Elektrick car senyap mematikan begitu hening tapi mampu menembus waktu tercepat tidak kalah dengan mobil ICE (Internal Combustion Engine) untuk jarak setengah dan seperempat mil.
Posisi Idle nya yang tenang tanpa keributan tampak begitu misterius. Suasana yang berbeda di grid saat mobil bermesin listrik ini melakukan persiapan.
Hanya decitan ban beradu dengan aspal yang terdengar ketika burn-out, selebihnya hening tanpa hingar bingar suara knalpot. Yaa.. jelas saja, namanya juga motor listrik, knalpotnya ada di pusat pembangkit listrik nun jauh disana.
Karena kita sudah terbiasa dengan hingar bingar suara knalpot ketika menonton sebuah balapan selama beberapa dekade maka keheningan yang terasa saat melihat balapan mobil listrik rasanya ada sensasi yang hilang, seperti ada bumbu yang kurang, sepertii dampak kelangkaan garam masih lekat terasa, seperti nonton di TV rusak tanpa speaker.
Tapi tentu saja ini hanyalah masalah kebiasaan, beberapa generasi kedepan tetap masih akan timbul pro dan kontra antara mesin piston dan mesin listrik.
Sama juga ketika fenomena transmisi matik mulai diperkenalkan dan banyak digunakan dengan iringan pro kontra dar masing-masing kubu. Namun akhirnya semua bisa menerimanya karena ternyata banyak juga yang merasakan dan mengakui kelebihannya dan tentu saja money behind it juga berpengaruh.
Dewasa ini, mobil-mobil bermesin listrik mulai berani di adu. Telah banyak ajang balap yang menurunkan mobil balap bermesin listrik seperti Formula E, EGT (Electric GT Championship) dan balap motor MotoGP pun berencana mengadakan seri balap kelas Motor Listrik di tahun 2019 mendatang.
Cepat atau lambat kendaraan listrik akan menjadi kendaraan masa depan. Meskipun saat ini teknologinya telah berkembang sangat pesat tapi tidak bisa serta merta mengantikan mobil konvensional yang selama ini menguasai jalanan karena efek dominonya akan sangat terasa.
Peralihan mesin piston ke mesin listrik tentu saja akan mempengaruhi keberlangsungan perusahan yang bergerak di pengadaan spare part kendaraan khususnya untuk komponen mesin. Yang akhirnya akan berdampak pada sumber devisa Negara penghasil spare part tersebut.
Benar-benar senyap mematikan dari luar lintasan hingga kedalam lintasan balap maupun jalan raya. Siapa yang akan menguasai pasar domestik untuk urusan Electric Vehicle? Seperti nya akan tetap yang itu-itu juga, karena proyek pak Menteri yang dulu sudah dianggap tidak lolos uji emisi.
Posisi Idle nya yang tenang tanpa keributan tampak begitu misterius. Suasana yang berbeda di grid saat mobil bermesin listrik ini melakukan persiapan.
Hanya decitan ban beradu dengan aspal yang terdengar ketika burn-out, selebihnya hening tanpa hingar bingar suara knalpot. Yaa.. jelas saja, namanya juga motor listrik, knalpotnya ada di pusat pembangkit listrik nun jauh disana.
Karena kita sudah terbiasa dengan hingar bingar suara knalpot ketika menonton sebuah balapan selama beberapa dekade maka keheningan yang terasa saat melihat balapan mobil listrik rasanya ada sensasi yang hilang, seperti ada bumbu yang kurang, sepertii dampak kelangkaan garam masih lekat terasa, seperti nonton di TV rusak tanpa speaker.
Tapi tentu saja ini hanyalah masalah kebiasaan, beberapa generasi kedepan tetap masih akan timbul pro dan kontra antara mesin piston dan mesin listrik.
Sama juga ketika fenomena transmisi matik mulai diperkenalkan dan banyak digunakan dengan iringan pro kontra dar masing-masing kubu. Namun akhirnya semua bisa menerimanya karena ternyata banyak juga yang merasakan dan mengakui kelebihannya dan tentu saja money behind it juga berpengaruh.
Dewasa ini, mobil-mobil bermesin listrik mulai berani di adu. Telah banyak ajang balap yang menurunkan mobil balap bermesin listrik seperti Formula E, EGT (Electric GT Championship) dan balap motor MotoGP pun berencana mengadakan seri balap kelas Motor Listrik di tahun 2019 mendatang.
Cepat atau lambat kendaraan listrik akan menjadi kendaraan masa depan. Meskipun saat ini teknologinya telah berkembang sangat pesat tapi tidak bisa serta merta mengantikan mobil konvensional yang selama ini menguasai jalanan karena efek dominonya akan sangat terasa.
Peralihan mesin piston ke mesin listrik tentu saja akan mempengaruhi keberlangsungan perusahan yang bergerak di pengadaan spare part kendaraan khususnya untuk komponen mesin. Yang akhirnya akan berdampak pada sumber devisa Negara penghasil spare part tersebut.
Benar-benar senyap mematikan dari luar lintasan hingga kedalam lintasan balap maupun jalan raya. Siapa yang akan menguasai pasar domestik untuk urusan Electric Vehicle? Seperti nya akan tetap yang itu-itu juga, karena proyek pak Menteri yang dulu sudah dianggap tidak lolos uji emisi.