Salah satu penyebab Oli motor bisa berkurang adalah karena Kebocoran. Kebocoran yang biasa terjadi adalah pada Paking-paking penyekat antar komponen mesin.
Paking bak kopling, Paking Head dan Blog Silinder, paking tutup stelan klep adalah beberapa area mesin yang bisa dilalui oleh oli untuk "melarikan diri" dari dalam mesin.
Kebocoran juga bisa terjadi melalui seal, bisa dari seal klep, seal as starter, seal as final gear yang terhubung ke rantai, seal ruang magnet.
Atau kebocoran lewat dinding silender karena ring piston sudah lemah atau ada baret di dinding silinder. Kebocoran juga bisa terjadi pada baut pembuangan yang sudah dol/slek.
Penyebab lainnya kenapa oli mesin bisa berkurang adalah karena penggunaan spek oli yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.
Misalnya begini, sebuah sepeda motor di kodratkan untuk menggunakan oli SAE 20W-50 dikarenakan motor tersebut termasuk kedalam motor produksi lawas.
Namun pada prakteknya ternyata sepeda motor tersebut "diminumkan" oli SAE 10W-40. maka saat bekerja pada suhu tinggi, oli tersebut tidak mampu melapisi celah antar komponen dinding silinder dan piston maka dia akan ikut terbakar di ruang bakar..
Motor-motor produksi lawas atau motor yang sudah berumur, tingkat presisinya tidak sebaik motor keluaran terbaru. Celah antar komponen mesinnya, tidak serapat dan seakurat motor keluaran terbaru.
Untuk motor produksi lawas, tingkat muai komponennya pun lebih tinggi karena metalurgi komponennya tidak sebaik teknologi motor baru sekarang ini, sehingga membutuhkan oli pelumas yang lebih kental.
Mesin yang kekurangan Oli bisa terganggu kinerjanya dan akan membawa bahaya tersendiri bagi mesin.
Bahayanya jika mesin kekurangan oli
#Karena Oli kurang maka mesin bisa Overheating
Oli selain sebagai pelumas juga berfungsi sebagai media pendingin bagi mesin. ketika bersirkulasi mengelilingi komponen mesin maka oli juga akan menyerap panas pada setiap komponen yang dilaluinya dan didinginkan di bak penampungan.
Pada motor spek canggih, jalur sirkulasi oli telah dilengkapi sirip pendingin atau radiator pendingin untuk membuang panas yang dibawa oli pelumas.
Saat mesin kekurangan oli maka pelumasan tidak berjalan sempurna, antar komponen mesin akan saling bergesekan tanpa ada lagi yang menengahi (oli pelumas) akhirnya komponen mesin mudah panas dan overheating.
#Karena kurang Oli, mesin jadi berisik
Setiap celah komponen akan di susupi lapisan tipis film oil, ketika oli berkurang maka kemampuan oli melapisi setiap celah di mesin menjadi berkurang dan gesekan antar komponen mesin akan semakin terasa.
#Karena Kurang Oli, komponen mesin cepat Aus
Efek Domino yang akan menyusul ketika mesin kekurangan oli adalah komponen yang mudah aus karena pelumasan tidak bisa terjadi dengan sempurna.
#Karena kurang Oli, mesin bisa macet
Selanjutnya yang paling fatal adalah mesin macet. Ini adalah akumulasi dari semua dampak yang diakibatkan oleh kurangnya oli pelumas. Mesin panas membuat komponen mesin khususnya Piston mengalami stress tinggi ditambah panas hasil pembakaran.
Paking bak kopling, Paking Head dan Blog Silinder, paking tutup stelan klep adalah beberapa area mesin yang bisa dilalui oleh oli untuk "melarikan diri" dari dalam mesin.
Kebocoran juga bisa terjadi melalui seal, bisa dari seal klep, seal as starter, seal as final gear yang terhubung ke rantai, seal ruang magnet.
Atau kebocoran lewat dinding silender karena ring piston sudah lemah atau ada baret di dinding silinder. Kebocoran juga bisa terjadi pada baut pembuangan yang sudah dol/slek.
Penyebab lainnya kenapa oli mesin bisa berkurang adalah karena penggunaan spek oli yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.
Misalnya begini, sebuah sepeda motor di kodratkan untuk menggunakan oli SAE 20W-50 dikarenakan motor tersebut termasuk kedalam motor produksi lawas.
Namun pada prakteknya ternyata sepeda motor tersebut "diminumkan" oli SAE 10W-40. maka saat bekerja pada suhu tinggi, oli tersebut tidak mampu melapisi celah antar komponen dinding silinder dan piston maka dia akan ikut terbakar di ruang bakar..
Motor-motor produksi lawas atau motor yang sudah berumur, tingkat presisinya tidak sebaik motor keluaran terbaru. Celah antar komponen mesinnya, tidak serapat dan seakurat motor keluaran terbaru.
Untuk motor produksi lawas, tingkat muai komponennya pun lebih tinggi karena metalurgi komponennya tidak sebaik teknologi motor baru sekarang ini, sehingga membutuhkan oli pelumas yang lebih kental.
Mesin yang kekurangan Oli bisa terganggu kinerjanya dan akan membawa bahaya tersendiri bagi mesin.
Bahayanya jika mesin kekurangan oli
#Karena Oli kurang maka mesin bisa Overheating
Oli selain sebagai pelumas juga berfungsi sebagai media pendingin bagi mesin. ketika bersirkulasi mengelilingi komponen mesin maka oli juga akan menyerap panas pada setiap komponen yang dilaluinya dan didinginkan di bak penampungan.
Pada motor spek canggih, jalur sirkulasi oli telah dilengkapi sirip pendingin atau radiator pendingin untuk membuang panas yang dibawa oli pelumas.
Saat mesin kekurangan oli maka pelumasan tidak berjalan sempurna, antar komponen mesin akan saling bergesekan tanpa ada lagi yang menengahi (oli pelumas) akhirnya komponen mesin mudah panas dan overheating.
#Karena kurang Oli, mesin jadi berisik
Setiap celah komponen akan di susupi lapisan tipis film oil, ketika oli berkurang maka kemampuan oli melapisi setiap celah di mesin menjadi berkurang dan gesekan antar komponen mesin akan semakin terasa.
#Karena Kurang Oli, komponen mesin cepat Aus
Efek Domino yang akan menyusul ketika mesin kekurangan oli adalah komponen yang mudah aus karena pelumasan tidak bisa terjadi dengan sempurna.
#Karena kurang Oli, mesin bisa macet
Selanjutnya yang paling fatal adalah mesin macet. Ini adalah akumulasi dari semua dampak yang diakibatkan oleh kurangnya oli pelumas. Mesin panas membuat komponen mesin khususnya Piston mengalami stress tinggi ditambah panas hasil pembakaran.