Dunia otomotif tak henti-hentinya menelurkan produk terbarunya dengan berbagai inovasi. Setidaknya setiap tahun pasti ada produk baru atau desain baru yang ditawarkan. Entah dari striping yang baru, warna yang baru, peleg yang baru, harga baru atau bahkan varian baru.
Tipe kendaraan keluaran baru tidak serta merta menarik bagi calon konsumen karena berbagai alasan. Bisa jadi karena bentuk kendaraan versi baru yang dilaunching memiliki desain yang berbeda dibanding seri sebelumnya sehingga calon konsumen lebih memilih kendaraan keluaran lama.
Atau bisa juga karena material kendaraan baru tidak setangguh kendaraan versi sebelumnya yang telah terbukti kuat dan awet. Atau bisa juga karena kendaraan versi baru terkesan Overprice dengan tambahan fitur yang minim dari versi sebelumnya.
Mari kita coba lihat beberapa kemungkinan yang menjadi alasan Mengapa kendaraan keluaran lama masih banyak dicari?
Berbagai alasan mungkin saja timbul dari orang yang berbeda. Bagi sebagian orang kendaraan keluaran lama menyimpan nilai historical tersendiri dan memberi kepuasanan yang tidak bisa didapatkan pada kendaraan keluaran terbaru.
Mengendarai dan merawat kendaraan keluaran lama seperti Fiat 124, Honda CB100, VW kodok, atau kendaraan lawas lainnya memberikan sensasi yang berbeda.
Pada kendaraan keluaran terbaru, tidak banyak yang bisa dilakukan atau yang mungkin bisa dilakukan untuk membuatnya tampil beda sesuai keinginan pemilik.
Segala perubahan yang mungkin dilakukan pada kendaraan keluaran terbaru akan berdampak pada kinerja sistem yang sudah terintegrasi antara satu dengan lainnya.
Dibutuhkan pengetahuan lebih dalam untuk melakukan perubahan pada kendaraan keluaran terbaru. Karena sistem yang terintegrasi dengan ECU, maka laptop menjadi perangkat teknis disamping obeng dan tang.
Merawat kendaraan keluaran lama juga memberi keuntungan dalam hal biaya administrasi yang harus dibayar setahun sekali. Pajak kendaraan keluaran lama cenderung lebih murah dibanding kendaraan keluaran baru.
Tampil beda menjadi salah satu alasan mengapa kendaraan keluaran lama masih diburu. Sejak sebuah kendaraan produksi lama sudah tidak diproduksi lagi maka populasinya pun terbatas, mengendarainya menjadikannya pusat perhatian apalagi jika kendaraan keluaran lama tersebut masih dalam kondisi prima.
Dengan semakin maraknya teknologi Drive by Wire, membuat teknologi kuno yang ada pada kendaraan keluaran lama menjadi dirindukan. Keleluasaan mengendalikan tuas gas yang direspon langsung oleh mesin tanpa harus menunggu “pertimbangan” ECU, menghadirkan sensasi berkendara yang lebih responsif dan menantang.
Meski begitu, merawat kendaraan keluaran lama memberikan tantangan tersendiri. Ketika pabrikan mulai memutuskan untuk menghentikan produksi suatu tipe kendaraan yang kemudian menjadikannya barang langka, maka komponen kendaraan tersebut pun mulai terbatas produksinya sehingga terkadang pencarian part pengganti untuk kendaraan lama menjadi tantangan tersendiri.
Untungnya beberapa pabrikan menciptakan part yang sama untuk hampir semua kendaraan produksinya. Contohnya, jika anda mengamati strategi Honda dalam memproduksi kendaraan di segmen sepeda motor. Ada benang merah antara produk keluaran lama dengan yang baru.
Seperti Honda CB100, jika diamati, konstruksi dan desain mesin CB100 tidak jauh berbeda dengan GL atau MegaPro yang hadir puluhan tahun setelahnya. Bahkan beberapa komponen seperti Arm (lengan ayun) bahkan chasis pun masih bisa digunakan pada motor berbeda seri dan tahun pembuatan.
Begitupun yang terjadi di kelas moped seperti Honda C70 yang jika diamati pada bagian mesinnya tidak jauh berbeda dengan Honda win, grand dan astrea.
Kondisi ini membantu pecinta kendaraan keluaran lama untuk tetap dapat merawat kendaraannya tanpa harus khawatir kesulitan mencari part pengganti jika diperlukan.
Tapi tidak semua kendaraan keluaran lama memiliki part yang bisa di subtitusikan dengan kendaraan keluaran baru meskipun masih satu merk. Jika sudah begitu maka kendala seperti ini biasa di atasi dengan menggunakan part lain dari pabrikan lain yang mungkin memiliki desain, ukuran dan dudukan yang sama.
Nah Itu tadi kalau kendaraan keluaran lama yang terpaut sekitar 20-30 tahun atau lebih dan mungkin sudah termasuk kendaraan klasik.
Bagaimana dengan kendaraan lama yang hanya terpaut sekitar 5-10 tahun yang seri terbarunya memiliki desain tidak jauh berbeda, kenapa kendaraan ini masih banyak dicari.
Performanya lebih baik. Biasanya kendaraan lama seperti ini banyak dicari karena pertimbangan bentuk, dan performa mesin.
Misalnya bentuk sebuah kendaraan generasi pertama yang banyak dicari karena materialnya lebih bagus, performanya lebih baik dan desainnya lebih familiar.
Contohnya seperti saat Suzuki Shogun 110 yang lahir di rentang tahun 1995-2003. Suzuki keluaran lama banyak dicari meskipun telah lahir suzuki Shogun versi terbaru yang berperawakan ramping dan lebih stylish di tahun 2000-2003.
Pada kala itu suzuki Shogun keluaran pertama yang memiliki desain bodi “gendut” dikenal tangguh dengan komponen yang terkenal bandel dan perangkat CDI-nya yang menjadi incaran para mekanik balap karena dirancang tanpa limiter (unlimiter).
Faktor harga juga bisa menjadi alasan mengapa kendaraan keluaran lama masih di cari. Seperti Avanza yang pada awal kemunculannya di banderol di kisaran harga 120jt dengan fitur yang minim. Bandingkan dengan Avanza baru yang hampir mencapai 200jt di tahun 2016 dan akan semakin mahal seiring penambahan fitur dan teknologi yang ditawarkan.
Hal ini menjadi alasan bagi konsumen otomotif untuk memilih kendaraan keluaran lama sesuai budget yang dimilki.
Strategi penjualan kendaraan bermotor memang unik. Contohnya pada golongan mobil yang pertama dikenalkan sebagai kendaraan LCGC (low cost green car) yang kemudian mengalami peningkatan harga jual dengan sedikit penambahan fitur secara bertahap hingga akhirnya tidak layak lagi menghuni kelas LCGC.
Strategi ini tentu saja untuk menjaga harga jual kembali tetap stabil. Jika mobil LCGC sejak dikeluarkan pada tahun 2004 hingga sekarang dijual dengan harga tetap misalnya 120jt maka harga second nya tentu saja anjlok, bisa jadi dibawah 50jt.
Untuk mengatasi hal tersebut maka kendaraan baru selalu di upayakan agar harganya selalu naik setidaknya setiap tahun dilakukan penyesuaian harga untuk menjaga harga jual kendaraan secondnya tetap tinggi dan stabil.
Penambahan striping, penambahan power window, perubahan bentuk lampu, desain spoiler baru semuanya dilakukan bertahap agar harga jual bisa mengikuti secara bertahap.
System seperti ini telah lama dipraktekan salah satu pabrikan motor asal Jepang dan terbukti berhasil. Jaman dulu, salah satu merk motor Jepang dianggap sebagai pabrikan motor yang paling “hobi” mengeluarkan motor yang Overpriced.
Setiap perubahan sedikit saja akan meningkatkan harga jual motor keluaran baru. Ganti striping harga pun beda dan terbukti harga jual motor secondnya kala itu tetap stabil dan tinggi karena harga motor barunya selalu naik.
Terlepas dari kualitas part dan layanan after salesnya yang memadai, strategi menaikan harga produk baru menjadi salah satu upaya untuk menjaga harga kendaraan bekas tetap stabil atau setidaknya nilai penyusutannya tidak terlalu besar.
Calon konsumen akan memiliki pertimbangan dan pilihan antara membeli kendaraan baru atau second sesuai budget yang dimiliki.
Itulah beberapa alasan yang mungkin menjadi faktor mengapa kendaraan keluaran lama masih banyak dicari.selain bentuknya yang antik dan unik faktor kualitas dari produk keluaran pertama yang biasanya lebih baik atau desain yang lebih familiar, menjadi hal yang di pertimbangan.
Semoga bermanfaat.
Tipe kendaraan keluaran baru tidak serta merta menarik bagi calon konsumen karena berbagai alasan. Bisa jadi karena bentuk kendaraan versi baru yang dilaunching memiliki desain yang berbeda dibanding seri sebelumnya sehingga calon konsumen lebih memilih kendaraan keluaran lama.
Atau bisa juga karena material kendaraan baru tidak setangguh kendaraan versi sebelumnya yang telah terbukti kuat dan awet. Atau bisa juga karena kendaraan versi baru terkesan Overprice dengan tambahan fitur yang minim dari versi sebelumnya.
Mari kita coba lihat beberapa kemungkinan yang menjadi alasan Mengapa kendaraan keluaran lama masih banyak dicari?
Berbagai alasan mungkin saja timbul dari orang yang berbeda. Bagi sebagian orang kendaraan keluaran lama menyimpan nilai historical tersendiri dan memberi kepuasanan yang tidak bisa didapatkan pada kendaraan keluaran terbaru.
Mengendarai dan merawat kendaraan keluaran lama seperti Fiat 124, Honda CB100, VW kodok, atau kendaraan lawas lainnya memberikan sensasi yang berbeda.
Pada kendaraan keluaran terbaru, tidak banyak yang bisa dilakukan atau yang mungkin bisa dilakukan untuk membuatnya tampil beda sesuai keinginan pemilik.
Segala perubahan yang mungkin dilakukan pada kendaraan keluaran terbaru akan berdampak pada kinerja sistem yang sudah terintegrasi antara satu dengan lainnya.
Dibutuhkan pengetahuan lebih dalam untuk melakukan perubahan pada kendaraan keluaran terbaru. Karena sistem yang terintegrasi dengan ECU, maka laptop menjadi perangkat teknis disamping obeng dan tang.
Merawat kendaraan keluaran lama juga memberi keuntungan dalam hal biaya administrasi yang harus dibayar setahun sekali. Pajak kendaraan keluaran lama cenderung lebih murah dibanding kendaraan keluaran baru.
Tampil beda menjadi salah satu alasan mengapa kendaraan keluaran lama masih diburu. Sejak sebuah kendaraan produksi lama sudah tidak diproduksi lagi maka populasinya pun terbatas, mengendarainya menjadikannya pusat perhatian apalagi jika kendaraan keluaran lama tersebut masih dalam kondisi prima.
Dengan semakin maraknya teknologi Drive by Wire, membuat teknologi kuno yang ada pada kendaraan keluaran lama menjadi dirindukan. Keleluasaan mengendalikan tuas gas yang direspon langsung oleh mesin tanpa harus menunggu “pertimbangan” ECU, menghadirkan sensasi berkendara yang lebih responsif dan menantang.
Meski begitu, merawat kendaraan keluaran lama memberikan tantangan tersendiri. Ketika pabrikan mulai memutuskan untuk menghentikan produksi suatu tipe kendaraan yang kemudian menjadikannya barang langka, maka komponen kendaraan tersebut pun mulai terbatas produksinya sehingga terkadang pencarian part pengganti untuk kendaraan lama menjadi tantangan tersendiri.
Untungnya beberapa pabrikan menciptakan part yang sama untuk hampir semua kendaraan produksinya. Contohnya, jika anda mengamati strategi Honda dalam memproduksi kendaraan di segmen sepeda motor. Ada benang merah antara produk keluaran lama dengan yang baru.
Seperti Honda CB100, jika diamati, konstruksi dan desain mesin CB100 tidak jauh berbeda dengan GL atau MegaPro yang hadir puluhan tahun setelahnya. Bahkan beberapa komponen seperti Arm (lengan ayun) bahkan chasis pun masih bisa digunakan pada motor berbeda seri dan tahun pembuatan.
Begitupun yang terjadi di kelas moped seperti Honda C70 yang jika diamati pada bagian mesinnya tidak jauh berbeda dengan Honda win, grand dan astrea.
Kondisi ini membantu pecinta kendaraan keluaran lama untuk tetap dapat merawat kendaraannya tanpa harus khawatir kesulitan mencari part pengganti jika diperlukan.
Tapi tidak semua kendaraan keluaran lama memiliki part yang bisa di subtitusikan dengan kendaraan keluaran baru meskipun masih satu merk. Jika sudah begitu maka kendala seperti ini biasa di atasi dengan menggunakan part lain dari pabrikan lain yang mungkin memiliki desain, ukuran dan dudukan yang sama.
Nah Itu tadi kalau kendaraan keluaran lama yang terpaut sekitar 20-30 tahun atau lebih dan mungkin sudah termasuk kendaraan klasik.
Bagaimana dengan kendaraan lama yang hanya terpaut sekitar 5-10 tahun yang seri terbarunya memiliki desain tidak jauh berbeda, kenapa kendaraan ini masih banyak dicari.
Performanya lebih baik. Biasanya kendaraan lama seperti ini banyak dicari karena pertimbangan bentuk, dan performa mesin.
Misalnya bentuk sebuah kendaraan generasi pertama yang banyak dicari karena materialnya lebih bagus, performanya lebih baik dan desainnya lebih familiar.
Contohnya seperti saat Suzuki Shogun 110 yang lahir di rentang tahun 1995-2003. Suzuki keluaran lama banyak dicari meskipun telah lahir suzuki Shogun versi terbaru yang berperawakan ramping dan lebih stylish di tahun 2000-2003.
Pada kala itu suzuki Shogun keluaran pertama yang memiliki desain bodi “gendut” dikenal tangguh dengan komponen yang terkenal bandel dan perangkat CDI-nya yang menjadi incaran para mekanik balap karena dirancang tanpa limiter (unlimiter).
Faktor harga juga bisa menjadi alasan mengapa kendaraan keluaran lama masih di cari. Seperti Avanza yang pada awal kemunculannya di banderol di kisaran harga 120jt dengan fitur yang minim. Bandingkan dengan Avanza baru yang hampir mencapai 200jt di tahun 2016 dan akan semakin mahal seiring penambahan fitur dan teknologi yang ditawarkan.
Hal ini menjadi alasan bagi konsumen otomotif untuk memilih kendaraan keluaran lama sesuai budget yang dimilki.
Strategi penjualan kendaraan bermotor memang unik. Contohnya pada golongan mobil yang pertama dikenalkan sebagai kendaraan LCGC (low cost green car) yang kemudian mengalami peningkatan harga jual dengan sedikit penambahan fitur secara bertahap hingga akhirnya tidak layak lagi menghuni kelas LCGC.
Strategi ini tentu saja untuk menjaga harga jual kembali tetap stabil. Jika mobil LCGC sejak dikeluarkan pada tahun 2004 hingga sekarang dijual dengan harga tetap misalnya 120jt maka harga second nya tentu saja anjlok, bisa jadi dibawah 50jt.
Untuk mengatasi hal tersebut maka kendaraan baru selalu di upayakan agar harganya selalu naik setidaknya setiap tahun dilakukan penyesuaian harga untuk menjaga harga jual kendaraan secondnya tetap tinggi dan stabil.
Penambahan striping, penambahan power window, perubahan bentuk lampu, desain spoiler baru semuanya dilakukan bertahap agar harga jual bisa mengikuti secara bertahap.
System seperti ini telah lama dipraktekan salah satu pabrikan motor asal Jepang dan terbukti berhasil. Jaman dulu, salah satu merk motor Jepang dianggap sebagai pabrikan motor yang paling “hobi” mengeluarkan motor yang Overpriced.
Setiap perubahan sedikit saja akan meningkatkan harga jual motor keluaran baru. Ganti striping harga pun beda dan terbukti harga jual motor secondnya kala itu tetap stabil dan tinggi karena harga motor barunya selalu naik.
Terlepas dari kualitas part dan layanan after salesnya yang memadai, strategi menaikan harga produk baru menjadi salah satu upaya untuk menjaga harga kendaraan bekas tetap stabil atau setidaknya nilai penyusutannya tidak terlalu besar.
Calon konsumen akan memiliki pertimbangan dan pilihan antara membeli kendaraan baru atau second sesuai budget yang dimiliki.
Itulah beberapa alasan yang mungkin menjadi faktor mengapa kendaraan keluaran lama masih banyak dicari.selain bentuknya yang antik dan unik faktor kualitas dari produk keluaran pertama yang biasanya lebih baik atau desain yang lebih familiar, menjadi hal yang di pertimbangan.
Semoga bermanfaat.