Menyetel rantai motor tampaknya mudah tapi nyatanya memang mudah kalau sudah paham dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja rantai.
Menyetel rantai motor bisa di kerjakan sendiri dirumah yang penting ada kunci yang pas untuk melonggarkan baut roda dan untuk memutar baut stelan rantai.
Pada beberapa type motor, pengaturan kekencangan rantai lebih mudah lagi karena sudah ada alat penyetelnya, tinggal menaikkan satu tingkat jika dirasa rantai sudah kendor.
Kalau masih pakai metode stelan putar baut, harus benar-benar teliti mencocokan posisi titiknya antara kanan dan kiri agar ban tidak miring.
Yang jadi masalah biasanya adalah penyetelan rantai yang terlalu kencang.
Penyetelan rantai yang terlalu kencang, selain membuat rantai menjadi berisik, juga bisa membuat gear dan rantai cepat aus dan efek paling parah bisa membuat rantai putus.
Rantai putus bisa sangat berbahaya karena dapat membuat ban belakang terkunci.
Jika rantai putus terjadi saat melaju pada kecepatan tinggi dan posisi rantai mengunci gerak roda belakang maka bisa fatal akibatnya.
Oleh sebab itu perlu di perhatikan jarak main rantai ketika di stel. Jarak main rantai idealnya antara 1-2 cm.
Kadangkala saat dilakukan penyetelan, jarak bebas rantai sudah sesuai. Tapi ketika motor diturunkan, rantai menjadi lebih kencang karena saat di stel dengan posisi ban masih menggantung akibat standart tengah.
Jadi memang perlu ketelitian dan sedikit kesabaran saat menyetel rantai. Apalagi kalau gear dan rantai sudah mulai aus.
Begitupun saat mengganti rantai sebaiknya ganti satu set beserta gear depan dan belakang. Agar supaya kekencangan rantai bisa merata di setiap putaran roda.
Karena jika hanya di ganti rantainya saja atau gear nya saja maka dijamin rantai akan mengalami gejala kencang-kendor saat di putar. Di sebagian sisi, gear rantai akan kencang dan sebagian lainnya rantai menjadi kendor.
Gejala rantai kencang kendor juga bisa di pengaruhi bebrapa faktor mulai dari shock yang sudah lemah sehingga jarak main lengan ayun terlalu besar, karet roda mulai aus, gear aus, karet arm aus dan bearing roda kocak/oblak.
Stelan rantai model plat memang sangat memudahkan proses pengaturan kekencangan rantai tapi jika stelannya tidak tepat malah akan membuat rantai mudah melar dan malah putus.
Pasalnya pengaturannya tidak sefleksibel sistem stelan roda konvensional yang mengandalkan Mur dan Baut.
Tapi setelan dengan model plat, tidak mudah bergeser jika dibandingkan stelan Mur dan baut yang pengancingnya bisa saja longgar dan merubah aturan kekencangan rantai.
Meskipun Stelan rantai konvensional model mur dan baut tampak kuno dan sudah ada jauh sebelum Honda pispot di produksi. Tapi motor MotoGP masih menggunakan metode yang sama untuk mengatur kekencangan rantainya.
Menyetel rantai motor bisa di kerjakan sendiri dirumah yang penting ada kunci yang pas untuk melonggarkan baut roda dan untuk memutar baut stelan rantai.
Pada beberapa type motor, pengaturan kekencangan rantai lebih mudah lagi karena sudah ada alat penyetelnya, tinggal menaikkan satu tingkat jika dirasa rantai sudah kendor.
Kalau masih pakai metode stelan putar baut, harus benar-benar teliti mencocokan posisi titiknya antara kanan dan kiri agar ban tidak miring.
Yang jadi masalah biasanya adalah penyetelan rantai yang terlalu kencang.
Penyetelan rantai yang terlalu kencang, selain membuat rantai menjadi berisik, juga bisa membuat gear dan rantai cepat aus dan efek paling parah bisa membuat rantai putus.
Rantai putus bisa sangat berbahaya karena dapat membuat ban belakang terkunci.
Jika rantai putus terjadi saat melaju pada kecepatan tinggi dan posisi rantai mengunci gerak roda belakang maka bisa fatal akibatnya.
Oleh sebab itu perlu di perhatikan jarak main rantai ketika di stel. Jarak main rantai idealnya antara 1-2 cm.
Kadangkala saat dilakukan penyetelan, jarak bebas rantai sudah sesuai. Tapi ketika motor diturunkan, rantai menjadi lebih kencang karena saat di stel dengan posisi ban masih menggantung akibat standart tengah.
Jadi memang perlu ketelitian dan sedikit kesabaran saat menyetel rantai. Apalagi kalau gear dan rantai sudah mulai aus.
Begitupun saat mengganti rantai sebaiknya ganti satu set beserta gear depan dan belakang. Agar supaya kekencangan rantai bisa merata di setiap putaran roda.
Karena jika hanya di ganti rantainya saja atau gear nya saja maka dijamin rantai akan mengalami gejala kencang-kendor saat di putar. Di sebagian sisi, gear rantai akan kencang dan sebagian lainnya rantai menjadi kendor.
Gejala rantai kencang kendor juga bisa di pengaruhi bebrapa faktor mulai dari shock yang sudah lemah sehingga jarak main lengan ayun terlalu besar, karet roda mulai aus, gear aus, karet arm aus dan bearing roda kocak/oblak.
Stelan rantai model plat memang sangat memudahkan proses pengaturan kekencangan rantai tapi jika stelannya tidak tepat malah akan membuat rantai mudah melar dan malah putus.
Pasalnya pengaturannya tidak sefleksibel sistem stelan roda konvensional yang mengandalkan Mur dan Baut.
Tapi setelan dengan model plat, tidak mudah bergeser jika dibandingkan stelan Mur dan baut yang pengancingnya bisa saja longgar dan merubah aturan kekencangan rantai.
Meskipun Stelan rantai konvensional model mur dan baut tampak kuno dan sudah ada jauh sebelum Honda pispot di produksi. Tapi motor MotoGP masih menggunakan metode yang sama untuk mengatur kekencangan rantainya.