Suspensi pada sepeda motor itu ada suspensi depan ada juga suspensi belakang, yaa iyalah yaa.. Suspensi dimana-mana motor pasti ada suspensi depan dan belakangnya.
Tapi tidak semua motor juga, karena ada type motor tertentu yang rangka belakanganya memiliki konstruksi Rigid tanpa suspensi.
Suspensi belakang pada prinsipnya hanya terbagi menjadi dua jenis yaitu Monoshock dan DualShock.
Sepertinya suspensi belakang sepeda motor tampak begitu-gitu saja tapi ternyata cukup banyak juga variasinya. Untuk itulah Dirimu perlu tau macam-macam suspensi belakang sepeda motor yang ada disekitar kita
Untuk lebih jelasnya mari kita ulik sedikit tentang dua type suspensi belakang pada sepeda motor.
DualShock
Untuk tipe Twinshock atau ada juga yang menyebutnysa Dualshock. Tidak banyak variasi konstruksi yang digunakan, hanya terdapat perbedaan kemiringan pemasangan shock absorber yang bertujuan untuk kenyamanan dan kestabilan motor saat digunakan.
Ada yang memasangnya agak tegak seperti motor Yamaha RX-king dan ada juga yang memasangnya lebih rebah seperti Honda GL-Pro.
Dewasa ini suspensi DualShock lebih banyak digunakan pada motor kelas bebek, sedangkan pada motor Sport, suspensi ini mulai ditinggalkan karena dianggap sudah tidak mumpuni lagi mengimbangi performa motor yang semakin tinggi.
Selain itu, motor sport yang masih menggunakan dualshock kurang diminati pasar karena dianggap tidak keren dan terlalu Oldschool.
Bahkan dikelas bebek pun mulai banyak menerapkan sistem monoshock seperti Yamaha Jupiter MX dan Honda Supra GTR 150.
Hanya motor bebek yang benar-benar mengutamakan fungsionalitas yang tetap menggunakan suspensi belakang DualShock.
Kelebihan Dualshock
Monoshock
Sedangkan untuk tipe monoshock juga ada dua tipe yang membedakannya yaitu tipe langsung (Direct Mounted) dan tipe Link.
Yang tipe langsung, shockbreaker langsung dipasang ke chasis dan ke arm tanpa lewat perantara batang penghubung / link.
Biasanya sistem suspensi monoshock type langsung ini, meletakkan shockabsorber di depan roda belakang yang bagian atasnya bertumpu pada rangka dan bagian bawahnya terpasang di arm.
Variasi nya tercipta dari sudut kemiringan shock dan lokasi mounting shock di rangka. Ada shock yang dipasang agak tegak seperti milik Yamaha MX ada juga yang di pasang rebah seperti punya Kawasaki Athlete.
Salah satu kelemahan konstruksi suspensi monoshock adalah adanya gaya ungkit ketika membawa beban berat di belakang yang bisa saja membuat roda depan mudah terangkat.
Konstruksi Direct Mounted juga membuat suspensi lebih kaku, efek damping cukup terasa.
Untuk itulah dikembangkan berbagai konstruksi single-shock agar lebih lembut dan dapat mengurangi efek gaya ungkit yang mungkin terjadi. Baik yang tipe langsung maupun type link.
Untuk type link, shockabsorber tidak langsung duduk si batang swingarm melainkan melalui link yang di desain sedemikian rupa untuk menciptakan kenyamanan, kemampuan redaman dan performa yang lebih baik.
Untuk suspensi belakang monoshock ini, setiap pabrikan mempunyai istilah sendiri untuk menamai sistem suspensinya.
Ada yang namanya Uni-track dari Kawasaki, Full Floater milik Suzuki, Pro-Link buatan Honda dan Monocross ciptaan Yamaha yang kemudian pada perkembangannya semakin banyak ragam dan kombinasi linknya yang semakin rumit nan njelimet.
Tapi tidak semua motor juga, karena ada type motor tertentu yang rangka belakanganya memiliki konstruksi Rigid tanpa suspensi.
Suspensi belakang pada prinsipnya hanya terbagi menjadi dua jenis yaitu Monoshock dan DualShock.
Sepertinya suspensi belakang sepeda motor tampak begitu-gitu saja tapi ternyata cukup banyak juga variasinya. Untuk itulah Dirimu perlu tau macam-macam suspensi belakang sepeda motor yang ada disekitar kita
Untuk lebih jelasnya mari kita ulik sedikit tentang dua type suspensi belakang pada sepeda motor.
DualShock
Untuk tipe Twinshock atau ada juga yang menyebutnysa Dualshock. Tidak banyak variasi konstruksi yang digunakan, hanya terdapat perbedaan kemiringan pemasangan shock absorber yang bertujuan untuk kenyamanan dan kestabilan motor saat digunakan.
Ada yang memasangnya agak tegak seperti motor Yamaha RX-king dan ada juga yang memasangnya lebih rebah seperti Honda GL-Pro.
Dewasa ini suspensi DualShock lebih banyak digunakan pada motor kelas bebek, sedangkan pada motor Sport, suspensi ini mulai ditinggalkan karena dianggap sudah tidak mumpuni lagi mengimbangi performa motor yang semakin tinggi.
Selain itu, motor sport yang masih menggunakan dualshock kurang diminati pasar karena dianggap tidak keren dan terlalu Oldschool.
Bahkan dikelas bebek pun mulai banyak menerapkan sistem monoshock seperti Yamaha Jupiter MX dan Honda Supra GTR 150.
Hanya motor bebek yang benar-benar mengutamakan fungsionalitas yang tetap menggunakan suspensi belakang DualShock.
Kelebihan Dualshock
- Mampu menahan beban berat
- Biaya perawatan lebih murah
- Mengurangi beban pada chasis
- Kemampuan redaman lebih baik
- Sulit mendapat setingan yang pas di dua shocknya
- Kurang mumpuni ketika menikung di kecepatan tinggi
- Kurang stabil di kecepatan tinggi
Monoshock
Sedangkan untuk tipe monoshock juga ada dua tipe yang membedakannya yaitu tipe langsung (Direct Mounted) dan tipe Link.
Yang tipe langsung, shockbreaker langsung dipasang ke chasis dan ke arm tanpa lewat perantara batang penghubung / link.
Biasanya sistem suspensi monoshock type langsung ini, meletakkan shockabsorber di depan roda belakang yang bagian atasnya bertumpu pada rangka dan bagian bawahnya terpasang di arm.
Variasi nya tercipta dari sudut kemiringan shock dan lokasi mounting shock di rangka. Ada shock yang dipasang agak tegak seperti milik Yamaha MX ada juga yang di pasang rebah seperti punya Kawasaki Athlete.
Salah satu kelemahan konstruksi suspensi monoshock adalah adanya gaya ungkit ketika membawa beban berat di belakang yang bisa saja membuat roda depan mudah terangkat.
Untuk itulah dikembangkan berbagai konstruksi single-shock agar lebih lembut dan dapat mengurangi efek gaya ungkit yang mungkin terjadi. Baik yang tipe langsung maupun type link.
Untuk type link, shockabsorber tidak langsung duduk si batang swingarm melainkan melalui link yang di desain sedemikian rupa untuk menciptakan kenyamanan, kemampuan redaman dan performa yang lebih baik.
Untuk suspensi belakang monoshock ini, setiap pabrikan mempunyai istilah sendiri untuk menamai sistem suspensinya.
Ada yang namanya Uni-track dari Kawasaki, Full Floater milik Suzuki, Pro-Link buatan Honda dan Monocross ciptaan Yamaha yang kemudian pada perkembangannya semakin banyak ragam dan kombinasi linknya yang semakin rumit nan njelimet.
Unitrack Kawasaki
Pro-Link Honda
Monocross Yamaha
Kelebihan monoshock
Itulah jenis suspensi belakang sepeda motor yang dapat dengan mudah kita temui pada motor-motor jualan ATPM Tanah Air. Sebagai tambahan informasi, lihat juga Suspensi depan sepeda motor. Semoga bermanfaat.
- Memiliki handling yang lebih baik
- Lebih stabil ketika menikung di kecepatan tinggi
- Memiliki jarak main yang lebih besar
- Lebih mudah di setting
- Biaya maintenance lebih mahal
- Tidak bisa digunakan untuk membawa beban berat
- Umur pakai lebih singkat
Itulah jenis suspensi belakang sepeda motor yang dapat dengan mudah kita temui pada motor-motor jualan ATPM Tanah Air. Sebagai tambahan informasi, lihat juga Suspensi depan sepeda motor. Semoga bermanfaat.