Noken As pada mesin pembakaran dalam menjadi komponen inti yang telah lama tidak terpisahkan sebagai penunjang kinerja mesin 4 langkah.
Keberadaan poros cam dan mekanisme penggeraknya menjadi beban tersendiri bagi mesin dan menyumbang kerugian tenaga yang lumayan besar bagi mesin.
Atas dasar itulah maka dikembangkanlah mekanisme katup yang tidak menggunakan noken-as untuk meringankan beban mesin dan mendapatkan tenaga mesin yang maksimal.
Keberadaan poros cam dan mekanisme penggeraknya menjadi beban tersendiri bagi mesin dan menyumbang kerugian tenaga yang lumayan besar bagi mesin.
Atas dasar itulah maka dikembangkanlah mekanisme katup yang tidak menggunakan noken-as untuk meringankan beban mesin dan mendapatkan tenaga mesin yang maksimal.
Koenigsegg Freevalve teknologi menjawab permasalahan ini dengan sistem mekanisme katup yang lebih ringkas dan mampu mereduksi berat mesin hingga 30%, dan menghasilkan ukuran mesin 50% lebih kecil.
Sistem ini “membuang” poros-cam, timing chain/belt/gear, tensioner dan perangkat penggerak noken-as lainnya. Menghasilkan bentuk blok silinder menjadi kompak dan ringkas.
Koenigsegg Freevalve teknologi menggunakan Aktuator atau Pneumatic-Hydraulic-Electric-Actuation (PHEA) yang memanfaatkan tekanan fluida (udara dan minyak) menggantikan fungsi noken as untuk membuka atau menutup katup.
Dengan berat mesin yang lebih ringan dan berkurangnya beban mesin untuk menggerakan mekanisme katup maka efisiensi penggunaan bahan bakar dapat dicapai semaksimal mungkin.
Pada bagian kepala silinder bisa diperkecil karena absennya poros-bubungan. Begitupun pada blok silinder bisa tampil lebih langsing dengan lengesernya perangkat penggerak noken as.
Kombinasi waktu buka-tutup katup lebih bervariasi tergantung kondisi putaran mesin dan tenaga yang di butuhkan oleh kendaraan.
Durasi bukaan katup dapat di seting agar membuka lebih lama untuk memberi pasokan lebih banyak gas segar keruang bakar dan katup dapat membuka dan menutup dengan cepat untuk mengakomodasi kebutuhan mesin.
Dengan begini mesin dapat diatur sedemikian rupa agar bekerja sesuai kebutuhan. Misalnya pada mesin V8, saat putaran rendah/idle sistem ECU dapat mengatur agar hanya dua atau tiga silinder saja yang aktif seiring putaran mesin yang semakin meningkat maka semakin banyak silinder yang aktif.
Banyak kalangan yang masih meragukan mengenai durabilitas dari sistem ini. Mengingat sistem mekanis pada mesin membutuhkan kepastian kinerja setiap komponennya berjalan dengan baik.
Sistem Koenigsegg Freevalve teknologi, mesin tanpa poros cam ini cukup menjanjikan karena kelebihannya yang dapat bekerja lebih fleksibel terutama untuk urusan menghemat bahan bakar.
Sistem ini “membuang” poros-cam, timing chain/belt/gear, tensioner dan perangkat penggerak noken-as lainnya. Menghasilkan bentuk blok silinder menjadi kompak dan ringkas.
Koenigsegg Freevalve teknologi menggunakan Aktuator atau Pneumatic-Hydraulic-Electric-Actuation (PHEA) yang memanfaatkan tekanan fluida (udara dan minyak) menggantikan fungsi noken as untuk membuka atau menutup katup.
Dengan berat mesin yang lebih ringan dan berkurangnya beban mesin untuk menggerakan mekanisme katup maka efisiensi penggunaan bahan bakar dapat dicapai semaksimal mungkin.
Pada bagian kepala silinder bisa diperkecil karena absennya poros-bubungan. Begitupun pada blok silinder bisa tampil lebih langsing dengan lengesernya perangkat penggerak noken as.
Kombinasi waktu buka-tutup katup lebih bervariasi tergantung kondisi putaran mesin dan tenaga yang di butuhkan oleh kendaraan.
Durasi bukaan katup dapat di seting agar membuka lebih lama untuk memberi pasokan lebih banyak gas segar keruang bakar dan katup dapat membuka dan menutup dengan cepat untuk mengakomodasi kebutuhan mesin.
Dengan begini mesin dapat diatur sedemikian rupa agar bekerja sesuai kebutuhan. Misalnya pada mesin V8, saat putaran rendah/idle sistem ECU dapat mengatur agar hanya dua atau tiga silinder saja yang aktif seiring putaran mesin yang semakin meningkat maka semakin banyak silinder yang aktif.
Banyak kalangan yang masih meragukan mengenai durabilitas dari sistem ini. Mengingat sistem mekanis pada mesin membutuhkan kepastian kinerja setiap komponennya berjalan dengan baik.
Qoros bekerja sama dengan Freevalve untuk membuat kendaraan yang menggunakan teknologi katup tanpa cam ini.