Mesin berpendingin udara masih jamak di temui pada Sepeda Motor, meskipun belakangan ini tampaknya pendingin udara juga mulai ditinggalkan untuk penggunaan di sepeda motor.
Terkadang sirip-sirip pendingin yang menghiasi blok silinder pada sistem pendingin-udara sepeda motor membuat mesin tampak kekar dan besar.
Tapi karena tuntutan performa mesin yang semakin tinggi membuat pendingin udara tidak mampu lagi mengakomodasi dan mengendalikan suhu mesin yang semakin ekstreme.
Penggunaan sistem pendingin udara pada mesin sebenarnya cukup praktis dan tidak membutuhkan biaya produksi yang tinggi karena komponen yang dibutuhkan sedikit.
Dan pada sepeda motor tentu saja sistem ini dapat bekerja optimal karena mesin sepeda motor umumnya terbuka.
Artinya mesin dengan mudah mendapat kontak langsung dengan lingkungan sekitar, dan mesin ber-CC kecil masih setia menggunakan sistem ini.
Berbagai inovasi di kembangkan untuk dapat membuat sistem pendingin udara dapat bekerja optimal.
Salah satunya dengan menambahkan kipas untuk menekan udara agar dapat mengalir melalui dinding silinder, tapi cara ini pun kurang efektif khususnya pada kondisi macet.
Bagaimana dengan Mobil? Mobil yang posisi mesinnya tertutup di bawah kap-mesin secara kasat mata sangat sulit mendapatkan hembusan angin.
Tapi ternyata ada juga mobil-mobil yang mengandalkan mesin berpendingin udara sebagai dapur pacunya. Berikut 6 mobil dengan mesin berpendingin udara.
Volkswagen Beetle
Siapa yang tak kenal dengan mobil fenomenal yang satu ini, mobil asal Jerman yang satu ini bisa dikatakan sebagai mobil terlaris sepanjang masa.
Karena tidak semua orang Jerman memiliki Garasi kala itu dan harga antifreeze untuk cairan pendingin masih sangat mahal, Maka mobil ini di rancang dan di desain mneggunakan mesin berpendingin udara.
Porsche 935
Mobil ini adalah salah satu peserta lomba ketahanan di akhir tahun 1970an, dengan menggunakan basis mesin turbo 930 911.
Memanfaatkan Turbocharger yang agak besar dan sistem bahan bakar injeksi mekanik untuk menciptakan tingkat lag turbo yang belum pernah terjadi sebelumnya namun dengan kemampuan menghasilkan daya hingga 833bhp.
Porche 935 tetap menggunakan mesin Flat-six atau biasa juga disebut dengan mesin Boxer 6 slinder berpendingin udara hingga tahun 1978. Ketika pendingin cairan diperkenalkan untuk meningkatkan kehandalan mesin berkapasitas kecil namun kuat.
Perubahan sistem pendingin pada Porche ini menyusul kegagalan fungsi paking kepala silinder pada tahun 1977 akibat perubahan dari single turbocharger menjadi twin turbo yang mengakibatkan tekanan terlalu besar pada blok mesin.
Citroen 2CV hadir dengan kesan sederhana dan praktis. Diproduksi sebanyak 694 pada masanya, dan tercatat hanya 30 unit yang tesisa dan masih bertahan hingga sekarang.
Mobil ini cukup unik karena menerapkan penggerak 4x4 dengan cara yang berbeda. Satu mesin untuk menggerakkan roda depan dan satu mesin lagi untuk menggerakan roda belakang.
Jadi terdapat dua buah mesin Flat berkapsitas 425 CC dapat menghasilkan tenaga 12bhp, dan pastinya berpendingin udara.
Dua mesin ini terhubung dengan transmisi 4-kecepatan yang terpisah namun terhubung dengan satu kopling. Hal ini membuatnya mampu bergerak hanya dengan satu mesin (depan atau belakang) untuk menghemat bahan bakar atau dengan dua mesin untuk mendapatkan performa.
Meskipun secara performa tidaklah terlalu istimewa, Citroen 2CV dapat melaju hinga 64 km/jam dengan menggunakan satu mesin. Ketika kedua mesin aktif, maka mobil ini mampu menembus kecepatan hingga 104 km/jam.
Porsche 911 993 GT2
Mesin Flat enam silinder berpendingin udara mampu membuat GT2 melesat dari 0-60mph hanya dalam 3.9 detik saja dan mampu mencapai kecepatan hingga 300 km/jam. Hanya 57 unit saja tercatat yang pernah di produksi.
993 GT2 merupakan seri terakhir dari mobil buatan Porche yang menggunakan pendingin udara.
Trabant 601
Mobil ini menjadi salah satu alat transportasi di masa perang dunia kedua, dibangun dengan tujuan sebagai mobil murah namun dapat diandalkan, Trabant hadir dengan suspensi independent dan desain bodi ringan.
Karena kertebatasan dana riset dan development, Trabant tidak mampu mengembangkan sektor mesin dan terpaku dengan mesin 2-Tak berpendingin udara. Sementara pesaingnya kala itu (Volkswagen) telah menggunakan mesin 4-Tak.
Mesin berpendingin udara milik Trabant mampu meghasilkan daya hingga 25bhp dari mesin berkapasitas 595 CC dan didukung transmisi 4 percepatan, mampu mencapai kecepatan 107 km/h jika mau.
Tatra 700
Salah satu mobil asal Czech yang dibuat oleh pabrikan bernama Tatra. Mobil Sedan mewah ini diproduksi mulai April 1996 dan harus discontinu di tahun 1999 karena kurang begitu laku dipasaran.
Menggunakan mesin V8 berpendingin udara yang diletakkan di buritan membuat mobil ini menjadi salah satu mobil berpendingin udara berperforma tinggi dalam daftar ini.
Mesin berpendingin udara mulai jarang di temukan pada mobil-mobil keluaran terbaru saat ini. Hal ini karena efektifitasnya dalam melepas panas kurang dapat diandalkan.
Baca juga : Sistem pendingin mesin
Ditambah lagi mesin mobil saat ini semakin haus, semakin besar, semakin panas demi untuk mengejar performa. Faktor padatnya dan panasnya lalu lintas pun semakin membuat mesin berpendingin udara semakin sulit untuk berkembang.
Terkadang sirip-sirip pendingin yang menghiasi blok silinder pada sistem pendingin-udara sepeda motor membuat mesin tampak kekar dan besar.
Tapi karena tuntutan performa mesin yang semakin tinggi membuat pendingin udara tidak mampu lagi mengakomodasi dan mengendalikan suhu mesin yang semakin ekstreme.
Penggunaan sistem pendingin udara pada mesin sebenarnya cukup praktis dan tidak membutuhkan biaya produksi yang tinggi karena komponen yang dibutuhkan sedikit.
Dan pada sepeda motor tentu saja sistem ini dapat bekerja optimal karena mesin sepeda motor umumnya terbuka.
Artinya mesin dengan mudah mendapat kontak langsung dengan lingkungan sekitar, dan mesin ber-CC kecil masih setia menggunakan sistem ini.
Berbagai inovasi di kembangkan untuk dapat membuat sistem pendingin udara dapat bekerja optimal.
Salah satunya dengan menambahkan kipas untuk menekan udara agar dapat mengalir melalui dinding silinder, tapi cara ini pun kurang efektif khususnya pada kondisi macet.
Bagaimana dengan Mobil? Mobil yang posisi mesinnya tertutup di bawah kap-mesin secara kasat mata sangat sulit mendapatkan hembusan angin.
Tapi ternyata ada juga mobil-mobil yang mengandalkan mesin berpendingin udara sebagai dapur pacunya. Berikut 6 mobil dengan mesin berpendingin udara.
Volkswagen Beetle
Siapa yang tak kenal dengan mobil fenomenal yang satu ini, mobil asal Jerman yang satu ini bisa dikatakan sebagai mobil terlaris sepanjang masa.
Karena tidak semua orang Jerman memiliki Garasi kala itu dan harga antifreeze untuk cairan pendingin masih sangat mahal, Maka mobil ini di rancang dan di desain mneggunakan mesin berpendingin udara.
Porsche 935
Mobil ini adalah salah satu peserta lomba ketahanan di akhir tahun 1970an, dengan menggunakan basis mesin turbo 930 911.
Memanfaatkan Turbocharger yang agak besar dan sistem bahan bakar injeksi mekanik untuk menciptakan tingkat lag turbo yang belum pernah terjadi sebelumnya namun dengan kemampuan menghasilkan daya hingga 833bhp.
Porche 935 tetap menggunakan mesin Flat-six atau biasa juga disebut dengan mesin Boxer 6 slinder berpendingin udara hingga tahun 1978. Ketika pendingin cairan diperkenalkan untuk meningkatkan kehandalan mesin berkapasitas kecil namun kuat.
Perubahan sistem pendingin pada Porche ini menyusul kegagalan fungsi paking kepala silinder pada tahun 1977 akibat perubahan dari single turbocharger menjadi twin turbo yang mengakibatkan tekanan terlalu besar pada blok mesin.
Citroen 2CV 4x4 Sahara
Citroen 2CV hadir dengan kesan sederhana dan praktis. Diproduksi sebanyak 694 pada masanya, dan tercatat hanya 30 unit yang tesisa dan masih bertahan hingga sekarang.
Mobil ini cukup unik karena menerapkan penggerak 4x4 dengan cara yang berbeda. Satu mesin untuk menggerakkan roda depan dan satu mesin lagi untuk menggerakan roda belakang.
Jadi terdapat dua buah mesin Flat berkapsitas 425 CC dapat menghasilkan tenaga 12bhp, dan pastinya berpendingin udara.
Dua mesin ini terhubung dengan transmisi 4-kecepatan yang terpisah namun terhubung dengan satu kopling. Hal ini membuatnya mampu bergerak hanya dengan satu mesin (depan atau belakang) untuk menghemat bahan bakar atau dengan dua mesin untuk mendapatkan performa.
Meskipun secara performa tidaklah terlalu istimewa, Citroen 2CV dapat melaju hinga 64 km/jam dengan menggunakan satu mesin. Ketika kedua mesin aktif, maka mobil ini mampu menembus kecepatan hingga 104 km/jam.
Porsche 911 993 GT2
Mesin Flat enam silinder berpendingin udara mampu membuat GT2 melesat dari 0-60mph hanya dalam 3.9 detik saja dan mampu mencapai kecepatan hingga 300 km/jam. Hanya 57 unit saja tercatat yang pernah di produksi.
993 GT2 merupakan seri terakhir dari mobil buatan Porche yang menggunakan pendingin udara.
Trabant 601
Mobil ini menjadi salah satu alat transportasi di masa perang dunia kedua, dibangun dengan tujuan sebagai mobil murah namun dapat diandalkan, Trabant hadir dengan suspensi independent dan desain bodi ringan.
Karena kertebatasan dana riset dan development, Trabant tidak mampu mengembangkan sektor mesin dan terpaku dengan mesin 2-Tak berpendingin udara. Sementara pesaingnya kala itu (Volkswagen) telah menggunakan mesin 4-Tak.
Mesin berpendingin udara milik Trabant mampu meghasilkan daya hingga 25bhp dari mesin berkapasitas 595 CC dan didukung transmisi 4 percepatan, mampu mencapai kecepatan 107 km/h jika mau.
Tatra 700
Salah satu mobil asal Czech yang dibuat oleh pabrikan bernama Tatra. Mobil Sedan mewah ini diproduksi mulai April 1996 dan harus discontinu di tahun 1999 karena kurang begitu laku dipasaran.
Menggunakan mesin V8 berpendingin udara yang diletakkan di buritan membuat mobil ini menjadi salah satu mobil berpendingin udara berperforma tinggi dalam daftar ini.
Mesin berpendingin udara mulai jarang di temukan pada mobil-mobil keluaran terbaru saat ini. Hal ini karena efektifitasnya dalam melepas panas kurang dapat diandalkan.
Baca juga : Sistem pendingin mesin
Ditambah lagi mesin mobil saat ini semakin haus, semakin besar, semakin panas demi untuk mengejar performa. Faktor padatnya dan panasnya lalu lintas pun semakin membuat mesin berpendingin udara semakin sulit untuk berkembang.