Kita tahu bersama bahwa Dorna mulai menjajal gelaran balap MotoE di tahun 2019 ini.
Pembalap-pembalap ternama telah masuk ke line up untuk bersaing merebut juara dunia MotoE 2019.
MotoE adalah balap motor yang bernaung di bawah FIM yang di promotori oleh Dorna yang juga menggelar MotoGP.
Rencananya MotoE akan digelar sebelum Moto3 dimulai dan untuk sementara hanya akan di gelar di 5 sirkuit saja yang kesemuanya berada didaratan ngEropah.
Balapan MotoE akan berlangsung selama 15 menit (sekitar 7 hingga 10 Lap) pada hari minggu sebelum jadwal Race Moto3 dimulai.
Berikut ini adalah Jadwal Balap MotoE 2019
Semoga saja ada TV swasta yang berminat menayangkan balapan MotoE ini, meskipun kecil kemungkinannya karena mengingat peminatnya belum terdata secara pasti.
Kalau TV swasta gak ada yang minat menayangkannya, yaa tinggal tunggu tayang di Youtube saja, hehehe.
Melihat komentar dari berbagai forum diskusi di dunia maya, sepertinya masih banyak yang merasa kurang greget dengan balapan Motor listrik ini.
Masih banyak yang under estimate dengan keseruan yang di tawarkan oleh balap motor bermesin listrik.
Salah satu yang berat untuk di lepaskan adalah derungan khas knalpot motor balap yang praktis hilang ketika menyaksikan balap motor listrik.
Padahal kecepatan motor listrik di MotoE tidak kalah dengan MotoGP yang bermesin konvensional.
Hampir mirip ketika MotoGP harus melepas mesin 2-Tak untuk kemudian beralih menggunakan mesin 4-Tak. Kala itu, tak sedikit yang merasa berat melepas raungan khas dari perut buncit knalpot mesin 2 Tak.
Tapi, MotoGP tetap diminati karena ternyata derungan knalpot mesin 4-Tak tak kalah menggelegar seakan mengalunkan musik rock and roll.
Kalau Motor listrik sepertinya akan lama proses adaptasi dan peralihan untuk penikmat kecepatan dapat mencintai MotoE. Sama halnya dengan Formula-E yang belum bisa mengalahkan pamor Formula 1 meskipun sudah memasuki musim ke limanya.
Tapi ini teknologi canggih, arah perkembangan teknologi otomotif dunia menuju kesana (mesin listrik). Jadi, mau tidak mau kita harus beradaptasi.
Pembalap-pembalap ternama telah masuk ke line up untuk bersaing merebut juara dunia MotoE 2019.
MotoE adalah balap motor yang bernaung di bawah FIM yang di promotori oleh Dorna yang juga menggelar MotoGP.
Rencananya MotoE akan digelar sebelum Moto3 dimulai dan untuk sementara hanya akan di gelar di 5 sirkuit saja yang kesemuanya berada didaratan ngEropah.
Balapan MotoE akan berlangsung selama 15 menit (sekitar 7 hingga 10 Lap) pada hari minggu sebelum jadwal Race Moto3 dimulai.
Berikut ini adalah Jadwal Balap MotoE 2019
- Tanggal 5 Mei 2019 - Jerez
- Tanggal 19 Mei 2019 - Le Mans
- Tanggal 7 Juli 2019 - Sachsenring
- Tanggal 11 Agustus 2019 - Austria
- Tanggal 15 September 2019 - Misano (Two Race Event)
Semoga saja ada TV swasta yang berminat menayangkan balapan MotoE ini, meskipun kecil kemungkinannya karena mengingat peminatnya belum terdata secara pasti.
Kalau TV swasta gak ada yang minat menayangkannya, yaa tinggal tunggu tayang di Youtube saja, hehehe.
Melihat komentar dari berbagai forum diskusi di dunia maya, sepertinya masih banyak yang merasa kurang greget dengan balapan Motor listrik ini.
Masih banyak yang under estimate dengan keseruan yang di tawarkan oleh balap motor bermesin listrik.
Salah satu yang berat untuk di lepaskan adalah derungan khas knalpot motor balap yang praktis hilang ketika menyaksikan balap motor listrik.
Padahal kecepatan motor listrik di MotoE tidak kalah dengan MotoGP yang bermesin konvensional.
Hampir mirip ketika MotoGP harus melepas mesin 2-Tak untuk kemudian beralih menggunakan mesin 4-Tak. Kala itu, tak sedikit yang merasa berat melepas raungan khas dari perut buncit knalpot mesin 2 Tak.
Tapi, MotoGP tetap diminati karena ternyata derungan knalpot mesin 4-Tak tak kalah menggelegar seakan mengalunkan musik rock and roll.
Kalau Motor listrik sepertinya akan lama proses adaptasi dan peralihan untuk penikmat kecepatan dapat mencintai MotoE. Sama halnya dengan Formula-E yang belum bisa mengalahkan pamor Formula 1 meskipun sudah memasuki musim ke limanya.
Tapi ini teknologi canggih, arah perkembangan teknologi otomotif dunia menuju kesana (mesin listrik). Jadi, mau tidak mau kita harus beradaptasi.