Tren winglet di motogp mulai di populerkan kembali oleh Ducati untuk membuat motornya lebih terkendali. Sudah menjadi rahasia umum bahwa motor ducati merupakan motor yang paling sulit dikendalikan.
Karena tenaganya yang besar, motor Ducati mampu mengovertake lawan-lawannya di trek lurus namun ketika masuk tikungan, motor pabrikan ducati tampak kesulitan melibas tikungan.
Untuk membuat motor ducati lebih terkendali maka teknisi ducati menggunakan bantuan winglet yang diklaim dapat meningkatkan downforce roda depan dan membantu menambah traksi saat memasuki tikungan. Juga berfungsi sebagai anti-wheelie, sehingga dapat mengurangi kerja anti wheelie elektronik yang sistem kerjanya meng cut-off power mesin sehingga mengurangi performance motor.
Namun pengguaan winglet menjadi kontroversi karena beberapa pembalap menilai keberadaan winglet dapat mengancam keselamatan pembalap saat terjadi senggolan.
Penggunaan winglet di moto2, dan moto3 resmi dilarang dan penggunaan winglet di motogp pun akan dilarang penggunaannya pada musim 2017.
Pro dan Kontra terkait penggunaan winglets masih saja terjadi. Ducati tentu saja masih berharap penggunaan winglets tetap di-ijinkan namun beberapa pembalap merasa perlu untuk meinjau kembali penggunaan winglet setidaknya ada aturan mengenai ukuran yang diperbolehkan agar tidak berpotensi mencederai pembalap saat bertarung Side-by-side.
Beberapa mengaitkan teknologi winglets dengan kehadiran teknologi seamless gerbox pada tahun 2011 yang dipelopori Honda. Sama-sama teknologi baru namun mendapat reaksi yang berbeda.
Namun kehadiran seamless gearbox terbukti dapat meningkatkan performance dan tidak ada pembalap yang mengeluhkan nya terkait faktor keselamatan atas penggunaan seamless gearbox. Pada kasus winglet, faktor utama yang menjadi perhatian adalah masalah safety.
konon katanya menurut isu yang beredar dari angin yang lewat, penghapusan winglet di motogp ini karena pihak Ducati sebagai pelopor winglet tidak mau mempertimbangkan usulan pabrikan lain untuk membuat winglet detachable sehingga komisi keselamatan memutuskan winglet dilarang.
Karena konstruksi winglet menurut standar ducati sangat kokoh dan cukup berbahaya jika mengenai pembalap. Jika desainnya detachable (dapat lepas) ketika membentur pembalap lain maka kemungkinan penggunaan winglet dapat dipertimbangkan kembali.
Onboard camera marc marques pernah menjadi korban ketika tertabrak winglet milik Ianone dan punggung Marques pun sempat “mengincipi” kerasnya winglet milik Ducati.
Jadi perlunya winglet dihapus dari motor motogp atau tidak, terkait dengan faktor keselamatan pembalap. Keselamatan adalah hal utama yang menjadi pertimbangan sebuah teknologi diterapkan atau tidak pada balapan paling bergengsi sekelas Motogp.
Tapi pelarangan ini melahirkan inovasi baru pada bodi khususnya desain fairing motor motogp yang tetap tampil dengan winglet namun dengan bentuk yang berbeda.
Karena tenaganya yang besar, motor Ducati mampu mengovertake lawan-lawannya di trek lurus namun ketika masuk tikungan, motor pabrikan ducati tampak kesulitan melibas tikungan.
Untuk membuat motor ducati lebih terkendali maka teknisi ducati menggunakan bantuan winglet yang diklaim dapat meningkatkan downforce roda depan dan membantu menambah traksi saat memasuki tikungan. Juga berfungsi sebagai anti-wheelie, sehingga dapat mengurangi kerja anti wheelie elektronik yang sistem kerjanya meng cut-off power mesin sehingga mengurangi performance motor.
Namun pengguaan winglet menjadi kontroversi karena beberapa pembalap menilai keberadaan winglet dapat mengancam keselamatan pembalap saat terjadi senggolan.
Penggunaan winglet di moto2, dan moto3 resmi dilarang dan penggunaan winglet di motogp pun akan dilarang penggunaannya pada musim 2017.
Pro dan Kontra terkait penggunaan winglets masih saja terjadi. Ducati tentu saja masih berharap penggunaan winglets tetap di-ijinkan namun beberapa pembalap merasa perlu untuk meinjau kembali penggunaan winglet setidaknya ada aturan mengenai ukuran yang diperbolehkan agar tidak berpotensi mencederai pembalap saat bertarung Side-by-side.
Beberapa mengaitkan teknologi winglets dengan kehadiran teknologi seamless gerbox pada tahun 2011 yang dipelopori Honda. Sama-sama teknologi baru namun mendapat reaksi yang berbeda.
Namun kehadiran seamless gearbox terbukti dapat meningkatkan performance dan tidak ada pembalap yang mengeluhkan nya terkait faktor keselamatan atas penggunaan seamless gearbox. Pada kasus winglet, faktor utama yang menjadi perhatian adalah masalah safety.
konon katanya menurut isu yang beredar dari angin yang lewat, penghapusan winglet di motogp ini karena pihak Ducati sebagai pelopor winglet tidak mau mempertimbangkan usulan pabrikan lain untuk membuat winglet detachable sehingga komisi keselamatan memutuskan winglet dilarang.
Karena konstruksi winglet menurut standar ducati sangat kokoh dan cukup berbahaya jika mengenai pembalap. Jika desainnya detachable (dapat lepas) ketika membentur pembalap lain maka kemungkinan penggunaan winglet dapat dipertimbangkan kembali.
Onboard camera marc marques pernah menjadi korban ketika tertabrak winglet milik Ianone dan punggung Marques pun sempat “mengincipi” kerasnya winglet milik Ducati.
Jadi perlunya winglet dihapus dari motor motogp atau tidak, terkait dengan faktor keselamatan pembalap. Keselamatan adalah hal utama yang menjadi pertimbangan sebuah teknologi diterapkan atau tidak pada balapan paling bergengsi sekelas Motogp.
Tapi pelarangan ini melahirkan inovasi baru pada bodi khususnya desain fairing motor motogp yang tetap tampil dengan winglet namun dengan bentuk yang berbeda.