Ketika membahas soal mesin, akan banyak sekali pokok bahasan yang cukup menarik untuk disimak.
Mulai dari kapasitas silinder, jumlah silinder, jumlah katup per silinder dan atau konfigurasi silinder.
Tidak hanya pada urusan performa, konfigurasi mesin juga mempertimbangkan hal-hal lain diluar perkara teknis kendaraan.
Pilihan dimensi dan geometri mesin dan bagaimana itu berdampak pada desain estetika kendaraan, perlu menjadi bagian dari sebuah rancang bangun sebuah kendaraan.
Mesin Boxer atau biasa juga di kenal dengan sebutan mesin Flat umumnya di pasang secara Transversal pada chasis mobil atau motor.
Mesin Boxer pada Mobil
Tidak banyak mobil yang mengunakan mesin jenis ini, Subaru yang paling terkenal dengan mesin Boxer. Selain Subaru ada juga Porche yang menggunakan tipe mesin flat untuk mobil buatannya.
Mesin Boxer pada motor
Mesin boxer pada motor dapat ditemukan pada beberapa produk buatan BMW seperti BMW1200GS. Pada sepeda motor, mesin flat juga terpasang secara transversal, karena secara konfigurasi memang hanya satu posisi ini saja layout yang paling mungkin digunakan.
Kelebihan mesin Boxer
3. MESIN INLINE
Mesin inline atau biasa juga disebut dengan mesin segaris sangat umum digunakan pada kendaraan produksi masal. Dari mulai kendaraan roda empat hingga roda dua.
Mesin Inline pada Mobil
Mesin inline pada mobil dapat di temukan terpasang secara longitudinal maupun transversal.
Mobil-mobil jenis MPV biasanya menerapkan longitudinal engine sedangkan untuk mobil Sedan umumnya menggunakan konstruksi transversal untuk menghemat ruang mesin.
Mesin inline pada motor
Mayoritas sepeda motor yang menggunakan mesin inline menerapkan konstruksi transversal seperti pada motor Yamaha M1, Ninja 250 dan masih banyak lagi.
Ada beberapa yang memasangnya secara Longitudinal dan dikombinasikan dengan sistem penggerak propeler seperti yang dterapkan pada motor Triumph Rocket III inline-3.
Lihat juga : Sistem penggerak roda pada motor.
Kelebihan mesin Inline
Lihat juga :
Itulah beberapa konfigurasi mesin yang umum ada pada kendaraan bermotor. Selain tiga tipe mesin tersebut ada lagi konfigurasi mesin lainnya seperti konfigurasi mesin "W" dan "L", tapi sangat jarang sekali yang menggunakannya.
Untuk mesin "W" digunakan pada salah satu mobil Bugatty bermesin 16 silinder, sedangkan mesin "L" bisa ditemukan pada motor-motor buatan Ducati.
Semoga Bermanfaat.
Mulai dari kapasitas silinder, jumlah silinder, jumlah katup per silinder dan atau konfigurasi silinder.
Tidak hanya pada urusan performa, konfigurasi mesin juga mempertimbangkan hal-hal lain diluar perkara teknis kendaraan.
Pilihan dimensi dan geometri mesin dan bagaimana itu berdampak pada desain estetika kendaraan, perlu menjadi bagian dari sebuah rancang bangun sebuah kendaraan.
Untuk mesin, terdapat tiga konfigurasi mesin yang umum digunakan yaitu mesin V, mesin Flat dan mesin Inline.
Bagaimana karakter ketiga mesin tersebut dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari ketiga konstruksi mesin tersebut.
1. MESIN V
Mesin dengan konfigurasi ini memiliki blok silinder yang membentuk huruf “V” dengan sudut mulai 27 derajat hingga 45 derajat.
Mesin V pada mobil
Mesin dengan konfigurasi V pada mobil umumnya di letakan secara Longitudinal dan ada juga yang dipasang secara transversal namun cukup jarang.
Mesin V mampu mengakomodasi jumlah silinder banyak misalnya V6, V8, V10 hingga V12.
Tak heran jika mesin konfigurasi V banyak di terapkan pada mobil sport yang membutuhkan mesin berperforma tinggi.
Tidak sulit menemukan supercar dengan mesin V seperti mobil-mobil buatan Ferrari, Lamborghini, Mclaren dan masih banyak lagi.
Mesin V pada motor
Mesin V di sepeda motor umumnya diletakkan secara transversal, ada juga yang dipasang secara longitudinal tapi cukup jarang salah satunya motor buatan Moto Guzzi.
Kelebihan mesin V
2. MESIN BOXER
Bagaimana karakter ketiga mesin tersebut dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari ketiga konstruksi mesin tersebut.
1. MESIN V
Mesin dengan konfigurasi ini memiliki blok silinder yang membentuk huruf “V” dengan sudut mulai 27 derajat hingga 45 derajat.
Mesin V pada mobil
Mesin dengan konfigurasi V pada mobil umumnya di letakan secara Longitudinal dan ada juga yang dipasang secara transversal namun cukup jarang.
Mesin V mampu mengakomodasi jumlah silinder banyak misalnya V6, V8, V10 hingga V12.
Tak heran jika mesin konfigurasi V banyak di terapkan pada mobil sport yang membutuhkan mesin berperforma tinggi.
Tidak sulit menemukan supercar dengan mesin V seperti mobil-mobil buatan Ferrari, Lamborghini, Mclaren dan masih banyak lagi.
Mesin V pada motor
Mesin V di sepeda motor umumnya diletakkan secara transversal, ada juga yang dipasang secara longitudinal tapi cukup jarang salah satunya motor buatan Moto Guzzi.
Kelebihan mesin V
- Suara yang dihasilkan lebih mantap
- Bisa digunakan untuk silinder banyak
- Konfigurasi V8 di kenal lebih baik dalam hal balance, minim getaran, dan menghasilkan performa yang cukup baik
- Bisa mencapai RPM tinggi (9000 RPM)
- Biaya produksi mahal
- Biaya perawatan mahal
- Konsumsi bahan bakar tidak efisien
2. MESIN BOXER
Mesin Boxer atau biasa juga di kenal dengan sebutan mesin Flat umumnya di pasang secara Transversal pada chasis mobil atau motor.
Mesin Boxer pada Mobil
Tidak banyak mobil yang mengunakan mesin jenis ini, Subaru yang paling terkenal dengan mesin Boxer. Selain Subaru ada juga Porche yang menggunakan tipe mesin flat untuk mobil buatannya.
Mesin Boxer pada motor
Mesin boxer pada motor dapat ditemukan pada beberapa produk buatan BMW seperti BMW1200GS. Pada sepeda motor, mesin flat juga terpasang secara transversal, karena secara konfigurasi memang hanya satu posisi ini saja layout yang paling mungkin digunakan.
Kelebihan mesin Boxer
- Mesin yang paling stabil (karena memiliki titik berat paling rendah)
- Dapat mengakomodasi 2, 4, 6 silinder
- Memiliki keseimbangan yang baik
- Getaran dan noise yang dihasilkan oleh mesin sangat minim.
- Kurang cocok untuk mesin diesel
- Cukup merepotkan ketika maintenance
- Membutuhkan tempat yang luas
3. MESIN INLINE
Mesin inline atau biasa juga disebut dengan mesin segaris sangat umum digunakan pada kendaraan produksi masal. Dari mulai kendaraan roda empat hingga roda dua.
Mesin Inline pada Mobil
Mesin inline pada mobil dapat di temukan terpasang secara longitudinal maupun transversal.
Mobil-mobil jenis MPV biasanya menerapkan longitudinal engine sedangkan untuk mobil Sedan umumnya menggunakan konstruksi transversal untuk menghemat ruang mesin.
Mesin inline pada motor
Mayoritas sepeda motor yang menggunakan mesin inline menerapkan konstruksi transversal seperti pada motor Yamaha M1, Ninja 250 dan masih banyak lagi.
Ada beberapa yang memasangnya secara Longitudinal dan dikombinasikan dengan sistem penggerak propeler seperti yang dterapkan pada motor Triumph Rocket III inline-3.
Lihat juga : Sistem penggerak roda pada motor.
Kelebihan mesin Inline
- Biaya produksi rendah khususnya untuk konfigurasi 3-4 silinder
- Memungkinkan digunakan untuk 2, 3, 4, 5, 6 silinder
- Inline 6 silinder memiliki balance yang paling baik
- Bisa digunakan untuk mesin diesel
- Menghaslkan torsi yang lebih besar di banding konfigurasi lainnya
- Bisa dipasag secara transverse ataupun longitudinal pada kendaraan
- Konsumsi bahan bakar lebih efisien.
- Getaran dan bising yang dihasilkan mesin lebih besar khususnya pada mesin 3 silinder inline
- Tidak bisa menggunakan lebih dari 6 silinder karena akan membuat poros engkol semakin panjang dan mudah bengkok.
- Kubikasi maksimal untuk hasil maksimal yang mungkin di terapkan adalah 3.000 CC
Lihat juga :
Itulah beberapa konfigurasi mesin yang umum ada pada kendaraan bermotor. Selain tiga tipe mesin tersebut ada lagi konfigurasi mesin lainnya seperti konfigurasi mesin "W" dan "L", tapi sangat jarang sekali yang menggunakannya.
Untuk mesin "W" digunakan pada salah satu mobil Bugatty bermesin 16 silinder, sedangkan mesin "L" bisa ditemukan pada motor-motor buatan Ducati.
Semoga Bermanfaat.