Mudik. Perjalanan “wajib” yang dilakukan saat libur hari besar khususnya ketika Idul Fitri bagi umat Muslim.
Lebaran gak mudik itu seperti Opor tanpa ayam, Bakso tanpa pentol, kayak ada yang kurang.
Tapi yaa tidak perlu di paksakan kalau tidak memungkinkan. Lebaran di rantau juga tak mengurangi sakralnya hari raya. Malah asik bisa lihat kondisi asli Ibu Kota.
Mudik juga tidak harus bawa barang setumpuk, tidak perlu bawa emas berlian penanda kesuksesan.
Yang penting bisa berkumpul dengan sanak saudara handai taulan di kampung halaman, serasa melengkapi semua upaya mensucikan diri selama sebulan penuh.
Kadang kala yang membuat risau adalah, mencari waktu kapan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan mudik, khususnya bagi yang mudik lewat jalur darat.
Mudik dengan kendaraan bermotor, baik itu roda empat atau dua perlu perhitungan yang matang terkait alokasi waktu mudik.
Perlu diperhitungkan waktu yang akan di tempuh selama perjalanan, lokasi rest area yang mungkin disinggahi, lokasi Pompa bensin ketika perlu melakukan pengisian bahan bakar, lokasi bengkel untuk berjaga-jaga kalau terjadi apa-apa pada kendaraan seperti ban bocor.
Perjalanan Mudik yang biasanya di tempuh dalam waktu hingga 8 Jam atau lebih, perlu persiapan yang benar-benar matang.
Kalau jarak tempuh 2 atau 3 jam, sepertinya lebih fleksibel memilih waktu berangkat, mau pagi, siang, sore, atau malam sekalipun, selama jalur yang dilalui termasuk aman.
Untuk membantu anda menentukan waktu yang tepat untuk mudik apakah siang hari atau malam hari, berikut ini petimbangan-pertimbangannya serta kelebihan dan kekurangannya.
# Mudik Siang hari
Banyak yang lebih suka bepergian saat siang hari termasuk untuk urusan mudik. Mudik di siang hari, lebih mudah, badan masih segar apalagi jika berangkat pagi hari.
Bengkel dan tempat umum banyak yang buka bisa berhenti sewaktu-waktu dengan aman tanpa banyak khawatir.
Tapi Mudik di Siang hari harus berkutat dengan kemacetan, apalagi jika jalur yang dilalui termasuk area padat dan tidak terjangkau akses jalan TOL, berarti harus keluar-masuk kota sepanjang jalur mudik.
Jika anda mudik sebelum masa Cuti bersama, mungkin jalan antar kota sedikit akan lebih lengang tapi setiap masuk Kota yang ada dalam jalur mudik maka akan menemukan beragam aktifitas warga sekitar baik yang pergi atau pulang kantor atau aktifitas lainnya.
Pasar tumpah juga akan paling sering di temui selama perjalanan apalagi kalau saat mudik sudah dekat dengan hari “H”.
Ketika mendekati hari “H”, Jalan lintas kota/propinsi pun akan terasa padat karena banyak juga pemudik lain yang ingin pergi ke kampung halaman dan memilih mudik siang hari.
Perjalanan Siang harus extra hati-hati dan penuh kesabaran apalagi kalau cuaca panas AC ngadat, Macet, Pedagang asongan tak henti-henti menawarkan dagangannya, sedangkan kita lagi puasa.
Jadi kondisi fisik harus benar-benar di perhatikan, jangan paksakan melanjutkan perjalanan jika lelah, Sementara pilihan lokasi Rest Area akan sangat banyak dan Pompa Bensin akan mudah di temui.
Sebaiknya istirahat di tempat umum seperti rest area, pom bensin atau mesjid, sekalian Sholat berjamaah jika saat perjalanan sudah masuk waktu sholat.
Yang penting, tetap Puasa jangan Mokel*. Malu, sudah besar kok Mokelan :)
(*Mokel ; membatalkan puasa secara sengaja)
Kelebihan Mudik Siang hari
# Mudik Malam hari
Hawa malam lebih sejuk dan membuat pikiran lebih tenang. Selain itu mesin juga bekerja lebih ringan karena panas mesin bisa diredam oleh dinginnya malam.
Karena malam dingin jadi tidak perlu pakai AC sehingga bisa lebih menghemat bahan bakar.
Perjalanan Mudik saat malam hari relatif lebih lengang dan lebih tenang. Tidak terlalu banyak aktifitas di jalan raya yang menjadi “penghambat” perjalanan.
Hiruk pikuk yang sering terjadi pada siang hari, tidak di temukan pada malam hari. Seperti Pasar tumpah yang biasa di temukan pada siang hari, jarang menggelar lapaknya hingga malam.
Karena kondisi jalan yang lengang sehingga waktu tempuh lebih cepat tapi tergantung kondisi dan situasi juga, kalau supir kurang fit bisa jadi malah sama saja atau lebih lama dari pada jalan siang.
Namun perlu diingat, Perjalanan malam perlu kewaspadaan dan konsentrasi tingkat tinggi serta kondisi fisik yang prima.
Gelap menjadi tantangan berat bagi pemudik malam hari, yaa iyalah yaa, maksudnya, terkadang ada area yang tidak dilengkapi penerangan jalan, sehingga lebih gelap dan perlu konsentrasi tinggi.
Lampu-lampu juga harus dalam kondisi fit, bawa cadangan jika dirasa perlu dan budgetnya mencukupi.
Ngantuk dan Mata Lelah karena mengamati jalan yang gelap bisa jadi rintangan utama. Bukan hanya bagi pengemudi, penumpang juga bisa mengantuk dan tertidur selama perjalanan. Mobil pun sepi, bisa-bisa anda semakin mudah mengantuk karena tidak ada teman ngobrol.
Jika menggunakan sepeda motor, kondisi ini sangat berbahaya, ketika penumpang mengantuk, gerak refleknya saat menahan kantuk bisa mengganggu stabilitas motor dan berpotensi hilang kendali. Sangat berbahaya.
Jadi khusus bagi anda yang berencana mudik malam hari naik sepeda motor. Pastikan penumpang anda tidak mengantuk, gerakan “sliut-sliutnya” saat di kondisi antara tidur dan tersadar bisa sangat membahayakan perjalanan anda dan pengguna jalan lain.
Lebaran gak mudik itu seperti Opor tanpa ayam, Bakso tanpa pentol, kayak ada yang kurang.
Tapi yaa tidak perlu di paksakan kalau tidak memungkinkan. Lebaran di rantau juga tak mengurangi sakralnya hari raya. Malah asik bisa lihat kondisi asli Ibu Kota.
Mudik juga tidak harus bawa barang setumpuk, tidak perlu bawa emas berlian penanda kesuksesan.
Yang penting bisa berkumpul dengan sanak saudara handai taulan di kampung halaman, serasa melengkapi semua upaya mensucikan diri selama sebulan penuh.
Kadang kala yang membuat risau adalah, mencari waktu kapan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan mudik, khususnya bagi yang mudik lewat jalur darat.
Mudik dengan kendaraan bermotor, baik itu roda empat atau dua perlu perhitungan yang matang terkait alokasi waktu mudik.
Perlu diperhitungkan waktu yang akan di tempuh selama perjalanan, lokasi rest area yang mungkin disinggahi, lokasi Pompa bensin ketika perlu melakukan pengisian bahan bakar, lokasi bengkel untuk berjaga-jaga kalau terjadi apa-apa pada kendaraan seperti ban bocor.
Perjalanan Mudik yang biasanya di tempuh dalam waktu hingga 8 Jam atau lebih, perlu persiapan yang benar-benar matang.
Kalau jarak tempuh 2 atau 3 jam, sepertinya lebih fleksibel memilih waktu berangkat, mau pagi, siang, sore, atau malam sekalipun, selama jalur yang dilalui termasuk aman.
Jalur yang dilalui juga harus menjadi pertimbangan penting saat memutuskan jalan malam atau siang.
Di kota besar, jalan lintas propinsi mungkin sudah sangat memanjakan pemudik dengan berbagai fasilitas rest areanya baik resmi dari pemerintah atau endorse. Kondisi jalannya pun mulus dan banyak opsi mau lewat TOL atau tidak.
Tapi di kota-kota diluar pulau Jawa pada umumnya yang akses jalan lintas propinsinya masih setengah-setengah (setengah aspal-setengah tanah), belum lagi pakai acara Buka-Tutup (buka 2 jam-tutup 2 jam), maka harus lebih memperhitungkan alokasi waktu serta mempersiapkan kondisi kendaraan dan fisik pengemudi semaksimal mungkin.
Untuk membantu anda menentukan waktu yang tepat untuk mudik apakah siang hari atau malam hari, berikut ini petimbangan-pertimbangannya serta kelebihan dan kekurangannya.
# Mudik Siang hari
Banyak yang lebih suka bepergian saat siang hari termasuk untuk urusan mudik. Mudik di siang hari, lebih mudah, badan masih segar apalagi jika berangkat pagi hari.
Bengkel dan tempat umum banyak yang buka bisa berhenti sewaktu-waktu dengan aman tanpa banyak khawatir.
Tapi Mudik di Siang hari harus berkutat dengan kemacetan, apalagi jika jalur yang dilalui termasuk area padat dan tidak terjangkau akses jalan TOL, berarti harus keluar-masuk kota sepanjang jalur mudik.
Jika anda mudik sebelum masa Cuti bersama, mungkin jalan antar kota sedikit akan lebih lengang tapi setiap masuk Kota yang ada dalam jalur mudik maka akan menemukan beragam aktifitas warga sekitar baik yang pergi atau pulang kantor atau aktifitas lainnya.
Pasar tumpah juga akan paling sering di temui selama perjalanan apalagi kalau saat mudik sudah dekat dengan hari “H”.
Ketika mendekati hari “H”, Jalan lintas kota/propinsi pun akan terasa padat karena banyak juga pemudik lain yang ingin pergi ke kampung halaman dan memilih mudik siang hari.
Perjalanan Siang harus extra hati-hati dan penuh kesabaran apalagi kalau cuaca panas AC ngadat, Macet, Pedagang asongan tak henti-henti menawarkan dagangannya, sedangkan kita lagi puasa.
Jadi kondisi fisik harus benar-benar di perhatikan, jangan paksakan melanjutkan perjalanan jika lelah, Sementara pilihan lokasi Rest Area akan sangat banyak dan Pompa Bensin akan mudah di temui.
Sebaiknya istirahat di tempat umum seperti rest area, pom bensin atau mesjid, sekalian Sholat berjamaah jika saat perjalanan sudah masuk waktu sholat.
Yang penting, tetap Puasa jangan Mokel*. Malu, sudah besar kok Mokelan :)
(*Mokel ; membatalkan puasa secara sengaja)
Kelebihan Mudik Siang hari
- Lebih Fresh
- Fasilitas Umum banyak
- Lebih Aman
- Bisa lihat pemandangan
- Panas
- Macet
- Melelahkan
- Berpotensi Mokel
# Mudik Malam hari
Hawa malam lebih sejuk dan membuat pikiran lebih tenang. Selain itu mesin juga bekerja lebih ringan karena panas mesin bisa diredam oleh dinginnya malam.
Karena malam dingin jadi tidak perlu pakai AC sehingga bisa lebih menghemat bahan bakar.
Perjalanan Mudik saat malam hari relatif lebih lengang dan lebih tenang. Tidak terlalu banyak aktifitas di jalan raya yang menjadi “penghambat” perjalanan.
Hiruk pikuk yang sering terjadi pada siang hari, tidak di temukan pada malam hari. Seperti Pasar tumpah yang biasa di temukan pada siang hari, jarang menggelar lapaknya hingga malam.
Karena kondisi jalan yang lengang sehingga waktu tempuh lebih cepat tapi tergantung kondisi dan situasi juga, kalau supir kurang fit bisa jadi malah sama saja atau lebih lama dari pada jalan siang.
Namun perlu diingat, Perjalanan malam perlu kewaspadaan dan konsentrasi tingkat tinggi serta kondisi fisik yang prima.
Gelap menjadi tantangan berat bagi pemudik malam hari, yaa iyalah yaa, maksudnya, terkadang ada area yang tidak dilengkapi penerangan jalan, sehingga lebih gelap dan perlu konsentrasi tinggi.
Lampu-lampu juga harus dalam kondisi fit, bawa cadangan jika dirasa perlu dan budgetnya mencukupi.
Ngantuk dan Mata Lelah karena mengamati jalan yang gelap bisa jadi rintangan utama. Bukan hanya bagi pengemudi, penumpang juga bisa mengantuk dan tertidur selama perjalanan. Mobil pun sepi, bisa-bisa anda semakin mudah mengantuk karena tidak ada teman ngobrol.
Jika menggunakan sepeda motor, kondisi ini sangat berbahaya, ketika penumpang mengantuk, gerak refleknya saat menahan kantuk bisa mengganggu stabilitas motor dan berpotensi hilang kendali. Sangat berbahaya.
Jadi khusus bagi anda yang berencana mudik malam hari naik sepeda motor. Pastikan penumpang anda tidak mengantuk, gerakan “sliut-sliutnya” saat di kondisi antara tidur dan tersadar bisa sangat membahayakan perjalanan anda dan pengguna jalan lain.
Belum lagi saat perjalanan malam harus menghadapi aneka sorot lampu kendaraan yang saat ini sudah sangat beragam. Tak sedikit yang memodifikasi lampu utamanya menjadi berwarna putih.
Lampu super terang warna putih milik kendaraan yang datang dari arah berlawanan bisa membuat mata kriyep-kriyep sejenak, ini sangat berbahaya dan mengganggu konsentrasi.
Satu-dua kendaraan mungkin masih bisa di toleransi oleh mata, tapi semakin banyak kena tembakan lampu putih, lama kelamaan mata akan nyerah dan mudah lelah.
ditambah lagi kalau berhadapan dengan rotator milik kendaraan petugas yang nyalanya bikin mata kembang-kempis dan semakin cepat lelah.
Jika kondisi mata sudah lelah sebaiknya istirahat, sementara saat malam biasanya tidak semua rest area buka.
Mungkin ada juga yang masih buka tapi penunggunya juga sudah mengantuk. Kalau beruntung mungkin bisa dapat jatah kopi gratis tapi jkalau kemalaman mungkin tidak kebagian karena stok habis.
Jadi perlu beli di warung Kopi, hlah warung kopinya sudah pada tutup karena yang punya pada mudik masing-masing, tau gitu bawa kopi dari rumah setermos.
Lampu super terang warna putih milik kendaraan yang datang dari arah berlawanan bisa membuat mata kriyep-kriyep sejenak, ini sangat berbahaya dan mengganggu konsentrasi.
Satu-dua kendaraan mungkin masih bisa di toleransi oleh mata, tapi semakin banyak kena tembakan lampu putih, lama kelamaan mata akan nyerah dan mudah lelah.
ditambah lagi kalau berhadapan dengan rotator milik kendaraan petugas yang nyalanya bikin mata kembang-kempis dan semakin cepat lelah.
Jika kondisi mata sudah lelah sebaiknya istirahat, sementara saat malam biasanya tidak semua rest area buka.
Mungkin ada juga yang masih buka tapi penunggunya juga sudah mengantuk. Kalau beruntung mungkin bisa dapat jatah kopi gratis tapi jkalau kemalaman mungkin tidak kebagian karena stok habis.
Jadi perlu beli di warung Kopi, hlah warung kopinya sudah pada tutup karena yang punya pada mudik masing-masing, tau gitu bawa kopi dari rumah setermos.
Untungnya pada malam hari karena sudah berbuka, kita bisa sambil mengunyah permen untuk mencegah ngantuk.
Selain mata lelah, perjalanan malam juga perlu memperhitungkan lokasi bengkel yang tersedia. Buat jaga-jaga kalau ada apa-apa misalnya ban bocor.
Bagi pemudik roda empat, ban bocor bukanlah masalah serius karena bisa ganti dengan ban serep.
Tapi ban mobil serep masa kini biasanya lebih kecil dari ban aslinya dan memiliki batasan pemakaian.
Selain mata lelah, perjalanan malam juga perlu memperhitungkan lokasi bengkel yang tersedia. Buat jaga-jaga kalau ada apa-apa misalnya ban bocor.
Bagi pemudik roda empat, ban bocor bukanlah masalah serius karena bisa ganti dengan ban serep.
Tapi ban mobil serep masa kini biasanya lebih kecil dari ban aslinya dan memiliki batasan pemakaian.
Sedangkan bagi pemudik roda dua, wajib memperhitungkan lokasi bengkel, apalagi kalau masih pakai ban Tube Type. Karena motor tidak punya ban serep kecuali Vespa.
Jika perlu anda bisa melakukan antisipasi dengan menambahkan cairan anti bocor kedalam ban dalam.
Kalau memang berencana mudik malam hari, anda harus istirahat di siang harinya, tidak perlu ikut berburu baju lebaran jika anda di nobatkan sebagai supir saat mudik nanti.
Kelebihan Mudik malam hari
Baca Juga :
Kesimpulannya, kapanpun perjalanan mudik dilakukan, ntah siang, sore, pagi, malam yang penting;
Jangan lupa berdoa, tetap berhati-hati, lakukan persiapan sematang mungkin, jangan bawa harta benda yang berlebihan, bawa oleh-oleh secukupnya.
Tidak perlu buru-buru, kampung halaman tidak akan lari, dia tetap di kordinatnya meskipun anda kejar 50 Km/Jam pun, dan usahakan untuk selalu safety dalam berkendara.
Jika perlu anda bisa melakukan antisipasi dengan menambahkan cairan anti bocor kedalam ban dalam.
Kalau memang berencana mudik malam hari, anda harus istirahat di siang harinya, tidak perlu ikut berburu baju lebaran jika anda di nobatkan sebagai supir saat mudik nanti.
Kelebihan Mudik malam hari
- Lebih dingin
- Lebih lengang
- Lebih cepat
- Irit bahan bakar (tidak perlu AC)
- Tidak khawatir mokel
- Rawan
- Gelap
- Fasilitas umum banyak yang tutup
Baca Juga :
- Batas penggunaan ban serep
- Tips Mengemudi di malam hari
- Pemeriksaan Kendaraan Sebelum dan Sesudah Mudik
- Barang yang "wajib" ada saat akan melakukan perjalanan jauh
- Bahaya Modif lampu jadi HID atau LED
Kesimpulannya, kapanpun perjalanan mudik dilakukan, ntah siang, sore, pagi, malam yang penting;
Jangan lupa berdoa, tetap berhati-hati, lakukan persiapan sematang mungkin, jangan bawa harta benda yang berlebihan, bawa oleh-oleh secukupnya.
Tidak perlu buru-buru, kampung halaman tidak akan lari, dia tetap di kordinatnya meskipun anda kejar 50 Km/Jam pun, dan usahakan untuk selalu safety dalam berkendara.