Semua roda pada umumnya menggunakan peleg sebagai sarana tempat mendekamnya karet ban.
Kenapa harus pakai velg? kenapa tidak sekalian saja karet ban menempet di teromol??
Komponen mobil pada umumnya terbuat dari olahan baja khususnya untuk perangkat penggerak..
Kemudian material ini harus di transisi ke bentuk dan bahan lain misalnya dari wujud baja di teromol, ditransisi menjadi bahan almunium di peleg kemudian di transisi lagi kedalam bahan karet pada ban.
Transisi ini bertujuan agar didapatkan efisiensi, durabilitas dan performance yang maksimal.
Kalau mau, bisa saja pakai peleg tanpa ban sepereti dokar jaman dulu, tapi apakah itu bisa maksimal jika digunakan pada mobil.
Kenapa harus pakai velg? kenapa tidak sekalian saja karet ban menempet di teromol??
Komponen mobil pada umumnya terbuat dari olahan baja khususnya untuk perangkat penggerak..
Kemudian material ini harus di transisi ke bentuk dan bahan lain misalnya dari wujud baja di teromol, ditransisi menjadi bahan almunium di peleg kemudian di transisi lagi kedalam bahan karet pada ban.
Transisi ini bertujuan agar didapatkan efisiensi, durabilitas dan performance yang maksimal.
Kalau mau, bisa saja pakai peleg tanpa ban sepereti dokar jaman dulu, tapi apakah itu bisa maksimal jika digunakan pada mobil.
Atau pakai karet semua tidak perlu Velg, jadi ban berbahan karet pejal (seperti karet penghapus) langsung di pasang ke teromol tapi apakah itu akan efisien.
Karakter ban mendul-mendul (elastis) sesuai bahannya yang terbuat dari karet sedangkan profil Velg lebih kaku (stiff) sesuai dengan bahan pembuatnya dari almunium atau baja.
Jika roda mobil berbahan karet semua maka mobil akan tidak stabil, tapi jika roda mobil velg semua tanpa karet ban maka mobil tidak akan memiliki traksi.
Terlepas dari itu, peleg bisa rusak karena hal-hal yang terjadi selama pengoperasian mobil karena beberapa faktor berikut ini ;
1. Jalan rusak
Terlalu sering melewati Jalanan yang rusak adalah salah satu alasan kenapa velg mobil bisa rusak.
Hentakan yang terjadi saat melewati lubang di jalanan yang rusak bisa membuat peleg peyang. Kerusakan bisa semakin parah jika mobil menggunakan ban berprofil tipis.
Reflek pengereman yang keras saat menyadari ada lubang di depan mata membuat beban velg semakin berat khususnya untuk velg bagian depan.
Karena ketika pengereman maka beban mobil akan berpindah kedepan dan di tumpu oleh ban depan.
Beratnya beban yang di tanggung velg saat pengereman di tambah hantaman ke lubang membuatnya bisa peyang atau malah pecah.
Jika dirasa jarak pengereman terlalu dekat sebaiknya lepas pedal rem agar titik berat berpindah kebelakang dan biarkan mobil menerjang lubang dengan kecepatan seadanya.
Setidaknya ini bisa mengeliminir beban dan efek benturan pada roda depan.
2. Pilihan Ban
Pilihan profil ban juga bisa amempengaruhi daya tahan pelg mobil.
Pilihan sesifikasi ban yang memiliki ketinggian profil ban yang rendah, bisa menambah beban peleg di luar batas kemampuannya.
Jika anda ingin mengganti ban dengan produk aftermarket yang spesifikasinya berbeda dengan aslinya maka sebaiknya sesuaikan dengan batas toleransi kemampuan pelg atau konsultasikan dengan mekanik kepercayaan anda.
Atau anda bisa merubah gaya mengemudi dengan menyesuaikan gubahan yang dilakukan pada ban.
Misalnya kalau pakai ban bergaya HellaFlush berarti anda harus labih kalem saat saat bawa mobil dan sering-sering periksa kondisi kaki-kaki khususnya bandan pelg.
3. Beban terlalu berat
Terlalu sering membawa beban yang terlalu berat selain bisa membuat kaki-kaki “lemas”, juga bisa berakibat velg retak khususnya pada sekitaran baut pengikatnya.
Membawa beban yang melebihi standart angkut mobil sangat berdampak langsung pada kaki-kaki terutama pelg.
Terlepas dari itu, peleg bisa rusak karena hal-hal yang terjadi selama pengoperasian mobil karena beberapa faktor berikut ini ;
1. Jalan rusak
Terlalu sering melewati Jalanan yang rusak adalah salah satu alasan kenapa velg mobil bisa rusak.
Hentakan yang terjadi saat melewati lubang di jalanan yang rusak bisa membuat peleg peyang. Kerusakan bisa semakin parah jika mobil menggunakan ban berprofil tipis.
Reflek pengereman yang keras saat menyadari ada lubang di depan mata membuat beban velg semakin berat khususnya untuk velg bagian depan.
Karena ketika pengereman maka beban mobil akan berpindah kedepan dan di tumpu oleh ban depan.
Beratnya beban yang di tanggung velg saat pengereman di tambah hantaman ke lubang membuatnya bisa peyang atau malah pecah.
Jika dirasa jarak pengereman terlalu dekat sebaiknya lepas pedal rem agar titik berat berpindah kebelakang dan biarkan mobil menerjang lubang dengan kecepatan seadanya.
Setidaknya ini bisa mengeliminir beban dan efek benturan pada roda depan.
2. Pilihan Ban
Pilihan profil ban juga bisa amempengaruhi daya tahan pelg mobil.
Pilihan sesifikasi ban yang memiliki ketinggian profil ban yang rendah, bisa menambah beban peleg di luar batas kemampuannya.
Jika anda ingin mengganti ban dengan produk aftermarket yang spesifikasinya berbeda dengan aslinya maka sebaiknya sesuaikan dengan batas toleransi kemampuan pelg atau konsultasikan dengan mekanik kepercayaan anda.
Atau anda bisa merubah gaya mengemudi dengan menyesuaikan gubahan yang dilakukan pada ban.
Misalnya kalau pakai ban bergaya HellaFlush berarti anda harus labih kalem saat saat bawa mobil dan sering-sering periksa kondisi kaki-kaki khususnya bandan pelg.
3. Beban terlalu berat
Terlalu sering membawa beban yang terlalu berat selain bisa membuat kaki-kaki “lemas”, juga bisa berakibat velg retak khususnya pada sekitaran baut pengikatnya.
Membawa beban yang melebihi standart angkut mobil sangat berdampak langsung pada kaki-kaki terutama pelg.