Kelebihan dan Kekurangan Rem Angin

Pada kendaraan, energi panas yang dihasilkan dari pembakaran di ruang bakar dirubah menjadi energi kinetik untuk menghasilkan gerak.

Ketika gerakan yang dihasilkan tersebut harus dihentikan maka hal serupa perlu dilakukan namun dalam proses sebaliknya.

Energi kinetik perlu di rubah menjadi energi panas untuk membuat kendaraan berhenti. Hal ini dicapai dengan menggunakan perangkat yang saling bergesekan yang disebut Rem.

Sebagian besar kendaraan kelas ringan saat ini umumnya menggunakan rem hidrolik, sedangkan pada kendaraan berat menggunakan udara bertekanan.

Setiap sistem yang diciptakan tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan sistem rem angin/Full Air Brake Sistem.

Kelebihan sistem Rem Angin

Lebih Hemat

Minyak rem khusus yang biasa digunakan untuk sistem rem hidraulik harganya lumayan mahal.

Untuk kendaraan kecil mungkin tidak butuh banyak minyak rem tapi bagaimana dengan kendaraan besar seperti bus. Tentu akan membutuhkan banyak minyak rem.

Sedangkan disisi lain, udara tersedia bebas dan gratis, hal ini tentu meingkatkan nilai ekonomis sehingga penggunaan rem angin terhitung lebih hemat


Aman

Pada sistem hidrolik, cairan pengereman bisa saja berkurang jika ada kegagalan dalam sistem, seperti kebocoran yang yang membuat kapasitas minyak rem berkurang atau bahkan habis sehingga berdampak pada berkurangnya kemampuan rem menghentikan laju kendaraan.

Rem udara mampu meminimalisir masalah ini, karena udara tersedia bebas secara gratis maka secara signifikan mengurangi kemungkinan kegagalan rem karena kekurangan fluida penggerak sehingga lebih aman.

Ini adalah alasan utama penggunaan rem angin menjadi wajib di beberapa Negara khusus untuk kendaraan yang melebihi ukuran tertentu atau kendaraan penumpang untuk tujuan komersil.

Selain itu, Rem Udara dirancang dan didesain dengan cara yang berlawanan dengan rem hidrolik. Dalam sistem rem hidrolik, posisi rem secara default dalam kondisi bebas dan hanya akan mengerem jika pedal rem di tekan.

Sedangkan pada sistem rem udara khususnya sistem triple-vlave, rem secara default berada pada posisi aktif (mengerem) dan akan terlepas saat tekanan udara mengalir ke sistem.

Saat kendaraan mulai dinyalakan tekanan udara mulai masuk kesistem rem dan rem pun akan dalam kondisi bebas.

Jadi jika ada kebocoran atau bahkan jika mekanisme perangkat rem gagal bekerja, rem kembali ke posisi default/aktif  mengerem secara mekanis oleh tekanan pegas dan kendaraan aman dari kemungkinan meluncur.


Fleksibel

Penambahan saluran baru ke sistem lebih mudah di tambahkan dan dilepaskan, seperti pada truk gandeng. Sistem rem angin memungkinkan untuk Plug and Play ke kontainer tambahan.

Saat menambahkan kontainer tambahan untuk digandengkan ke truk utama, rem pada roda kontainer bisa langsung aktif tanpa perlu proses bleeding.


Bersih

Karena tidak menggunakan minyak sebagai fluida penggerak, maka sistem rem angin lebih bersih.

Pada rem hidrolik, sedikit saja minyak rem yang merembes kearea sekitar roda bisa saja membuat debu dan kotoran mudah menempel sehingga membuat area roda tampak kotor.

Kelebihan dan Kekurangan Rem Angin

Kekurangan sistem Rem Angin

Rentan terhadap cuaca

Saat suhu udara cukup dingin atau di bawah titik beku, udara yang ada pada sistem rem bisa saja berembun atau bahkan membeku dan membuat sistem rem terganggu.

Namun sistem rem angin teknologi terbaru sudah mengantisipasi hal ini dengan melengkapi heated air dryers untuk mengatasi hal ini. Dan pada daerah tropis, tentu ini bukanlah menjadi masalah serius.


Sulit mendeteksi kebocoran

Saat terjadi kebocoran pada sistem, akan sulit mendeteksinya karena kebocoran angin tidak meninggalkan bekas atau sedikit sekali jejak yang bisa di tandai.

Tidak seperti pada sistem hidrolik, kebocoran minyak rem pada sistem tentu akan mudah di deteksi karena bisa terlihat dengan kasat mata rembesan minyak rem di sekitar area yang bocor.


Berisik

Pada saat pengereman, pedal rem di tekan dan angin pun bersirkulasi ke roda untuk mengerem, setelah pedal dilepas maka maka angin yang mengerah ke roda tadi akan keluar ke udara bebas melalui exhaust valve, dan proses kerja ini akan menimbulkan suara bising.