Kompresi merupakan salah satu event dalam serangkaian acara prses kerja mesin 4 langkah. Kompresi yang tiggi dapat meningkatkan performance mesin dan memaksimalkan proses pembakaran menjadi lebih sempurna.
Namun pada perkembangannya, kompresi yang tinggi bukan penentu utama baik atau buruknya performance mesin karena terpengaruh juga dengan bahan bakar yang digunakan dan penambahan perangkat pendongkrak tenaga seperti turbocharger/supercharger.
Kompresi mesin pembakaran dalam tipe 4 langkah memiliki rasio kompresi yang cukup tinggi. Hal ini lah yang menjadi alasan terbesit ide untuk membocorkannya. Hlah kok malah dibocorkan bukannya kompresi tinggi malah bagus untuk mesin.
Yaa saat motor hidup, kompresi tinggi memang bagus. Tapi kalau motor dalam kondisi Off, kompresi yang tinggi akan memberatkan proses memutar poros engkol untuk menghidupkan mesin, Meskipun telah menggunakan doubel starter.
Saat kunci kontak di putart keposisi off maka mesin akan mati, persoalannya kita tidak akan pernah tau posisi piston saat motor dimatikan. Gak kebayang rasanya saat ketika mesin mati posisi piston berada di awal langkah kompresi. Biker sejati pasti sudah pernah tahu rasanya di pancal balik tuas kick starter, rasanya antara sayang dan sambat, apalagi kalau sampai menyasar tulang kering.
Oleh karena itu, maka teknologi Decompresion System di terapkan untuk membocorkan kompresi dengan membuka sedikit saluran buang agar tekanan gas dan udara dapat keluar sehingga tekanan kompresi turun dan motor pun mudah di selah (di starter kaki)
Awalnya teknologi decompresion ini diterapkan pada motor bebek yang pangsa pasarnya adalah para wanita yang notabene lebih lemah lembut. Sehingga dapat memudahkan proses menghidupkan motor yang pada jaman dahulu belum ada namanya double starter.
Dengan adanya double starter pun bukan berarti sistem dekompresi tidak diperlukan lagi. Karena untuk menghidupkan motor dibutuhkan tenaga yang besar yang bisa saja menguras aki maka dengan adanya decompresion system tenaga yang diperlukan untuk memutar poros engkol tidak terlalu berat.
Selain untuk motor dengan pengguna perempuan, Decompresion sistem juga diterapkan pada motor sport ber cc besar.
Jadi, saat mesin motor berhenti (off), ada semacam mekanisme pada poros kem (noken as) yang akan membuka katup buang agar tidak terjadi kompresi. Namun ketika mesin mulai menyala, secara otomatis sistem dekompresi akan nonaktif.
Sistem dekompresi menjadi penyebab bocornya kompresi pada saat motor dalam kondisi off. Hal ini sangat di butuhkan untuk meringankan proses menghidupkan motor menggunakan starter kaki ataupun starter elektrik.
Ada yang beranggapan bahwa sistem dekompresi ini memberatkan kinerja motor sehingga melepasnya untuk mendapatkan performance mesin yang maksimal. Dampaknya tentu memberatkan prosesi starter mesin sedangkan peningkatan perfomance yang diharapkan, tidak tercapai secara signifikan.
Kecuali jika sistem dekompresi tidak bekerja sebagaimana mestinya (macet atau pegas penahan menjadi keras sehingga dibutuhkan rpm yang lebih besar untuk membuat arm-dekompresi bergerak), maka komponen ini berpotensi mengganggu kinerja mesin.
Artinya, keberadaan sistem dekompresi memberi keuntungan tersendiri. tetapi melepasnya pun tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja mesin kecuali hanya memberatkan saat akan menstarter mesin motor baik menggunakan kick starter maupun elektrik starter. Semoga bermanfaat.
Namun pada perkembangannya, kompresi yang tinggi bukan penentu utama baik atau buruknya performance mesin karena terpengaruh juga dengan bahan bakar yang digunakan dan penambahan perangkat pendongkrak tenaga seperti turbocharger/supercharger.
Kompresi mesin pembakaran dalam tipe 4 langkah memiliki rasio kompresi yang cukup tinggi. Hal ini lah yang menjadi alasan terbesit ide untuk membocorkannya. Hlah kok malah dibocorkan bukannya kompresi tinggi malah bagus untuk mesin.
Yaa saat motor hidup, kompresi tinggi memang bagus. Tapi kalau motor dalam kondisi Off, kompresi yang tinggi akan memberatkan proses memutar poros engkol untuk menghidupkan mesin, Meskipun telah menggunakan doubel starter.
Saat kunci kontak di putart keposisi off maka mesin akan mati, persoalannya kita tidak akan pernah tau posisi piston saat motor dimatikan. Gak kebayang rasanya saat ketika mesin mati posisi piston berada di awal langkah kompresi. Biker sejati pasti sudah pernah tahu rasanya di pancal balik tuas kick starter, rasanya antara sayang dan sambat, apalagi kalau sampai menyasar tulang kering.
Oleh karena itu, maka teknologi Decompresion System di terapkan untuk membocorkan kompresi dengan membuka sedikit saluran buang agar tekanan gas dan udara dapat keluar sehingga tekanan kompresi turun dan motor pun mudah di selah (di starter kaki)
Awalnya teknologi decompresion ini diterapkan pada motor bebek yang pangsa pasarnya adalah para wanita yang notabene lebih lemah lembut. Sehingga dapat memudahkan proses menghidupkan motor yang pada jaman dahulu belum ada namanya double starter.
Dengan adanya double starter pun bukan berarti sistem dekompresi tidak diperlukan lagi. Karena untuk menghidupkan motor dibutuhkan tenaga yang besar yang bisa saja menguras aki maka dengan adanya decompresion system tenaga yang diperlukan untuk memutar poros engkol tidak terlalu berat.
Selain untuk motor dengan pengguna perempuan, Decompresion sistem juga diterapkan pada motor sport ber cc besar.
Jadi, saat mesin motor berhenti (off), ada semacam mekanisme pada poros kem (noken as) yang akan membuka katup buang agar tidak terjadi kompresi. Namun ketika mesin mulai menyala, secara otomatis sistem dekompresi akan nonaktif.
Sistem dekompresi menjadi penyebab bocornya kompresi pada saat motor dalam kondisi off. Hal ini sangat di butuhkan untuk meringankan proses menghidupkan motor menggunakan starter kaki ataupun starter elektrik.
Ada yang beranggapan bahwa sistem dekompresi ini memberatkan kinerja motor sehingga melepasnya untuk mendapatkan performance mesin yang maksimal. Dampaknya tentu memberatkan prosesi starter mesin sedangkan peningkatan perfomance yang diharapkan, tidak tercapai secara signifikan.
Kecuali jika sistem dekompresi tidak bekerja sebagaimana mestinya (macet atau pegas penahan menjadi keras sehingga dibutuhkan rpm yang lebih besar untuk membuat arm-dekompresi bergerak), maka komponen ini berpotensi mengganggu kinerja mesin.
Artinya, keberadaan sistem dekompresi memberi keuntungan tersendiri. tetapi melepasnya pun tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja mesin kecuali hanya memberatkan saat akan menstarter mesin motor baik menggunakan kick starter maupun elektrik starter. Semoga bermanfaat.