Kenapa Bus dan Truk tidak menggunakan Bodi Aerodinamis

Bodi aerodinamis memungkinkan sebuah kendaraan dapat melaju mulus minim hambatan yang bersumber dari terpaan angin yang di terjangnya.

Karakter khasnya adalah bentuk yang streamline dan melandai dari depan kebelakang minim sudut dengan lekukan tajam, yang bisa mengganggu aliran angin..

Bentuk bodi yang aerodinamis memberi keuntungan tersendiri berkaitan dengan performa mobil yang juga akan berimbas ke hal lain seperti konsumsi bahan bakar, Durabilitas komponen mobil seperti penggunaan ban yang lebih awet.

Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Bodi Aerodinamis

Tapi mengapa kendaraan besar seperti Bus dan Truk umumnya tidak menggunakan bodi aerodinamis seperti pada mobil-mobil kecil dan medium.

Sebenarnya Bus dan Truk bisa dibuat sedikit aerodinamis, tapi pada prinsipnya tidak terlalu diperlukan.

Idealnya bodi aerodinamis pada mobil akan berpengaruh menurunkan koefisien gesek pada kecepatan tinggi sekitar 150-200 km/h. sementara itu, kecepatan bus dan truk ketika beroperasi tidak sedemikian cepat. Jadi, masalah aerodinamika bukanlah faktor utama dalam desain Bus.

Sedangkan pada mobil-mobil kecil yang meskipun kecepatan puncaknya tidak mencapai 150km/h, namun tetap di desain aerodinamis untuk mengejar tampilan yang menarik bagi konsumen dan meningkatkan kemampuan akselerasinya.

Selain pertimbangan diatas, ada peraturan terkait Batasan untuk panjang Bus-besar yang diperbolehkan yaitu antara 9.000-12.000mm dan lebar tidak lebih dari 2500mm serta tinggi maksimal 1.7 kali lebar kendaraan.

bus

Jadi jika di desain dengan bentuk aerodinamis maka otomatis moncong depan yang melandai untuk mengejar aerodinamika akan membuat posisi sopir mundur kebelakang yang akan mengurangi visibilitas supir terhadap kondisi di sekitarnya.

Selain itu karena kendaraan seperti bus dan truk adalah kendaraan pengangkut, maka dengan menerapkan bodi aerodnamis juga akan mempengaruhi jumlah kursi penumpang yang akhirnya akan mengurangi jumlah bawaan sehingga mengurangi pendapatan perusahaan bus tersebut. Jadi ukuran kabin menjadi pertimbangan utama dibanding bentuk yang aerodinamis.

Pertimbangan lainnya adalah kemampuannya bermanufer. Truk atau Bus terkadang perlu melakukan manufer di tempat sempit, jika terdapat moncong untuk keperluan aerodinamika maka akan menyulitkannya bermanufer

Meskipun begitu, bukan berarti kendaraan besar seperti truk dan bus tidak mempertimbangkan soal aerodinamika, Karena biar bagaimana pun desain aerodinamis sangat berpengaruh di setiap level tingkat kecepatan, apalagi kalau sudah melibatkan faktor eksternal seperti kecepatan angin.

Hanya saja bentuk dan alirannya tidak se “ekstrim” mobil-mobil kelas medium dan kecil. Karena pertimbangan utamanya adalah daya angkut dan batasan regulasi terkait ukurannya.