Teknologi ponsel mulai memasuki era baru. Setelah sekian lama para pengguna ponsel memiliki kebebasan dalam memilih beragam aplikasi atau software yang ingin digunakan dalam ponselnya melalui fleksibilitas System operasi Android, kedepannya pengguna ponsel pun akan dimanjakan dengan kebebasan mengkonfigurasikan ponselnya dari sisi hardware.
Hal ini dimungkinkan karena Google berencana Menghadirkan ponsel rakitan yang akan dibanderol murah. Konon katanya akan dilepas dikisaran 500 ribuan rupiah. Ponsel ini didesain seperti PC rakitan yang bisa di gonta ganti komponennya.
Hal ni tentu akan membuka peluang pasar baru bagi produsen aksesoris handphone yang belakangan ini tampak mulai kurang bergairah. Para produsen akan berlomba-lomba membuat komponen pendukung handphone seperti kamera, baterai, layar, speaker, prosesor maupun komponen lainnya.
Dengan ponsel ini pengguna bebas mengkreasikan ponselnya sesuka hati. Ingin menambahkan fitur kamera atau tidak. Ataupun mengkreasikan warna-warna kesukaannya pada handphone kesayangan.
Entah bagaimana nantinya ponsel rakitan ini di pasarkan, apakah dengan harga 500 ribuan sudah mendapat ponsel full komponen ataukah hanya bagian intinya, yang jika pada pc rakitan bagaikan bagian mainboard-nya saja sedangkan pada ponsel rakitan ini disebut gray phone. Yang kemudian pengguna bebas memilih komponen pendukungnya seperti kamera, ram, baterai dan lain sebagainya sesuai selera dan budget. Misalnya menggunakan RAM dari merk A, pakai kamera keluaran produsen B yang lebih tajam, dan baterai rilisan merk C yang lebih tahan lama.
Jika dilihat dari bentuk dan cara bongkar pasang komponennya, mengingatkan kita pada mainan lego. Tentunya akan ada standarisasi bentuk desain untuk semua vendor produsen ponsel dan aksesorisnya sehingga semua komponen yang dapat di lepas bersifat universal. Yang mungkin juga akan membuat desain ponsel rakitan ini akan terlihat sama walaupun di produksi oleh merk berbeda.
Lihat saja ponsel zaman sekarang yang semakin tidak bisa dibedakan antara merk satu dengan lainnya. Tidak seperti ponsel fenomenal zaman dahulu kala yang memiliki desain beragam namun berfitur minim.
Jika mengingat perkembangan komputer desktop atau biasa disebut PC. Komponen pendukungnya pun mengalami perkembangan. Sebut saja memory (RAM) yang dulunya menggunakan SDRAM, kemudian berkembang menjadi DDR1, DDR2, dan seterusnya yang mana terdapat perbedaan pin dan slot memorynya sehingga tidak memungkinkan memasang RAM DDR1 pada mainboard yang hanya mendukung memory SDRAM. Mungkin perkembangan ponsel rakitan akan sama seperti itu, dimana modul generasi pertama tidak akan kompetible dengan gray phone generasi terbaru
Ponsel rakitan ini memiliki kemungkinan yang sangat luas terkait modul yang akan dipasangkan pada ponsel tersebut. Bukan hanya sekedar penambahan kapasitas RAM ataupun penggantian kualitas kamera mungkin juga kompas analog, kipas pendingin bisa dipasangkan pada ponsel ini atau modul lainnya yang memiliki fungsi beragam tergantung perkembangan teknologi kedepannya nanti. Sehingga pengguna ponsel tidak hanya bermain di area software namun dapat juga berkreasi di segi hardware.
Kita nantikan saja ponsel rakitan ini rilis secara global dan mengubah cara kita menggunakan ponsel.
Hal ini dimungkinkan karena Google berencana Menghadirkan ponsel rakitan yang akan dibanderol murah. Konon katanya akan dilepas dikisaran 500 ribuan rupiah. Ponsel ini didesain seperti PC rakitan yang bisa di gonta ganti komponennya.
Hal ni tentu akan membuka peluang pasar baru bagi produsen aksesoris handphone yang belakangan ini tampak mulai kurang bergairah. Para produsen akan berlomba-lomba membuat komponen pendukung handphone seperti kamera, baterai, layar, speaker, prosesor maupun komponen lainnya.
Dengan ponsel ini pengguna bebas mengkreasikan ponselnya sesuka hati. Ingin menambahkan fitur kamera atau tidak. Ataupun mengkreasikan warna-warna kesukaannya pada handphone kesayangan.
Entah bagaimana nantinya ponsel rakitan ini di pasarkan, apakah dengan harga 500 ribuan sudah mendapat ponsel full komponen ataukah hanya bagian intinya, yang jika pada pc rakitan bagaikan bagian mainboard-nya saja sedangkan pada ponsel rakitan ini disebut gray phone. Yang kemudian pengguna bebas memilih komponen pendukungnya seperti kamera, ram, baterai dan lain sebagainya sesuai selera dan budget. Misalnya menggunakan RAM dari merk A, pakai kamera keluaran produsen B yang lebih tajam, dan baterai rilisan merk C yang lebih tahan lama.
Jika dilihat dari bentuk dan cara bongkar pasang komponennya, mengingatkan kita pada mainan lego. Tentunya akan ada standarisasi bentuk desain untuk semua vendor produsen ponsel dan aksesorisnya sehingga semua komponen yang dapat di lepas bersifat universal. Yang mungkin juga akan membuat desain ponsel rakitan ini akan terlihat sama walaupun di produksi oleh merk berbeda.
Lihat saja ponsel zaman sekarang yang semakin tidak bisa dibedakan antara merk satu dengan lainnya. Tidak seperti ponsel fenomenal zaman dahulu kala yang memiliki desain beragam namun berfitur minim.
Jika mengingat perkembangan komputer desktop atau biasa disebut PC. Komponen pendukungnya pun mengalami perkembangan. Sebut saja memory (RAM) yang dulunya menggunakan SDRAM, kemudian berkembang menjadi DDR1, DDR2, dan seterusnya yang mana terdapat perbedaan pin dan slot memorynya sehingga tidak memungkinkan memasang RAM DDR1 pada mainboard yang hanya mendukung memory SDRAM. Mungkin perkembangan ponsel rakitan akan sama seperti itu, dimana modul generasi pertama tidak akan kompetible dengan gray phone generasi terbaru
Ponsel rakitan ini memiliki kemungkinan yang sangat luas terkait modul yang akan dipasangkan pada ponsel tersebut. Bukan hanya sekedar penambahan kapasitas RAM ataupun penggantian kualitas kamera mungkin juga kompas analog, kipas pendingin bisa dipasangkan pada ponsel ini atau modul lainnya yang memiliki fungsi beragam tergantung perkembangan teknologi kedepannya nanti. Sehingga pengguna ponsel tidak hanya bermain di area software namun dapat juga berkreasi di segi hardware.
Kita nantikan saja ponsel rakitan ini rilis secara global dan mengubah cara kita menggunakan ponsel.