrea saja biar gak grogi hehehe.
Bagi anda yang ingin tampil klasik tapi enggan merestorasi motor lawas, maka Honda C125 layak untuk dipertimbangkan.
Yang pasti, kesan klasiknya melekat kuat dan ciri khas Honda C Series pun tampak terpampang jelas di bodi C125 ini. Mulai dari bentuk tangki, spakbor belakang dan sayap hingga lampu semua menampilkan ciri khas C Series.
Yang pastinya anda tidak perlu khawatir motor akan mogok atau mengalami kendala ketika jalan-jalan keliling kota pakai motor bebek harga 55 juta ini..
Bagaimana? Tertarik?
Bagaimana? Tertarik?