Tidak peduli bagaimana anda mengemudikan mobil listrik, mobil listrik dikenal lebih irit dibanding mobil berbahan bakar minyak.
Namun tentu saja anda tetap perlu berupaya untuk melakukan efisiensi agar mendapatkan jarak tempuh maksimal untuk sekali proses charging dikarenakan mobil listrik memiliki jangkauan yang lebih pendek dibanding mobil bermesin piston.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan jarak tempuh mobil listrik
Take it Easy
Berkendaralah dengan lembut, kaki yang bertugas mengendalikan pedal akselerasi ataupun pedal rem haruslah benar-benar “ber-etika”.
Ketika berjalan dari kondisi stop, tekan perlahan pedal akselerasi secara bertahap hingga mendapatkan kecepatan yang diinginkan. mengemudi secara agresif dapat mengurangi efisiensi hingga 30 persen.
Saat mengemudi di jalan bebas hambatan, aerodinamika mobil sangat berpengaruh, salah satu faktor yang harus di pertimbangkan saat membeli mobil listrik adalah desain nya yang aerodinamis.
Berusahalah tetap melaju sesuai speed limit yang ditentukan. Untuk setiap kelebihan kecepatan sebesar 10mph akan mengurangi efisiensi sebesar 10 persen
Temukan Setingan yang sesuai
Kebanyakan mobil-EV memiliki beberapa setingan mode berkendara, memberi kesempatan pengemudi untuk memilih mode sporty atau mode economis.
Perlu diingat bahwasanya berbagai mode-mengemudi yang ada, tidak berpengaruh terhadap penggunaan daya baterai. Jadi penggunaan daya baterai saat mobil melaju 40Kpj di mode-Sport sama dengan penggunaan daya pada mode-eco di kecepatan yang sama.
Berbagai mode yang tersedia hanya merubah “throotle Mapping” yang merubah respon pedal akselerasi terhadap daya yang diberikan baterai ke motor listrik.
Tingkat respon Motor yang membedakan antara berbagai mode pada mobil listrik. Temukan seting yang sesuai dengan gaya mengemudi anda sehingga menghasilkan jarak tempuh yang maksimal untuk sekali proses charging.
Efisiensi baterai juga didapat dari kombinasi berbagai setingan fitur dalam kabin mobil seperti pengaturan AC, setingan Audio, pencahayaan dalam kabin, dsb, yang menyesuaikan pilihan Mode yang digunakan.
Jadwalkan waktu pemeliharaan rutin
Pada prinsipnya, mobil listrik tidak membutuhkan perawatan sebanyak mobil bermesin pembakaran-dalam, namun bukan berarti mobil listrik tidak membutuhkan perawatan rutin.
Sama halnya kendaraan konvensional, kurangnya perawatan akan berpengaruh terhadap efisiensi kendaraan.
Mulailah dari hal terkecil seperti memeriksa tekanan ban, pastikan sesuai dengan anjuran yang ditentukan oleh pabrikan.
Tekanan ban yang kurang dari spesifikasi dapat berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan daya baterai yang akhirnya dapat berpengaruh dengan jarak tempuh mobil listrik itu sendiri.
Merencanakan Rute perjalanan dengan baik
Setiap rute yang dipilih akan memberikan perbedaan jarak tempuh yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi penggunaan baterai dan jangkauan mobil listrik.
Hal ini menjadi sangat penting karena jangkauan mobil listrik lebih pendek dibanding mobil bermesin konvensional dengan proses charging yang lumayan memakan waktu.
Jalan bebas hambatan tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi mobil listrik. Ketika kecepatan meningkat, hambatan pun meningkat.
Kendaraan yang melaju kencang akan berhadapan langsung dengan hambatan udara yang dapat berpengaruh pada konsumsi baterai semakin boros.
Sedangkan jika melalui jalan non-tol dapat menghasilkan jarak tempuh yang lebih jauh dengan konsumsi penggunan baterai bisa lebih hemat, maka pilihan jalan non-tol dapat dipertimbangkan.
Beberapa kondisi jalan yang perlu dihindari untuk mendapatkan jarak tempuh maksimal bagi mobil listrik antara lain; kondisi stop and go, jalanan mendaki, atau jalan bebas hambatan dengan hembusan angin cukup kencang.
Mengatur suhu kabin kendaraan
Penggunaan AC secara bijak dapat membantu menghemat baterai.
Di beberapa kondisi, lebih baik membuka sedikit jendela untuk mendapatkan hembusan angin saat udara panas.
Namun opsi membuka jendela saat melaju di jalan bebas hambatan menjadi kurang efektif karena jendela yang terbuka akan mengganggu aerodinamika mobil sehingga lari mobil akan terhambat, yang akhirnya akan lebih boros baterai dibanding jika menyalakan AC dengan setelan yang tepat.
Upayakan mendapatkan jarak tempuh 3.6 - 4 Miles atau lebih per Kilowatt
Miles-per-galon atau kilometer-per-jam lebih familiar dan mudah dipahami untuk menghitung efisiensi bahan bakar pada mesin pembakaran dalam.
Namun lain halnya pada mesin listrik yang tidak menggunakan bahan bakar cair. Penggunaan perhitungan jarak tempuh dengan satuan miles-per-kilowatt-hour (kWh) tentu kurang familiar dan membingungkan.
Ukur jarak tempuh yang dapat anda raih dengan gaya berkendara anda, jika jangkauan anda tidak lebih atau bahkan kurang dari 3mil per kWh maka anda perlu merubah gaya berkendara atau merubah mode setingan mobil ke Eco Mode jika tersedia.
Penggunaan baterai pada mobil listrik khususnya (electric vehicle) harus benar-benar di perhatikan. Karena saat baterai habis, butuh waktu cukup lama untuk proses charging agar mobil bisa kembali melanjutkan perjalanan.
Lihat juga : Perbedaan EV, HEV dan PHEV
Tidak seperti mobil berbahan bakar minyak yang tidak membutuhkan waktu lama untuk mengisi ulang tangki yang kosong.
Demikianlah cara memaksimalkan jarak tempuh mobil listrik, semoga bermanfaat.
Namun tentu saja anda tetap perlu berupaya untuk melakukan efisiensi agar mendapatkan jarak tempuh maksimal untuk sekali proses charging dikarenakan mobil listrik memiliki jangkauan yang lebih pendek dibanding mobil bermesin piston.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan jarak tempuh mobil listrik
Take it Easy
Berkendaralah dengan lembut, kaki yang bertugas mengendalikan pedal akselerasi ataupun pedal rem haruslah benar-benar “ber-etika”.
Ketika berjalan dari kondisi stop, tekan perlahan pedal akselerasi secara bertahap hingga mendapatkan kecepatan yang diinginkan. mengemudi secara agresif dapat mengurangi efisiensi hingga 30 persen.
Saat mengemudi di jalan bebas hambatan, aerodinamika mobil sangat berpengaruh, salah satu faktor yang harus di pertimbangkan saat membeli mobil listrik adalah desain nya yang aerodinamis.
Berusahalah tetap melaju sesuai speed limit yang ditentukan. Untuk setiap kelebihan kecepatan sebesar 10mph akan mengurangi efisiensi sebesar 10 persen
Temukan Setingan yang sesuai
Kebanyakan mobil-EV memiliki beberapa setingan mode berkendara, memberi kesempatan pengemudi untuk memilih mode sporty atau mode economis.
Perlu diingat bahwasanya berbagai mode-mengemudi yang ada, tidak berpengaruh terhadap penggunaan daya baterai. Jadi penggunaan daya baterai saat mobil melaju 40Kpj di mode-Sport sama dengan penggunaan daya pada mode-eco di kecepatan yang sama.
Berbagai mode yang tersedia hanya merubah “throotle Mapping” yang merubah respon pedal akselerasi terhadap daya yang diberikan baterai ke motor listrik.
Tingkat respon Motor yang membedakan antara berbagai mode pada mobil listrik. Temukan seting yang sesuai dengan gaya mengemudi anda sehingga menghasilkan jarak tempuh yang maksimal untuk sekali proses charging.
Efisiensi baterai juga didapat dari kombinasi berbagai setingan fitur dalam kabin mobil seperti pengaturan AC, setingan Audio, pencahayaan dalam kabin, dsb, yang menyesuaikan pilihan Mode yang digunakan.
Jadwalkan waktu pemeliharaan rutin
Pada prinsipnya, mobil listrik tidak membutuhkan perawatan sebanyak mobil bermesin pembakaran-dalam, namun bukan berarti mobil listrik tidak membutuhkan perawatan rutin.
Sama halnya kendaraan konvensional, kurangnya perawatan akan berpengaruh terhadap efisiensi kendaraan.
Mulailah dari hal terkecil seperti memeriksa tekanan ban, pastikan sesuai dengan anjuran yang ditentukan oleh pabrikan.
Tekanan ban yang kurang dari spesifikasi dapat berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan daya baterai yang akhirnya dapat berpengaruh dengan jarak tempuh mobil listrik itu sendiri.
Merencanakan Rute perjalanan dengan baik
Setiap rute yang dipilih akan memberikan perbedaan jarak tempuh yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi penggunaan baterai dan jangkauan mobil listrik.
Hal ini menjadi sangat penting karena jangkauan mobil listrik lebih pendek dibanding mobil bermesin konvensional dengan proses charging yang lumayan memakan waktu.
Jalan bebas hambatan tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi mobil listrik. Ketika kecepatan meningkat, hambatan pun meningkat.
Kendaraan yang melaju kencang akan berhadapan langsung dengan hambatan udara yang dapat berpengaruh pada konsumsi baterai semakin boros.
Sedangkan jika melalui jalan non-tol dapat menghasilkan jarak tempuh yang lebih jauh dengan konsumsi penggunan baterai bisa lebih hemat, maka pilihan jalan non-tol dapat dipertimbangkan.
Beberapa kondisi jalan yang perlu dihindari untuk mendapatkan jarak tempuh maksimal bagi mobil listrik antara lain; kondisi stop and go, jalanan mendaki, atau jalan bebas hambatan dengan hembusan angin cukup kencang.
Mengatur suhu kabin kendaraan
Penggunaan AC secara bijak dapat membantu menghemat baterai.
Di beberapa kondisi, lebih baik membuka sedikit jendela untuk mendapatkan hembusan angin saat udara panas.
Namun opsi membuka jendela saat melaju di jalan bebas hambatan menjadi kurang efektif karena jendela yang terbuka akan mengganggu aerodinamika mobil sehingga lari mobil akan terhambat, yang akhirnya akan lebih boros baterai dibanding jika menyalakan AC dengan setelan yang tepat.
Upayakan mendapatkan jarak tempuh 3.6 - 4 Miles atau lebih per Kilowatt
Miles-per-galon atau kilometer-per-jam lebih familiar dan mudah dipahami untuk menghitung efisiensi bahan bakar pada mesin pembakaran dalam.
Namun lain halnya pada mesin listrik yang tidak menggunakan bahan bakar cair. Penggunaan perhitungan jarak tempuh dengan satuan miles-per-kilowatt-hour (kWh) tentu kurang familiar dan membingungkan.
Ukur jarak tempuh yang dapat anda raih dengan gaya berkendara anda, jika jangkauan anda tidak lebih atau bahkan kurang dari 3mil per kWh maka anda perlu merubah gaya berkendara atau merubah mode setingan mobil ke Eco Mode jika tersedia.
Penggunaan baterai pada mobil listrik khususnya (electric vehicle) harus benar-benar di perhatikan. Karena saat baterai habis, butuh waktu cukup lama untuk proses charging agar mobil bisa kembali melanjutkan perjalanan.
Lihat juga : Perbedaan EV, HEV dan PHEV
Tidak seperti mobil berbahan bakar minyak yang tidak membutuhkan waktu lama untuk mengisi ulang tangki yang kosong.
Demikianlah cara memaksimalkan jarak tempuh mobil listrik, semoga bermanfaat.