Sistem pendingin mesin pada kendaraan khususnya mobil merupakan sistem penting dalam sebuah mesin.
Macam-macam sistem pendingin mesin menggunakan media pendingin, bisa berupa air, udara atau dengan bantuan minyak pelumas.
Pada mobil, umumnya menggunakan sistem pendingin air untuk membuang panas mesin dan mencegah overheating. Namun ada juga Mobil dengan mesin berpendingin udara meskipun jumlahnya tidak banyak.
Berbeda dengan mesin berpendingin udara yang media pendinginnya tersedia tanpa batas. Mesin berpendingin air, karena menerapkan sistem pendinginan tertutup maka media pendinginnya harus selalu dipantau.
Gejala mesin overheating bisa dipantau lewat dashboard mobil, disitu terdapat jarum indikator suhu mesin yang biasanya di beri tanda dengan huruf C dan H.
Jika menunjukan angka yang tinggi sebaiknya segera menepi dan periksa kondisi air radiator. Tapi jangan langsung buka tutup radiator saat panas, bahaya. Amati dulu kondisi air di reservoir sambil menunggu radiator dingin.
Tapi biasanya jika air radiatoor di reservoir berkurang atau kosong sama sekali, maka ada indikasi kapasitas air radiator tidak memadai untuk mendinginkan mesin.
Segera cari air tambahan, untuk kondisi darurat, bisa menggunakan air mineral.
Tambahkan air di reservoir, setelah mesin dingin buka tutup radiator dan periksa kapasitasnya, jika kurang, tambah hingga penuh.
Jika air di radiator dan di reservoir sudah penuh nyalakan mesin sejenak kemudian matikan dan periksa kembali kapasitas air radiator apakah berkurang? jika iya, tambahkan lagi.
Cek juga kondisi air di reservoir, jika kurang, tambah. Setelah semua penuh anda bisa melanjutkan perjalanan.
Jika perjalanan masih jauh sebaiknya sediakan satu botol air mineral untuk berjaga-jaga. Selama perjalanan sempatkan untuk melihat indikator suhu mesin di dashboard.
Air radiator bisa berkurang seiring pengunaan mobil. Dan karena air membawa panas yang dihasilkan oleh mesin, maka dia akan menguap masuk ke tabung reserfoir.
Selama proses pendinginan mesin berlangsung akan ada saja air yang menguap keluar melalui saluran di reserfoir. Jadi lama kelamaan air radiator akan berkurang dan perlu ditambah.
Jadi, sangat penting untuk selalu memeriksa kondisi air pendingin apalagi jika akan melakukan perjalanan jauh.
Kekurangan air pendingin yang bersirkulasi di radiator bisa membahayakan mesin mobil karena bisa menyebabkan overheating.
Overhetaing bisa berakibat fatal bagi mesin. Saat mesin mengalami stress tinggi karena panas dia bisa saja macet atau malah pecah.
Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena bisa merembet ke komponen lain.
Saat piston macet karena panas maka mesin berhenti berputar secara mendadak (macet).
Dampaknya gear bisa rompal, krukas bengkok, klep patah, setang seher patah, dan malah bisa merembet ke transmisi dan gardan.
Hanya karena air, bisa fatal bukan, jadi penting untuk selalu memeriksa air radiator.
Macam-macam sistem pendingin mesin menggunakan media pendingin, bisa berupa air, udara atau dengan bantuan minyak pelumas.
Pada mobil, umumnya menggunakan sistem pendingin air untuk membuang panas mesin dan mencegah overheating. Namun ada juga Mobil dengan mesin berpendingin udara meskipun jumlahnya tidak banyak.
Berbeda dengan mesin berpendingin udara yang media pendinginnya tersedia tanpa batas. Mesin berpendingin air, karena menerapkan sistem pendinginan tertutup maka media pendinginnya harus selalu dipantau.
Gejala mesin overheating bisa dipantau lewat dashboard mobil, disitu terdapat jarum indikator suhu mesin yang biasanya di beri tanda dengan huruf C dan H.
Jika menunjukan angka yang tinggi sebaiknya segera menepi dan periksa kondisi air radiator. Tapi jangan langsung buka tutup radiator saat panas, bahaya. Amati dulu kondisi air di reservoir sambil menunggu radiator dingin.
Tapi biasanya jika air radiatoor di reservoir berkurang atau kosong sama sekali, maka ada indikasi kapasitas air radiator tidak memadai untuk mendinginkan mesin.
Segera cari air tambahan, untuk kondisi darurat, bisa menggunakan air mineral.
Tambahkan air di reservoir, setelah mesin dingin buka tutup radiator dan periksa kapasitasnya, jika kurang, tambah hingga penuh.
Jika air di radiator dan di reservoir sudah penuh nyalakan mesin sejenak kemudian matikan dan periksa kembali kapasitas air radiator apakah berkurang? jika iya, tambahkan lagi.
Cek juga kondisi air di reservoir, jika kurang, tambah. Setelah semua penuh anda bisa melanjutkan perjalanan.
Jika perjalanan masih jauh sebaiknya sediakan satu botol air mineral untuk berjaga-jaga. Selama perjalanan sempatkan untuk melihat indikator suhu mesin di dashboard.
Air radiator bisa berkurang seiring pengunaan mobil. Dan karena air membawa panas yang dihasilkan oleh mesin, maka dia akan menguap masuk ke tabung reserfoir.
Selama proses pendinginan mesin berlangsung akan ada saja air yang menguap keluar melalui saluran di reserfoir. Jadi lama kelamaan air radiator akan berkurang dan perlu ditambah.
Jadi, sangat penting untuk selalu memeriksa kondisi air pendingin apalagi jika akan melakukan perjalanan jauh.
Kekurangan air pendingin yang bersirkulasi di radiator bisa membahayakan mesin mobil karena bisa menyebabkan overheating.
Overhetaing bisa berakibat fatal bagi mesin. Saat mesin mengalami stress tinggi karena panas dia bisa saja macet atau malah pecah.
Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena bisa merembet ke komponen lain.
Saat piston macet karena panas maka mesin berhenti berputar secara mendadak (macet).
Dampaknya gear bisa rompal, krukas bengkok, klep patah, setang seher patah, dan malah bisa merembet ke transmisi dan gardan.
Hanya karena air, bisa fatal bukan, jadi penting untuk selalu memeriksa air radiator.