Umumnya, untuk mengendarai sepeda motor, pengemudi harus menggunakan penutup kepala berupa Helm untuk melindungi kepala dan wajah ketika berkendara.
Di pasaran, terdapat bermacam jenis Helm dari yang tipe FullFace, Modular dan yang Half-face dan masih banyak lagi, ada juga istilahnya Helm Cetok tapi sangat tidak dianjurkan digunakan untuk berkendara.
Menentukan pilihan helm yang akan digunakan harus menyesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan berkendara sehari-hari.
Jadi, apa sajakah pertimbangan saat membeli Helm untuk berkendara
Bagaimana dan dimana anda akan berkendara
Berkendara pada kecepatan tinggi di sebuah sirkuit membutuhkan helm yang memiliki aerodinamika yang baik, senyap dan kaca yang mampu memberi perlindungan tapi tidak mengganggu pandangan penggunanya.
Untuk yang sering turing jarak jauh Helm dengan tambahan Visor sangat berguna untuk menghalau sinar matahari.
Tapi Visor tambahan / double Visor sebaiknya letaknya berada di luar, di atas visor utama yang konon katanya lebih aman dari pada yang berada didalam.
Fitur Built-in Bluetooth juga perlu di pertimbangkan agar lebih mudah memantau arah lewat GPS, menerima telepon atau sekedar untuk mendengar musik dari smartphone.
Untuk yang sering jalan-jalan sore sekitaran komplek pakai matik mungkin helm Half Face saja sudah cukup memadai agar bisa sekalian tebar pesona sama gebetan yang rumahnya diujung komplek. kalau pakai full face, senyum manisnya gak keliatan pas lagi nyapa mbak inem komplek sebelah.
Untuk yang senang menjelajah dengan motor trail, rasanya tidak etis kalau pakai helm Bogo. Jadi, sesuaikan pilihan helm dengan kebiasaan berkendara sehari-hari dan motor yang ditunggangi.
Apakah sudah berstandart SNI
Helm yang digunakan di jalan raya harus memenuhi standart SNI dengan ditandai adanya Logo SNI di bodi Helmnya.
Waktu aturan ini masih hangat diterapkan, sempat terjadi polemik terkait standart kelayakan pada Helm, karena banyak Helm yang beredar telah mengantongi standart DOT, ECE, dan standart internasional lainnya tapi dianggap belum layak karena belum mengantongi sertifikat SNI dan tidak terdapat Logo SNI di bodi helmnya.
Pastikan Ukurannya
Pastikan ukurannya pas dikepala tidak longgar atau sempit hingga membuat anda sakit kepala setelah menggunakannya selama 5 – 10 menit.
Pastikan helm tidak akan goyang atau bergetar di kepala saat anda menggunakannya karena ini dapat mengganggu konsentrasi khususnya ketika berkendara di kecepatan tinggi.
Rasakan juga kebisingan disekitar anda ketika menggunakannya. Apakah anda masih memungkinkan mendengar suara klakson atau suara kendaraan lain meskipun samar-samar.
Kalau untuk helm balap memang sebaiknya kedap suara agar konsentrasi pembalap tidak terganggu. Tapi jika helm harian tidak boleh terlalu kedap suara karena malah bisa berbahaya mengurangi kepekaan terhadap kondisi lalulintas disekitar.
Bahan apa yang digunakan
Komponen berkualitas tinggi mungkin saja menjadi pilihan tepat sebagai bahan pembentuk sebuah helm berkualitas.
Helm yang ringan namun kuat tentu saja terbuat dari bahan terbaik dengan busa pelapis helm yang mampu menyerap keringat dan tidak panas serta bisa dilepas untuk dibersihkan menjadi pertimbangan tersendiri ketika memilih Helm untuk berkendara sehari-hari
Ventilasi
Khusus helm Full Face sangat penting untuk memperhatikan sistem ventilasi pada helm. Apakah hembusan nafas akan menghasilkan embun di kaca helm atau dapat tersalurkan dengan baik.
Jika memungkinkan minta izin ke penjual untuk mencoba helm yang dinginkan, lubang-lubang ventilasi di helm biasanya menghasilkan bunyi seperti siulan saat di terpa angin pada kecepatan tinggi.
Dan bunyi-bunyian ini bisa saja mengganggu bagi sebagian orang.
Harga
Masalah harga sebenarnya tidak bisa di kaitkan dengan keselamatan khususnya untuk yang berurusan dengan kepala.
Tapi mau secanggih apapun helm yang anda pilih dan inginkan, jika tidak sesuai Budget maka semua pertimbangan diatas akan sia-sia.
Jadi pastikan budget anda sesuai.
Lihat juga : Pilihan tas punggung untuk berkendara
Di pasaran, terdapat bermacam jenis Helm dari yang tipe FullFace, Modular dan yang Half-face dan masih banyak lagi, ada juga istilahnya Helm Cetok tapi sangat tidak dianjurkan digunakan untuk berkendara.
Menentukan pilihan helm yang akan digunakan harus menyesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan berkendara sehari-hari.
Jadi, apa sajakah pertimbangan saat membeli Helm untuk berkendara
Bagaimana dan dimana anda akan berkendara
Berkendara pada kecepatan tinggi di sebuah sirkuit membutuhkan helm yang memiliki aerodinamika yang baik, senyap dan kaca yang mampu memberi perlindungan tapi tidak mengganggu pandangan penggunanya.
Untuk yang sering turing jarak jauh Helm dengan tambahan Visor sangat berguna untuk menghalau sinar matahari.
Tapi Visor tambahan / double Visor sebaiknya letaknya berada di luar, di atas visor utama yang konon katanya lebih aman dari pada yang berada didalam.
Fitur Built-in Bluetooth juga perlu di pertimbangkan agar lebih mudah memantau arah lewat GPS, menerima telepon atau sekedar untuk mendengar musik dari smartphone.
Untuk yang sering jalan-jalan sore sekitaran komplek pakai matik mungkin helm Half Face saja sudah cukup memadai agar bisa sekalian tebar pesona sama gebetan yang rumahnya diujung komplek. kalau pakai full face, senyum manisnya gak keliatan pas lagi nyapa mbak inem komplek sebelah.
Untuk yang senang menjelajah dengan motor trail, rasanya tidak etis kalau pakai helm Bogo. Jadi, sesuaikan pilihan helm dengan kebiasaan berkendara sehari-hari dan motor yang ditunggangi.
Apakah sudah berstandart SNI
Helm yang digunakan di jalan raya harus memenuhi standart SNI dengan ditandai adanya Logo SNI di bodi Helmnya.
Waktu aturan ini masih hangat diterapkan, sempat terjadi polemik terkait standart kelayakan pada Helm, karena banyak Helm yang beredar telah mengantongi standart DOT, ECE, dan standart internasional lainnya tapi dianggap belum layak karena belum mengantongi sertifikat SNI dan tidak terdapat Logo SNI di bodi helmnya.
Pastikan Ukurannya
Pastikan ukurannya pas dikepala tidak longgar atau sempit hingga membuat anda sakit kepala setelah menggunakannya selama 5 – 10 menit.
Pastikan helm tidak akan goyang atau bergetar di kepala saat anda menggunakannya karena ini dapat mengganggu konsentrasi khususnya ketika berkendara di kecepatan tinggi.
Rasakan juga kebisingan disekitar anda ketika menggunakannya. Apakah anda masih memungkinkan mendengar suara klakson atau suara kendaraan lain meskipun samar-samar.
Kalau untuk helm balap memang sebaiknya kedap suara agar konsentrasi pembalap tidak terganggu. Tapi jika helm harian tidak boleh terlalu kedap suara karena malah bisa berbahaya mengurangi kepekaan terhadap kondisi lalulintas disekitar.
Bahan apa yang digunakan
Komponen berkualitas tinggi mungkin saja menjadi pilihan tepat sebagai bahan pembentuk sebuah helm berkualitas.
Helm yang ringan namun kuat tentu saja terbuat dari bahan terbaik dengan busa pelapis helm yang mampu menyerap keringat dan tidak panas serta bisa dilepas untuk dibersihkan menjadi pertimbangan tersendiri ketika memilih Helm untuk berkendara sehari-hari
Ventilasi
Khusus helm Full Face sangat penting untuk memperhatikan sistem ventilasi pada helm. Apakah hembusan nafas akan menghasilkan embun di kaca helm atau dapat tersalurkan dengan baik.
Jika memungkinkan minta izin ke penjual untuk mencoba helm yang dinginkan, lubang-lubang ventilasi di helm biasanya menghasilkan bunyi seperti siulan saat di terpa angin pada kecepatan tinggi.
Dan bunyi-bunyian ini bisa saja mengganggu bagi sebagian orang.
Harga
Masalah harga sebenarnya tidak bisa di kaitkan dengan keselamatan khususnya untuk yang berurusan dengan kepala.
Tapi mau secanggih apapun helm yang anda pilih dan inginkan, jika tidak sesuai Budget maka semua pertimbangan diatas akan sia-sia.
Jadi pastikan budget anda sesuai.
Lihat juga : Pilihan tas punggung untuk berkendara