1 sak pakan BR1 alias 'Broiler I Parama' buatan Japfa yang di berikan khusus untuk anak ayam umur 1-21 hari, mampu menyuplai pakan hingga 25 hari dengan populasi ayam sekitar 97 ekor.
Saat semenjak DOC hingga ayam berumur 25 hari, pasokan pakan di berikan tanpa henti, wadah pakan dalam kandang selalu full-tank alias tidak pernah kosong.
Jadi perkembangan ayam memang terlihat signifikan, tapi jika terus menuruti pakan pabrik maka kantong bisa jebol.
Saat semenjak DOC hingga ayam berumur 25 hari, pasokan pakan di berikan tanpa henti, wadah pakan dalam kandang selalu full-tank alias tidak pernah kosong.
Jadi perkembangan ayam memang terlihat signifikan, tapi jika terus menuruti pakan pabrik maka kantong bisa jebol.
Bayangkan saja, 1 sak pakan ayam DOC bisa mencapai harga 390 ribu, lumayan juga kalau pakai beli pakan orang (beras), hehehe.
Setelah melewati berbagai pertimbangan termasuk perhitungan modal yang harus di keluarkan, maka di putuskan untuk mulai memberi pakan ‘sembarang’ pada ayam.
Ketika pakan pabrik (BR1) habis, maka selanjutnya ayam kampung super yang di besarkan ini mulai diberi dedak/bekatul dan di campur jagung giling plus nasi sisa, sayuran, buah-buahan atau apa saja yang bisa di temukan terbuang di tempat sampah area pasar.
Kalau sayuran seperti kangkung, masih mudah di dapat karena di sekitar kandang banyak tersedia dan ayam kampung ini pun sudah biasa makan kangkung sejak umur 2 minggu.
Baca juga : Ayam umur 2 minggu mulai makan kangkung
Dengan menu makanan yang campur aduk seperti ini, mungkin Nutrisi gizinya tidak beraturan dan perkembangan ayam tidak akan sepesat ketika di beri pakan pabrik, tapi ini bisa jadi upaya menghemat biaya pakan untuk ayam.
Memang, secara umum akan lebih mudah jika memberikan makanan pabrik untuk ayam komersil (ayam untuk dijual) seperti ini.
Karena umumnya, dengan pakan pabrik, ayam akan lebih cepat besar sehingga akan lebih cepat di panen. Karena pakan pabrik sudah di olah dan di produksi dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam.
Dan peternak pun tidak perlu repot cari pakan untuk ayam setiap harinya.
Sedangkan jika memberi makanan “amburadul” seperti ini, memang lebih hemat tapi soal nutrisi mungkin kurang stabil sehingga mempengaruhi pertumbuhan ayam dan waktu panen menjadi sedikit lebih lama.
Dan peternak pun harus rajin jalan-jalan ke pasar atau ke kebon untuk mencari pakan alternatif.
Bagaimana menurut Anda?
Ini hanya sekedar sharing dan bagian dari dokumentasi usaha ternak ayam kampung super yang sedang dirintis.
Semoga bisa menjadi referensi bagi Anda yang berencana ingin beternak ayam khususnya ayam Kampung Super. Semoga bermanfaat.
Setelah melewati berbagai pertimbangan termasuk perhitungan modal yang harus di keluarkan, maka di putuskan untuk mulai memberi pakan ‘sembarang’ pada ayam.
Ketika pakan pabrik (BR1) habis, maka selanjutnya ayam kampung super yang di besarkan ini mulai diberi dedak/bekatul dan di campur jagung giling plus nasi sisa, sayuran, buah-buahan atau apa saja yang bisa di temukan terbuang di tempat sampah area pasar.
Kalau sayuran seperti kangkung, masih mudah di dapat karena di sekitar kandang banyak tersedia dan ayam kampung ini pun sudah biasa makan kangkung sejak umur 2 minggu.
Baca juga : Ayam umur 2 minggu mulai makan kangkung
Dengan menu makanan yang campur aduk seperti ini, mungkin Nutrisi gizinya tidak beraturan dan perkembangan ayam tidak akan sepesat ketika di beri pakan pabrik, tapi ini bisa jadi upaya menghemat biaya pakan untuk ayam.
Memang, secara umum akan lebih mudah jika memberikan makanan pabrik untuk ayam komersil (ayam untuk dijual) seperti ini.
Karena umumnya, dengan pakan pabrik, ayam akan lebih cepat besar sehingga akan lebih cepat di panen. Karena pakan pabrik sudah di olah dan di produksi dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam.
Dan peternak pun tidak perlu repot cari pakan untuk ayam setiap harinya.
Sedangkan jika memberi makanan “amburadul” seperti ini, memang lebih hemat tapi soal nutrisi mungkin kurang stabil sehingga mempengaruhi pertumbuhan ayam dan waktu panen menjadi sedikit lebih lama.
Dan peternak pun harus rajin jalan-jalan ke pasar atau ke kebon untuk mencari pakan alternatif.
Bagaimana menurut Anda?
Ini hanya sekedar sharing dan bagian dari dokumentasi usaha ternak ayam kampung super yang sedang dirintis.
Semoga bisa menjadi referensi bagi Anda yang berencana ingin beternak ayam khususnya ayam Kampung Super. Semoga bermanfaat.