Melatih anak untuk mematuhi aturan adalah salah satu upaya untuk menciptakan disiplin dan rasa tanggung jawab kepada anak.
Memiliki anak Balita yang senang menjelajah seisi rumah kesana kemari membuat suasana rumah ceria dan semakin ramai dengan gelak tawa ataupun tangisannya.
Di tengah asyiknya bermain, mereka mungkin melakukan hal-hal yang bisa mengacaukan isi rumah. Untuk itu perlu diadakan peraturan sederhana untuk melatihnya memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Mempersiapkan seperangkat peraturan rumah yang Jelas, dapat membuat anak anda lebih mudah menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan harapan anda.
Peraturan rumah yang dibuat untuk anak harus bisa disesuaikan dengan usia anak dan bersifat general. Artinya anak Balita yang lebih tua dan lebih kecil bisa mematuhinya.
Peraturan rumah yang sederhana namun jelas juga bisa membuat anda konsisten menerapkannya dan tidak membuat anak merasa kesulitan memahami apa yang harus dilakukan.
Berikut Pedoman singkat dalam membuat aturan dalam rumah untuk anak anda untuk membantu anak melatih disiplin.
Buat peraturan yang singkat
Hindari peraturan yang panjang dan rumit, anak balita anda harus dapat dengan mudah mengingat peraturan yang anda buat agar mereka mudah menerapkannya.
Buat Aturan yang singkat padat jelas seperti ; ucapkan salam saat masuk rumah, jangan berlarian dalam rumah, berdoa sebelum makan, rapikan mainan setelah selesai, taruh pakaian kotor di keranjang, dll.
Jangan terlalu banyak
Batasi hanya 3 atau 5 peraturan saja untuk di terapkan dalam rumah. Jangan terlalu banyak misalnya 10 atau lebih aturan. Jangankan menerapkan dan menjalankannya, mengingatnya saja mungkin sudah kesulitan.
Ajak mereka menyusunnya
Biarkan anak anda terlibat dalam membuat peraturan, beri kesempatan mereka untuk ikut membuat aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan dalam rumah, dengan begini mereka juga lebih mudah menjalankan.
Gunakan kalimat positif
Sampaikan peraturan anda dalam kalimat positif. Hindari kata “Jangan” dalam peraturan yang anda buat.
Untuk type-type aturan yang tingkat urgensinya tidak terlalu tinggi, penggunaan kata “Jangan” bisa di hindari.
Misalnya ketika melarang anak untuk main hujan-hujanan, kita bisa bilang “ayo berteduh” dari pada pakai kata “Jangan main hujan”.
Untuk aturan dengan tingkat kepatuhan tinggi, sebaiknya anda tetap menggunakan kata “JANGAN” misalnya; “Jangan menyakiti teman” atau “JANGAN Lupa berdoa”, agar pesannya JELAS.
Hal ini agar tidak menghasilkan presepsi yang ambigu bagi anak. Kalau “Jangan sakiti teman” kita ganti dengan kata “sayangi temanmu” maka akan menghasilkan presepsi yang abu-abu. Cubit sayang tidak termasuk dalam aturan ini meski berpotensi menyakiti teman.
Bagaimana menurut Anda??
Memiliki anak Balita yang senang menjelajah seisi rumah kesana kemari membuat suasana rumah ceria dan semakin ramai dengan gelak tawa ataupun tangisannya.
Di tengah asyiknya bermain, mereka mungkin melakukan hal-hal yang bisa mengacaukan isi rumah. Untuk itu perlu diadakan peraturan sederhana untuk melatihnya memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Mempersiapkan seperangkat peraturan rumah yang Jelas, dapat membuat anak anda lebih mudah menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan harapan anda.
Peraturan rumah yang dibuat untuk anak harus bisa disesuaikan dengan usia anak dan bersifat general. Artinya anak Balita yang lebih tua dan lebih kecil bisa mematuhinya.
Peraturan rumah yang sederhana namun jelas juga bisa membuat anda konsisten menerapkannya dan tidak membuat anak merasa kesulitan memahami apa yang harus dilakukan.
Berikut Pedoman singkat dalam membuat aturan dalam rumah untuk anak anda untuk membantu anak melatih disiplin.
Buat peraturan yang singkat
Hindari peraturan yang panjang dan rumit, anak balita anda harus dapat dengan mudah mengingat peraturan yang anda buat agar mereka mudah menerapkannya.
Buat Aturan yang singkat padat jelas seperti ; ucapkan salam saat masuk rumah, jangan berlarian dalam rumah, berdoa sebelum makan, rapikan mainan setelah selesai, taruh pakaian kotor di keranjang, dll.
Jangan terlalu banyak
Batasi hanya 3 atau 5 peraturan saja untuk di terapkan dalam rumah. Jangan terlalu banyak misalnya 10 atau lebih aturan. Jangankan menerapkan dan menjalankannya, mengingatnya saja mungkin sudah kesulitan.
Ajak mereka menyusunnya
Biarkan anak anda terlibat dalam membuat peraturan, beri kesempatan mereka untuk ikut membuat aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan dalam rumah, dengan begini mereka juga lebih mudah menjalankan.
Gunakan kalimat positif
Sampaikan peraturan anda dalam kalimat positif. Hindari kata “Jangan” dalam peraturan yang anda buat.
Untuk type-type aturan yang tingkat urgensinya tidak terlalu tinggi, penggunaan kata “Jangan” bisa di hindari.
Misalnya ketika melarang anak untuk main hujan-hujanan, kita bisa bilang “ayo berteduh” dari pada pakai kata “Jangan main hujan”.
Untuk aturan dengan tingkat kepatuhan tinggi, sebaiknya anda tetap menggunakan kata “JANGAN” misalnya; “Jangan menyakiti teman” atau “JANGAN Lupa berdoa”, agar pesannya JELAS.
Hal ini agar tidak menghasilkan presepsi yang ambigu bagi anak. Kalau “Jangan sakiti teman” kita ganti dengan kata “sayangi temanmu” maka akan menghasilkan presepsi yang abu-abu. Cubit sayang tidak termasuk dalam aturan ini meski berpotensi menyakiti teman.
Bagaimana menurut Anda??