Roofbox adalah salah satu solusi ketika kita sering berpergian jauh dengan membawa banyak barang.
Dengan menambahkan roof box, ruang kabin bisa berfungsi maksimal untuk menampung penumpang.
Karena tak jarang ketika berpergian jauh, kita membawa barang terlalu banyak hingga memenuhi ruang penumpang.
Atau ketika pulang mudik kekampung halaman kita terkadang membawa oleh-oleh untuk keluarga dikampung seperti baju kok, sarung, setelan gamis dan aneka makanan ringan untuk suguhan saat lebaran.
Setelah pulang dari kampung pun, barang bawaan kita tak kalah banyaknya karena banyak keluarga yang juga membawakan buah tangan yang diambil dari hasil kebun/sawah seperti brambang, bawang, aneka krupuk mentah, makanan khas daerah tersebut, dll.
Menaruh barang-barang tersebut didalam kabin seperti disela-sela kursi, di bawah kaki, dibagasi hingga menjulang tinggi bahkan hingga harus memangkunya.
Oleh karena itu solusi menggunakan roofbox menjadi pilihan untuk menambah ruang bagasi sehingga menambah kemapuan barang bawaan yang bisa diangkut.
Banyak pilihan roofbox yang bisa digunakan untuk mobil, ada yang bersifat universal yang bisa digunakan untuk semua jenis mobil, ada juga yang bersifat khusus untuk satu jenis merk/type mobil saja.
Ukurannya pun bermacam-macam dari yang kecil hingga yang berukuran jumbo yang bisa di pilih berdasarkan satuan liter.
Tapi memasang roof box juga tidak bisa sembarangan dan tidak semua mobil cocok dengan semua jenis roofbox.
Tips berikut ini perlu menjadi perhatian dan semoga bisa membantu anda ketika memutuskan akan memasang roof box pada mobil kesayangan.
1. Memilih roof box
Proses memilih roof box ini menjadi hal yang gampang-gampang susah. Banyak sekali pilihan merk dan type roff box yang akan semakin membuat bingung.
Perlu diingat bahwa roof box akan mempengaruhi performa mobil, jadi cari bentuk roof box yang aerodinamis.
Pastikan juga roof box yang anda pilih kompetibel dengan mobil anda, karena ada jenis mobil yang tidak cocok dengan roof box universal karena roof bar nya (dudukan roof box) memiliki desain yang berbeda.
Mungkin akan lebih mudah jika anda membeli produk resmi dari produsen yang mungkin mengeluarkan produk roof box. Tapi biasanya aksesoris buatan pemegang merk, harganya lebih mahal.
Dari segi bahan umumnya roof box menggunakan bahan ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene).
Meskipun bahan sama, bisa jadi kualitas roof box bisa berbeda antar merk satu dengan yang lainnya karena ketebalan dan proses pembuatannya yang berbeda.
Ketika memilih roff box, sesuaikan warna roofbox dengan warna mobil agar lebih serasi, yaa ini opsional saja sebenarnya.
2. Pemasangan roof box
Pastikan pemasangan roof box benar-benar kuat, apakah roof box akan bertumpu pada roof rail atau langsung menempel di atap dengan bantuan roof bar.
Pastikan juga anda membeli sekaligus dengan roof bar karena biasanya ini tidak dijual sepaket dan harus di beli terpisah.
Pastikan juga posisi pemasangan roof box apakah terikat kuat di roof rail atau hanya menjepit pilar kedua jenis pemasangan ini tentu memiliki kekuatan yang berbeda.
Apapun metode pemasangan yang di guankan pastikan roof box terpasang kuat jangan sampai pengikat roof box terlepas dan jatuh, tentu akan berbahaya bagi anda dan pengguna jalan lain.
3. Mengatur posisi yang tepat
Untuk posisi roof box sebenarnya relatif, tidak ada aturan baku bagaimana / dimana posisinya, apakah condong kedepan condong kebelakang kekanan atau kekiri.
Tapi alangkah baiknya memperhatikan bentuk desain dari roof box itu sendiri. Jangan sampai terbalik (yang depan menghadap kebelakang) karena umumnya desain roofbox streamline yang bisa mengurangi hambatan angin ketika melaju pada kecepatan tinggi, jadi jangan sampai terbalik.
Jika posisinya terbalik anda akan repot juga nantinya karena bukaan roofbox harus dari sebelah kanan mobil. Bisa susah kalau harus buka roof box pas dijalan ramai.
Selain itu sebaiknya posisinya tepat ditengah untuk menjaga titik berat mobil tidak terlalu berubah, karena akan mempengaruhi handling nantinya.
4. memperhitungkan beban roof box
Beban roof box umumnya maksimal mampu menanggung berat 50 kg, jadi ketika membawa barang dan ingin memasukkannya kedalam roof box pastikan beratnya tidak lebih dari 50 kg karena ini menyangkut daya tahan atap mobil terhadap beban yang memang secara teknis tidak deidesain untuk menahan beban terlalu berat
Meskipun roof box bertumpu pada pilar rangka terkuat pada mobil, tapi sebaiknya batasi beban maksimal hanya 50 kg.
5. mengatur barang dalam roof box
Kemudian penataan barang dalam roof box juga perlu diperhatikan, barang yang lebih berat letakan di posisi tengah.
Sebaiknya lebih mengutamakan barang barang berbobot ringan untuk di letakan dalam roof box seperti baju.
Selain memudahkan proses loading dan unloading, mangangkut barang ringan di roof box bisa mencegah beban terlalu berat di atap.
Pastikan anda mengikat barang dengan pengaman yang disediakan agar barang dalam roof box tidak bergerak liar saat bermanufer selama di perjalanan.
6. Pilih arah bukaan roof box
Terkait bukaan roof box, sebaiknya pilih yang bukaan dari samping karena ada juga roof box yang memiliki bukan dari belakang. Tapi ini tergantung mobil yang digunakan dan kenyamanan operasionalnya. Jadi sesuaikan dengan kebutuhan.
7. menutup dan mengunci roof box
Mekanisme buka tutup roof box sebaiknya tidak menyulitkan pengunaan, dan pastikan arah bukaan nya benar, posisi anda berada disisi kiri mobil saat membukanya.
Setelah semua barang bawan di masukan kedalam roof box, pastikan anda mengunci nya dengan benar. Jangan sampai nanti barang bawaan anda terhambur dijalan karena roof box tidak tertutup dan terkunci sempurna.
8. Perubahan tinggi maks mobil
Selalu ingat bahwa tinggi mobil anda bertambah dengan adanya roof box jadi perhitungkan jika anda melihat portal dengan batasan tinggi maksimal. Dan perhitungkan juga kecepatan maksimal mobil saat jelajah jangan samakan dengan ketika mobil tanpa roof box.
9. Perubahan gaya mengemudi
Pemasangan roof box dapat merubah aerodinamika mobil secara keseluruhan beban atap akan semakin berat menahan roof box akibat beban roof bpx itu sendiri ditambah beban yang diohasilkan oleh gaya gesek angin ssaat mobil melaju pada kecepatan tinggi.
Jadi alangkah baiknya ketika sudah menggunakan roof box, sesuaikan kecepatan di batas aman dan jangan samakan dengan kondisi berkendara tanpa roof box.
10. Lepas roof box saat tidak digunakan
Jika sedang tidak digunakan sebaiknya lepas roof box dari mobil agar lebih awet. Meskipun roof box berkualitas didesain lebih tahan terhadap perubahan cuaca panas hujan, tapi jika di pasang terus saat tidak digunakan bisa membuatnya cepat rusak, getas.
Lagipula roof box dapat mengganggu pergerakan mobil yang tidak selincah jika tanpa roof box. Apalagi kalau mobil sudah pakai Sunroof, keberadaan Roofbox bisa mengganggu pemandangan.
Itulah tips sederhana bagi anda yang berencana menggunakan roof box untuk menambah bagasi yang bisa dibawa mobil saat bepergian jauh.
Dengan menambahkan roof box, ruang kabin bisa berfungsi maksimal untuk menampung penumpang.
Karena tak jarang ketika berpergian jauh, kita membawa barang terlalu banyak hingga memenuhi ruang penumpang.
Atau ketika pulang mudik kekampung halaman kita terkadang membawa oleh-oleh untuk keluarga dikampung seperti baju kok, sarung, setelan gamis dan aneka makanan ringan untuk suguhan saat lebaran.
Setelah pulang dari kampung pun, barang bawaan kita tak kalah banyaknya karena banyak keluarga yang juga membawakan buah tangan yang diambil dari hasil kebun/sawah seperti brambang, bawang, aneka krupuk mentah, makanan khas daerah tersebut, dll.
Menaruh barang-barang tersebut didalam kabin seperti disela-sela kursi, di bawah kaki, dibagasi hingga menjulang tinggi bahkan hingga harus memangkunya.
Ini bisa membuat perjalanan menjadi kurang nyaman karena posisi duduk tidak leluasa.
Oleh karena itu solusi menggunakan roofbox menjadi pilihan untuk menambah ruang bagasi sehingga menambah kemapuan barang bawaan yang bisa diangkut.
Banyak pilihan roofbox yang bisa digunakan untuk mobil, ada yang bersifat universal yang bisa digunakan untuk semua jenis mobil, ada juga yang bersifat khusus untuk satu jenis merk/type mobil saja.
Ukurannya pun bermacam-macam dari yang kecil hingga yang berukuran jumbo yang bisa di pilih berdasarkan satuan liter.
Tapi memasang roof box juga tidak bisa sembarangan dan tidak semua mobil cocok dengan semua jenis roofbox.
Tips berikut ini perlu menjadi perhatian dan semoga bisa membantu anda ketika memutuskan akan memasang roof box pada mobil kesayangan.
1. Memilih roof box
Proses memilih roof box ini menjadi hal yang gampang-gampang susah. Banyak sekali pilihan merk dan type roff box yang akan semakin membuat bingung.
Perlu diingat bahwa roof box akan mempengaruhi performa mobil, jadi cari bentuk roof box yang aerodinamis.
Pastikan juga roof box yang anda pilih kompetibel dengan mobil anda, karena ada jenis mobil yang tidak cocok dengan roof box universal karena roof bar nya (dudukan roof box) memiliki desain yang berbeda.
Mungkin akan lebih mudah jika anda membeli produk resmi dari produsen yang mungkin mengeluarkan produk roof box. Tapi biasanya aksesoris buatan pemegang merk, harganya lebih mahal.
Dari segi bahan umumnya roof box menggunakan bahan ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene).
Meskipun bahan sama, bisa jadi kualitas roof box bisa berbeda antar merk satu dengan yang lainnya karena ketebalan dan proses pembuatannya yang berbeda.
Ketika memilih roff box, sesuaikan warna roofbox dengan warna mobil agar lebih serasi, yaa ini opsional saja sebenarnya.
2. Pemasangan roof box
Pastikan pemasangan roof box benar-benar kuat, apakah roof box akan bertumpu pada roof rail atau langsung menempel di atap dengan bantuan roof bar.
Pastikan juga anda membeli sekaligus dengan roof bar karena biasanya ini tidak dijual sepaket dan harus di beli terpisah.
Pastikan juga posisi pemasangan roof box apakah terikat kuat di roof rail atau hanya menjepit pilar kedua jenis pemasangan ini tentu memiliki kekuatan yang berbeda.
Apapun metode pemasangan yang di guankan pastikan roof box terpasang kuat jangan sampai pengikat roof box terlepas dan jatuh, tentu akan berbahaya bagi anda dan pengguna jalan lain.
3. Mengatur posisi yang tepat
Untuk posisi roof box sebenarnya relatif, tidak ada aturan baku bagaimana / dimana posisinya, apakah condong kedepan condong kebelakang kekanan atau kekiri.
Tapi alangkah baiknya memperhatikan bentuk desain dari roof box itu sendiri. Jangan sampai terbalik (yang depan menghadap kebelakang) karena umumnya desain roofbox streamline yang bisa mengurangi hambatan angin ketika melaju pada kecepatan tinggi, jadi jangan sampai terbalik.
Jika posisinya terbalik anda akan repot juga nantinya karena bukaan roofbox harus dari sebelah kanan mobil. Bisa susah kalau harus buka roof box pas dijalan ramai.
Selain itu sebaiknya posisinya tepat ditengah untuk menjaga titik berat mobil tidak terlalu berubah, karena akan mempengaruhi handling nantinya.
4. memperhitungkan beban roof box
Beban roof box umumnya maksimal mampu menanggung berat 50 kg, jadi ketika membawa barang dan ingin memasukkannya kedalam roof box pastikan beratnya tidak lebih dari 50 kg karena ini menyangkut daya tahan atap mobil terhadap beban yang memang secara teknis tidak deidesain untuk menahan beban terlalu berat
Meskipun roof box bertumpu pada pilar rangka terkuat pada mobil, tapi sebaiknya batasi beban maksimal hanya 50 kg.
5. mengatur barang dalam roof box
Kemudian penataan barang dalam roof box juga perlu diperhatikan, barang yang lebih berat letakan di posisi tengah.
Sebaiknya lebih mengutamakan barang barang berbobot ringan untuk di letakan dalam roof box seperti baju.
Selain memudahkan proses loading dan unloading, mangangkut barang ringan di roof box bisa mencegah beban terlalu berat di atap.
Pastikan anda mengikat barang dengan pengaman yang disediakan agar barang dalam roof box tidak bergerak liar saat bermanufer selama di perjalanan.
6. Pilih arah bukaan roof box
Terkait bukaan roof box, sebaiknya pilih yang bukaan dari samping karena ada juga roof box yang memiliki bukan dari belakang. Tapi ini tergantung mobil yang digunakan dan kenyamanan operasionalnya. Jadi sesuaikan dengan kebutuhan.
7. menutup dan mengunci roof box
Mekanisme buka tutup roof box sebaiknya tidak menyulitkan pengunaan, dan pastikan arah bukaan nya benar, posisi anda berada disisi kiri mobil saat membukanya.
Setelah semua barang bawan di masukan kedalam roof box, pastikan anda mengunci nya dengan benar. Jangan sampai nanti barang bawaan anda terhambur dijalan karena roof box tidak tertutup dan terkunci sempurna.
8. Perubahan tinggi maks mobil
Selalu ingat bahwa tinggi mobil anda bertambah dengan adanya roof box jadi perhitungkan jika anda melihat portal dengan batasan tinggi maksimal. Dan perhitungkan juga kecepatan maksimal mobil saat jelajah jangan samakan dengan ketika mobil tanpa roof box.
9. Perubahan gaya mengemudi
Pemasangan roof box dapat merubah aerodinamika mobil secara keseluruhan beban atap akan semakin berat menahan roof box akibat beban roof bpx itu sendiri ditambah beban yang diohasilkan oleh gaya gesek angin ssaat mobil melaju pada kecepatan tinggi.
Jadi alangkah baiknya ketika sudah menggunakan roof box, sesuaikan kecepatan di batas aman dan jangan samakan dengan kondisi berkendara tanpa roof box.
10. Lepas roof box saat tidak digunakan
Jika sedang tidak digunakan sebaiknya lepas roof box dari mobil agar lebih awet. Meskipun roof box berkualitas didesain lebih tahan terhadap perubahan cuaca panas hujan, tapi jika di pasang terus saat tidak digunakan bisa membuatnya cepat rusak, getas.
Lagipula roof box dapat mengganggu pergerakan mobil yang tidak selincah jika tanpa roof box. Apalagi kalau mobil sudah pakai Sunroof, keberadaan Roofbox bisa mengganggu pemandangan.
Itulah tips sederhana bagi anda yang berencana menggunakan roof box untuk menambah bagasi yang bisa dibawa mobil saat bepergian jauh.