Untuk membuat sebuah artikel yang ingin di publish kedalam sebuah blog, terkadang perlu mengambil dari berbagai sumber baik sumber di internet maupun dari pengalaman pribadi.
Ketika sebuah artikel di tulis berdasarkan pengalaman pribadi, tentu akan menghasilkan sebuah tulisan yang unik dan mengalir begitu saja menjadi sebuah cerita yang bisa sangat menarik bagi pembaca.
Meskipun pokok pembahasannya juga bisa berpengaruh. Kalau topik pembahasannya terlalu umum dan hanya satu metode, maka kemungkinan isi artikel tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah ada, meskipun proses penulisannya tanpa referensi sekalipun.
Misalnya, ketika membahas sebuah pengalaman mereset Handphone android merk Advan S50F. Semua pasti membahasnya dengan urutan yang sama; matikan ponsel, tekan Volume UP & Power bersamaan, dst.
Tidak akan terlalu berbeda antara satu artikel dengan artikel lainnya.
Yang akan menjadi pembeda mungkin jika penulisannya menyertakan gambar hasil jepretan sendiri dan menambahkan kalimat pembuka dan penutup yang lebih menarik berdasarkan pengalaman terkait handphone android tersebut.
Namun biar bagaimanapun, tulisan yang tercipta berdasarkan pengalaman penulisnya akan menghasilkan sebuah artikel yang memiliki Aura dan seakan memiliki “nyawa”.
Bagaimana dengan artikel yang diambil dari sumber lain di internet?
Ketika sebuah artikel diambil dari sumber yang ada di internet, maka banyak teknik yang diterapkan oleh pemilik blog untuk menghasilkan tulisan yang unik, mulai dari teknik Rewrite, Translate, Translate + Rewrite, Rewrite + Translate, Spinner dan Kolaborasi.
Mari kita coba ulas satu per satu Teknik penulisan artikel untuk mengisi Blog tersebut
1. Rewrite
Teknik penulisan ini relatif lebih disenangi dan bisa memberi hasil yang maksimal jika dikerjakan dengan teknik yang baik, baik bagi Search Engine maupun bagi pembaca.
Saat merewrite sebuah artikel, penulis biasanya akan melakukan gubahan susunan kalimat, merubah kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung atau juga sebaliknya, hingga menulis ulang artikel yang sudah ada di internet dengan gaya bahasa sendiri, sehingga menghasilkan artikel yang baru dan berbeda dari aslinya.
2. Translate
Cara mengatasi kehabisan IDE Tulisan untuk Blog adalah dengan teknik alih bahasa.
Mengalih-bahasakan artikel yang ada di internet untuk menghasilkan artikel baru yang fresh dan berbeda dengan aslinya. Metode ini bisa dilakukan dari bahasa Asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Biasanya untuk menghasilkan artikel yang sangat unik, maka proses translate akan dilakukan secara bertahap, artinya tidak dari bahasa Indonesia langsung ke bahasa Inggris, tapi melalui berbagai Negara terlebih dahulu..
Misalnya jika artikel asli berbahasa Indonesia dan akan dijadikan ke Bahasa Inggris maka artikel tersebut akan di Translate ke berbagai bahasa terlebih dahulu dengan bantuan Google translate.
Misalnya dari bahasa Indonesia di translate ke bahasa China, lalu di translate ke Bahasa Arab, kemudian ke Bahasa Rusia dan terakhir ke bahasa Inggris.
Jadi Urutannya :
Indonesia – China – Arab – Rusia – Inggris.
3. Translate + Rewrite
Proses alih bahasa sebuah artikel terkadang masih memanfaatkan bantuan Google Translate, dan hasilnya masih memiliki susunan Bahasa yang kurang enak dibaca baik secara Grammar maupun gaya bahasa.
Karena hasil Translate ini seringkali perlu perbaikan agar enak di baca, dan proses perbaikannya kadang memakan waktu & menguras pikiran, maka tak jarang penulis memutuskan untuk merewrite sekalian hasil translate tersebut. Toh sama-sama ngelu-nya dibanding jika harus memperbaiki hasil translate Google.
Kadangkala malah akan terasa mudah untuk merewrite hasil translate ke bentuk dan gaya bahasa baru sesuai karakter penulisnya dari pada memperbaiki hasil translate mesin yang amburadul.
Tapi jika penulisnya mahir berbahasa Asing, prosesnya tentu tidak seruwet diatas.
Karena penulisnya bisa langsung mengartikan sumber artikel sesuai keinginannya dan dalam prosesnya di selipkan kata-kata atau pendapat pribadi sehingga artikel yang dihasilkan tidak 100% hasil translate melainkan sudah di tambahkan tanggapan pribadi sehingga berbeda dengan aslinya dan menghasilkan artikel yang semakin unik.
4. Rewrite + Translate
Teknik membuat artikel seperti Ini biasanya dilakukan ketika membangun sebuah Blog bahasa Asing. Ketika membuat artikel untuk mengisi blog tersebut terkadang perlu mengambil sumber di internet.
Misalnya Artikel berbahasa Indonesia yang ada di internet kemudian di Rewrite terlebih dahulu sesuai gaya bahasa penulis namun tetap dengan susunan kalimat yang baku dan memenuhi pedoman EYD agar dapat di cerna oleh G-Translate.
Kemudian artikel tersebut di Translate dengan bantuan Google Translate atau dengan kemampuan alih bahasa yang dimiliki dan di kuasai oleh penulis.
Setelah di Rewrite maka otomatis artikel menjadi unik kemudian di Translate, jika menggunakan Google Translate maka kerjaan bertambah yaitu memperbaiki hasil translate yang masih kurang sesuai.
Memang tampak ribet dan melelahkan tapi cara ini lebih aman untuk menciptakan konten unik dan meminimalisir deteksi Duplikat konten dari robot Crawler Mesin Pencari.
Dan tentu saja karena potensi penghasilan Blog Inggris yang lumayan besar maka layak di perjuangkan.
5. Spinner
Cara mengatasi kehabisan IDE Tulisan untuk Blog paling mudah adalah dengan teknik spinner.
Ini cara singkat dan instan untuk menghasilkan artikel baru yang terlihat unik meskipun pada kenyataannya sulit di baca.
Metode spinner memanfaatkan kata-kata yang memiliki persamaan untuk menggantikan kata yang ada di artikel sumber.
Contohnya seperti pada gambar berikut ini ;
Dari gambar diatas dapat dilihat kata-kata yang memiliki persamaan dan bisa menggantikan kata aslinya. Seperti kata “Karena” yang bisa diganti dengan “Sebab”, lalu ada kata “Layak” yang bisa diganti dengan “Cocok, Sesuai, Pantas”.
Alat spinner ini bisa menggantikan setiap kata secara otomatis jika anda mau. Namun metode Spinner terkadang menghasilkan susunan kata yang “wagu” dan tulisan hasil spinner ini agak sulit masuk index Google apalagi berharap nongkrong di pageone.
6. Kolaborasi
Cara ini dilakukan dengan menggabungkan 2 atau 3 artikel dari sumber yang berbeda untuk menghasilkan sebuah artikel baru yang lebih berkualitas.
Penyusunan artikel biasanya diawali dengan melakukan pencarian di mesin pencari berdasarkan kata kunci yang ditarget.
Kemudian artikel dari blog/web yang ada di halaman pertama akan di seleksi mana yang terbaik lalu di kombinasikan sehingga mendapatkan satu artikel terbaik penggabungan dari tiga artikel dan dari tiga sumber yang berbeda.
Metode kolaborasi ini juga menerapkan teknik rewrite, Contoh penerapannya seperti ini :
Misalnya ketika ingin membuat artikel tentang cara mereset handphone Advan S50F.
Maka dilakukan pencarian terkait informasi tersebut di ahalaman Google, selanjutnya akan di seleksi.
Misalnya pada Blog yang ada di urutan teratas memiliki pembahasan dengan urutan yang baik namun kurang maksimal di bagian Pembukaan.
Lalu di Blog urutan kedua point Pembahasannya kurang menarik tapi di bagian pembukanya cukup menarik.
Sedangkan pada blog ketiga, pembahasannya kurang, penjelasan urutan prosesnya kurang, tapi pada bagian penutupnya cukup menarik.
Nah dari ketiga blog ini di kombinasikan, di gabungkan, kemudian disusun sedemikan rupa dengan teknik rewrite sehingga menghasilkan artikel baru yang lebih fresh dan lebih lengkap mulai dari point pembuka, pokok bahasan dan penutup.
Semakin lengkap dengan tambahan foto hasil jepretan sendiri yang menjelaskan langkah-langkah urutan prosesnya..
7. Manfaatkan Youtube
Sekarang jaman sudah canggih, untuk membuat artikel bisa memanfaatkan video Youtube. Membuat artikel dari video Youtube bisa anda jadikan alternatif jika lagi kehabisan ide tulisan.
Bagaimana dengan Anda? Apa metode yang anda sukai? Bagaimana Cara Anda mengatasi kehabisan IDE Tulisan untuk Blog?
Tulisan berdasarkan pengalaman pribadi memang tetap yang terbaik.
Namun….
…. Kadangkala Ide menulis sudah mulai terkikis habis ditambah lagi rasa jenuh ngeblog mulai merasuki, sementara Blog yang di kelola mulai stuck dan tidak lagi update.
Maka salah satu metode diatas bisa diterapkan untuk tetap mengupdate Blog dengan artikel baru setiap saat. Semoga bermanfaat.
Ketika sebuah artikel di tulis berdasarkan pengalaman pribadi, tentu akan menghasilkan sebuah tulisan yang unik dan mengalir begitu saja menjadi sebuah cerita yang bisa sangat menarik bagi pembaca.
Meskipun pokok pembahasannya juga bisa berpengaruh. Kalau topik pembahasannya terlalu umum dan hanya satu metode, maka kemungkinan isi artikel tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah ada, meskipun proses penulisannya tanpa referensi sekalipun.
Misalnya, ketika membahas sebuah pengalaman mereset Handphone android merk Advan S50F. Semua pasti membahasnya dengan urutan yang sama; matikan ponsel, tekan Volume UP & Power bersamaan, dst.
Tidak akan terlalu berbeda antara satu artikel dengan artikel lainnya.
Yang akan menjadi pembeda mungkin jika penulisannya menyertakan gambar hasil jepretan sendiri dan menambahkan kalimat pembuka dan penutup yang lebih menarik berdasarkan pengalaman terkait handphone android tersebut.
Namun biar bagaimanapun, tulisan yang tercipta berdasarkan pengalaman penulisnya akan menghasilkan sebuah artikel yang memiliki Aura dan seakan memiliki “nyawa”.
Bagaimana dengan artikel yang diambil dari sumber lain di internet?
Ketika sebuah artikel diambil dari sumber yang ada di internet, maka banyak teknik yang diterapkan oleh pemilik blog untuk menghasilkan tulisan yang unik, mulai dari teknik Rewrite, Translate, Translate + Rewrite, Rewrite + Translate, Spinner dan Kolaborasi.
Mari kita coba ulas satu per satu Teknik penulisan artikel untuk mengisi Blog tersebut
1. Rewrite
Teknik penulisan ini relatif lebih disenangi dan bisa memberi hasil yang maksimal jika dikerjakan dengan teknik yang baik, baik bagi Search Engine maupun bagi pembaca.
Saat merewrite sebuah artikel, penulis biasanya akan melakukan gubahan susunan kalimat, merubah kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung atau juga sebaliknya, hingga menulis ulang artikel yang sudah ada di internet dengan gaya bahasa sendiri, sehingga menghasilkan artikel yang baru dan berbeda dari aslinya.
2. Translate
Cara mengatasi kehabisan IDE Tulisan untuk Blog adalah dengan teknik alih bahasa.
Mengalih-bahasakan artikel yang ada di internet untuk menghasilkan artikel baru yang fresh dan berbeda dengan aslinya. Metode ini bisa dilakukan dari bahasa Asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Biasanya untuk menghasilkan artikel yang sangat unik, maka proses translate akan dilakukan secara bertahap, artinya tidak dari bahasa Indonesia langsung ke bahasa Inggris, tapi melalui berbagai Negara terlebih dahulu..
Misalnya jika artikel asli berbahasa Indonesia dan akan dijadikan ke Bahasa Inggris maka artikel tersebut akan di Translate ke berbagai bahasa terlebih dahulu dengan bantuan Google translate.
Misalnya dari bahasa Indonesia di translate ke bahasa China, lalu di translate ke Bahasa Arab, kemudian ke Bahasa Rusia dan terakhir ke bahasa Inggris.
Jadi Urutannya :
Indonesia – China – Arab – Rusia – Inggris.
3. Translate + Rewrite
Proses alih bahasa sebuah artikel terkadang masih memanfaatkan bantuan Google Translate, dan hasilnya masih memiliki susunan Bahasa yang kurang enak dibaca baik secara Grammar maupun gaya bahasa.
Karena hasil Translate ini seringkali perlu perbaikan agar enak di baca, dan proses perbaikannya kadang memakan waktu & menguras pikiran, maka tak jarang penulis memutuskan untuk merewrite sekalian hasil translate tersebut. Toh sama-sama ngelu-nya dibanding jika harus memperbaiki hasil translate Google.
Kadangkala malah akan terasa mudah untuk merewrite hasil translate ke bentuk dan gaya bahasa baru sesuai karakter penulisnya dari pada memperbaiki hasil translate mesin yang amburadul.
Tapi jika penulisnya mahir berbahasa Asing, prosesnya tentu tidak seruwet diatas.
Karena penulisnya bisa langsung mengartikan sumber artikel sesuai keinginannya dan dalam prosesnya di selipkan kata-kata atau pendapat pribadi sehingga artikel yang dihasilkan tidak 100% hasil translate melainkan sudah di tambahkan tanggapan pribadi sehingga berbeda dengan aslinya dan menghasilkan artikel yang semakin unik.
4. Rewrite + Translate
Teknik membuat artikel seperti Ini biasanya dilakukan ketika membangun sebuah Blog bahasa Asing. Ketika membuat artikel untuk mengisi blog tersebut terkadang perlu mengambil sumber di internet.
Misalnya Artikel berbahasa Indonesia yang ada di internet kemudian di Rewrite terlebih dahulu sesuai gaya bahasa penulis namun tetap dengan susunan kalimat yang baku dan memenuhi pedoman EYD agar dapat di cerna oleh G-Translate.
Kemudian artikel tersebut di Translate dengan bantuan Google Translate atau dengan kemampuan alih bahasa yang dimiliki dan di kuasai oleh penulis.
Setelah di Rewrite maka otomatis artikel menjadi unik kemudian di Translate, jika menggunakan Google Translate maka kerjaan bertambah yaitu memperbaiki hasil translate yang masih kurang sesuai.
Memang tampak ribet dan melelahkan tapi cara ini lebih aman untuk menciptakan konten unik dan meminimalisir deteksi Duplikat konten dari robot Crawler Mesin Pencari.
Dan tentu saja karena potensi penghasilan Blog Inggris yang lumayan besar maka layak di perjuangkan.
5. Spinner
Cara mengatasi kehabisan IDE Tulisan untuk Blog paling mudah adalah dengan teknik spinner.
Ini cara singkat dan instan untuk menghasilkan artikel baru yang terlihat unik meskipun pada kenyataannya sulit di baca.
Metode spinner memanfaatkan kata-kata yang memiliki persamaan untuk menggantikan kata yang ada di artikel sumber.
Contohnya seperti pada gambar berikut ini ;
Dari gambar diatas dapat dilihat kata-kata yang memiliki persamaan dan bisa menggantikan kata aslinya. Seperti kata “Karena” yang bisa diganti dengan “Sebab”, lalu ada kata “Layak” yang bisa diganti dengan “Cocok, Sesuai, Pantas”.
Alat spinner ini bisa menggantikan setiap kata secara otomatis jika anda mau. Namun metode Spinner terkadang menghasilkan susunan kata yang “wagu” dan tulisan hasil spinner ini agak sulit masuk index Google apalagi berharap nongkrong di pageone.
6. Kolaborasi
Cara ini dilakukan dengan menggabungkan 2 atau 3 artikel dari sumber yang berbeda untuk menghasilkan sebuah artikel baru yang lebih berkualitas.
Penyusunan artikel biasanya diawali dengan melakukan pencarian di mesin pencari berdasarkan kata kunci yang ditarget.
Kemudian artikel dari blog/web yang ada di halaman pertama akan di seleksi mana yang terbaik lalu di kombinasikan sehingga mendapatkan satu artikel terbaik penggabungan dari tiga artikel dan dari tiga sumber yang berbeda.
Metode kolaborasi ini juga menerapkan teknik rewrite, Contoh penerapannya seperti ini :
Misalnya ketika ingin membuat artikel tentang cara mereset handphone Advan S50F.
Maka dilakukan pencarian terkait informasi tersebut di ahalaman Google, selanjutnya akan di seleksi.
Misalnya pada Blog yang ada di urutan teratas memiliki pembahasan dengan urutan yang baik namun kurang maksimal di bagian Pembukaan.
Lalu di Blog urutan kedua point Pembahasannya kurang menarik tapi di bagian pembukanya cukup menarik.
Sedangkan pada blog ketiga, pembahasannya kurang, penjelasan urutan prosesnya kurang, tapi pada bagian penutupnya cukup menarik.
Nah dari ketiga blog ini di kombinasikan, di gabungkan, kemudian disusun sedemikan rupa dengan teknik rewrite sehingga menghasilkan artikel baru yang lebih fresh dan lebih lengkap mulai dari point pembuka, pokok bahasan dan penutup.
Semakin lengkap dengan tambahan foto hasil jepretan sendiri yang menjelaskan langkah-langkah urutan prosesnya..
7. Manfaatkan Youtube
Sekarang jaman sudah canggih, untuk membuat artikel bisa memanfaatkan video Youtube. Membuat artikel dari video Youtube bisa anda jadikan alternatif jika lagi kehabisan ide tulisan.
Bagaimana dengan Anda? Apa metode yang anda sukai? Bagaimana Cara Anda mengatasi kehabisan IDE Tulisan untuk Blog?
Tulisan berdasarkan pengalaman pribadi memang tetap yang terbaik.
Namun….
…. Kadangkala Ide menulis sudah mulai terkikis habis ditambah lagi rasa jenuh ngeblog mulai merasuki, sementara Blog yang di kelola mulai stuck dan tidak lagi update.
Maka salah satu metode diatas bisa diterapkan untuk tetap mengupdate Blog dengan artikel baru setiap saat. Semoga bermanfaat.