Blok silinder pada mesin kendaraan bermotor dapat di buat hingga berapa 'selongsong' menyesuaikan hasrat sang pembuat dan kebutuhan dari sebuah mesin yang akan di bangun.
Pada dasarnya tidak ada mesin yang sempurna untuk semua jenis kendaraan. Mungkin ada yang beranggapan mesin V yang paling sempurna tapi ada juga yang menilai mesin boxer yang paling stabil.
Semua bisa saja tergantung dari jumlah silinder yang di terapkan pada mesin yang bersangkutan.
Untuk itu mari coba kita lihat berapa idealnya jumlah silinder yang bisa digunakan disesuaikan dengan konfigurasi yang sesuai.
# Mesin 2 silinder
Konstruksi Mesin boxer tampaknya menghasilkan getaran meain yang lebih halus tapi lebih membutuhkan biaya produksi yang tinggi karena arah silinder kekanan dan kekiri membutuhkan banyak material untuk membuatnya. Inline atau twin menghasilkan getaran yang besar tapi lebih murah dan efisien.
V twin mungkin sedikit lebih baik dibandingkan paralel twin, sedangkan 'L' twin bisa jadi opsi menarik tapi membutuhkan ruang yang banyak di chasis.
Cukup banyak opsi yang bisa dipilih untuk konfigurasi mesin 2 silinder.
# Mesin 3 silinder
Konstruksi Segaris adalah konfigurasi terbaik yang bisa diterapkan pada mesin 3 silinder.
Sedangkan bila menggunakan konfigurasi Boxer atau konfigurasi 'V' 3 silinder rasanya tidak mungkin karena jumlahnya ganjil meskipun Honda pernah menerapkan V 5 silinder di Motor RCV213 untuk berlaga di kelas MotoGP.
Getaran yang dihasilkan mesin 3 silinder cukup besar dan mungkin bisa terasa hingga tempat duduk penonton. Bisa bayangkan getarannya saat jalan berdampingan dengan mobil Datsun Go.
# Mesin 4 silinder
Boxer masih tetap menawarkan getaran yang paling halus untuk jumlah silinder 4 tapi juga tetap lebih mahal dibanding inline atau V.
Inline 4 menghasilkan primary dan secondary Vibration yang lumayan besar tapi bisa ditanggulangi dengan penambahan balancer shaft.
Sedangkan V4 juga menghasilkan getaran yang lebih besar dari mesin inine 4 dan juga biaya produksi mahal meskipun tidak semahal Boxer.
# Mesin 5 silinder
Sama seperti mesin 3 silinder terkait getaran dan biaya produksi. Mesin inline pilihan terbaik untuk 5 silinder. V5 mungkin bisa juga di pertimbangkan tapi konfigurasi ini kurang umum.
# Mesin 6 silinder
Boxer tetap terbaik untuk jumlah silinder genap, dengan getaran yang minim dan balance yang cukup baik. Tapi kembali lagi ke biaya produksi, satu-satunya kendala mesin boxer adalah karena dia mahal.
Inline 6 memiliki keseimbangan yang baik tapi mesin menjadi sangat panjang, mesin V6 cukup pontesial dan VR6 memiliki getaran yang minim dan desain mesin yang paling kompak.
# Mesin 8 silinder
Konfigurasi yang paling mungkin diterapkan untuk mesin 8 silinder adalah mesin 'V' karena memiliki dengan getaran yang lebih baik dan bisa di eliminasi dengan penambahan balancer.
Inline 8 akan terlihat sangat panjang, perlu perlakuan khusus pada poros engkol agar tidak bengkok. Konfigurasi Boxer 8 cukup potensial seperti mesin boxer seharusnya, sangat ideal dengan jumlah silinder genap.
# Mesin 10 silinder
Getaran lebih kecil dibanding mesin 8, konfigurasi boxer tetap yang ideal tapi mesin akan menjadi sangat lebar, mesin V lebih baik dibanding mesin inline yang rentan mengalami 'bending' di poros engkol karena ukurannya yang terlalu panjang.
# Mesin 12 silinder
Mesin inline dan V minim getaran, umumnya mesin V lebih banyak diterapkan dari pada konfigurasi mesin lainnya karena lebih kompak dan biaya produksinya lebih masuk akal.
# Mesin 16 silinder
Kebanyakan menggunakan mesin V, ada juga mesin 'W' seperti pada Buggati yang menggabungkan dua mesin VR6 menjadi satu. Sedangkan untuk inline 16 silinder rasanya tidak efisien dan terlalu menyita ruang serta menyisakan banyak masalah durabilitas, stabilitas dan efektifitas.
Jadi kesimpulannya...?
Pada dasarnya tidak ada mesin yang sempurna untuk semua jenis kendaraan. Mungkin ada yang beranggapan mesin V yang paling sempurna tapi ada juga yang menilai mesin boxer yang paling stabil.
Semua bisa saja tergantung dari jumlah silinder yang di terapkan pada mesin yang bersangkutan.
Untuk itu mari coba kita lihat berapa idealnya jumlah silinder yang bisa digunakan disesuaikan dengan konfigurasi yang sesuai.
# Mesin 2 silinder
Konstruksi Mesin boxer tampaknya menghasilkan getaran meain yang lebih halus tapi lebih membutuhkan biaya produksi yang tinggi karena arah silinder kekanan dan kekiri membutuhkan banyak material untuk membuatnya. Inline atau twin menghasilkan getaran yang besar tapi lebih murah dan efisien.
V twin mungkin sedikit lebih baik dibandingkan paralel twin, sedangkan 'L' twin bisa jadi opsi menarik tapi membutuhkan ruang yang banyak di chasis.
Cukup banyak opsi yang bisa dipilih untuk konfigurasi mesin 2 silinder.
# Mesin 3 silinder
Konstruksi Segaris adalah konfigurasi terbaik yang bisa diterapkan pada mesin 3 silinder.
Sedangkan bila menggunakan konfigurasi Boxer atau konfigurasi 'V' 3 silinder rasanya tidak mungkin karena jumlahnya ganjil meskipun Honda pernah menerapkan V 5 silinder di Motor RCV213 untuk berlaga di kelas MotoGP.
Getaran yang dihasilkan mesin 3 silinder cukup besar dan mungkin bisa terasa hingga tempat duduk penonton. Bisa bayangkan getarannya saat jalan berdampingan dengan mobil Datsun Go.
# Mesin 4 silinder
Boxer masih tetap menawarkan getaran yang paling halus untuk jumlah silinder 4 tapi juga tetap lebih mahal dibanding inline atau V.
Inline 4 menghasilkan primary dan secondary Vibration yang lumayan besar tapi bisa ditanggulangi dengan penambahan balancer shaft.
Sedangkan V4 juga menghasilkan getaran yang lebih besar dari mesin inine 4 dan juga biaya produksi mahal meskipun tidak semahal Boxer.
# Mesin 5 silinder
Sama seperti mesin 3 silinder terkait getaran dan biaya produksi. Mesin inline pilihan terbaik untuk 5 silinder. V5 mungkin bisa juga di pertimbangkan tapi konfigurasi ini kurang umum.
# Mesin 6 silinder
Boxer tetap terbaik untuk jumlah silinder genap, dengan getaran yang minim dan balance yang cukup baik. Tapi kembali lagi ke biaya produksi, satu-satunya kendala mesin boxer adalah karena dia mahal.
Inline 6 memiliki keseimbangan yang baik tapi mesin menjadi sangat panjang, mesin V6 cukup pontesial dan VR6 memiliki getaran yang minim dan desain mesin yang paling kompak.
# Mesin 8 silinder
Konfigurasi yang paling mungkin diterapkan untuk mesin 8 silinder adalah mesin 'V' karena memiliki dengan getaran yang lebih baik dan bisa di eliminasi dengan penambahan balancer.
Inline 8 akan terlihat sangat panjang, perlu perlakuan khusus pada poros engkol agar tidak bengkok. Konfigurasi Boxer 8 cukup potensial seperti mesin boxer seharusnya, sangat ideal dengan jumlah silinder genap.
# Mesin 10 silinder
Getaran lebih kecil dibanding mesin 8, konfigurasi boxer tetap yang ideal tapi mesin akan menjadi sangat lebar, mesin V lebih baik dibanding mesin inline yang rentan mengalami 'bending' di poros engkol karena ukurannya yang terlalu panjang.
# Mesin 12 silinder
Mesin inline dan V minim getaran, umumnya mesin V lebih banyak diterapkan dari pada konfigurasi mesin lainnya karena lebih kompak dan biaya produksinya lebih masuk akal.
# Mesin 16 silinder
Kebanyakan menggunakan mesin V, ada juga mesin 'W' seperti pada Buggati yang menggabungkan dua mesin VR6 menjadi satu. Sedangkan untuk inline 16 silinder rasanya tidak efisien dan terlalu menyita ruang serta menyisakan banyak masalah durabilitas, stabilitas dan efektifitas.
Jadi kesimpulannya...?
Tidak ada konfigurasi mesin yang ideal untuk semua jenis kendaraan, setiap konfigurasi mesin yang digunakan menawarkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semoga bermanfaat.