Dari banyaknya sistem kopling yang di terapkan pada kendaraan bermotor, kopling type gesek adalah yang paling banyak di temui pada sepeda motor. Kopling type basah dan kering merupakan dua jenis kopling dari golongan ini.
Dari namanya saja kita sudah bisa melihat perbedaan mendasar dari kedua jenis type kopling ini. Tapi kelebihan dan kekurangannya mungkin kita masih bertanya-tanya kenapa harus dibuat basah atau kering.
Kopling menjadi satu paket perangkat mesin yang bertugas memutus dan menghubungkan tenaga mesin ke transmisi/roda.
Tugas kopling sangat vital untuk memastikan tenaga mesin tetap dapat tersalurkan dengan sempurna dengan power loss seminim mungkin.
2. Kopling lebih bersih, lagi-lagi karena posisinya tertutup sehingga tidak ada kotoran yang bisa menghinggapinya dan membuatnya aus dan cepat rusak.
Dari namanya saja kita sudah bisa melihat perbedaan mendasar dari kedua jenis type kopling ini. Tapi kelebihan dan kekurangannya mungkin kita masih bertanya-tanya kenapa harus dibuat basah atau kering.
Kopling menjadi satu paket perangkat mesin yang bertugas memutus dan menghubungkan tenaga mesin ke transmisi/roda.
Tugas kopling sangat vital untuk memastikan tenaga mesin tetap dapat tersalurkan dengan sempurna dengan power loss seminim mungkin.
Kopling Basah
Seperti namanya, kopling bekerja dalam kondisi basah. Bukan basah karena air melainkan basah karena konstruksinya berada didalam mesin dan ikut terendam minyak pelumas (Oli).Kelebihan Kopling Basah
1. Perangkat kopling lebih terlindungi dari faktor luar yang bisa mengganggu kinerja part kopling2. Kopling lebih bersih, lagi-lagi karena posisinya tertutup sehingga tidak ada kotoran yang bisa menghinggapinya dan membuatnya aus dan cepat rusak.
3. Lebih awet Kopling basah mendapat pelumasan sepanjang waktu dari oli mesin
4. Lebih tenang dan tidak menimbulkan suara berisik saat beroperasi
Kekurangan Kopling Basah
1. Berpotensi Selip. Kerja kopling bisa sangat tergantung dengan kualitas oli mesin yang digunakan. Itulah sebabnya sangat tidak dianjurkan menggunakan oli mobil untuk motor atau oli matik untuk motor manual. Karena oli khusus motor berkopling manual biasanya ditambahkan addiktif anti slip kopling untuk mencegah kampas kopling dan plat kopling selip.
2. Perawatan komponen kopling cukup sulit karena harus membuka bak mesin untuk mengakses dan mengganti komponen kopling.
3. Oli cepat kotor karena serbuk kampas yang bergesekan dengan plat kopling bisa bercampur oli, untuk itu penting memperhatikan kondisi oil filter agar pelumasan tetap terjaga.
4. Pemeriksaan terhadap part kopling yang aus juga sedikit sulit karena part kopling tidak terlihat. Pemilik kendaran harus jeli untuk merasakan gejala kerusakan pada kopling atau keausan pada plat dan kampas kopling.
5. Gesekan kopling dengan minyak pelumas bisa meningkatkan power loss yang mengurangi tenaga mesin.
2. Penggantian part lebih mudah tanpa bongkar jeroan mesin. Letak kopling type kering biasanya berada diluar mesin utama dan mudah diakses.
3. Pemeriksaan terhadap kopling lebih mudah karena itu tadi, posisinya berada di luar mesin. Terkadang hanya di tutupi cover aftermarket berventilasi jadi mudah terlihat.
4. Power loss kecil, tidak seperti kopling basah yang terendam oli dalam mesin, kopling kering bergerak bebas tanpa gesekan dengan pelumas.
5. Tersedia beragam aksesoris cover aftermarket dengan desain ventilasi futuristik atau cover berbahan tembus pandang.
2. Panas, kopling kering bisa mengalami gejala overheating saat terjebak macet kopling keringbisa sangat ‘tersiksa’ karena panas.
3. Komponen kopling seperti plat dan kampas kopling lebih cepat aus dibanding kopling basah.
4. Kalau menggunakan cover aftermarket berventilasi untuk menjaga sirkulasi panas maka akan beresiko membuat perangkat kopling kotur akan debu yang dapat mempersingkat umur kopling.
5. Biaya produksi Lebih mahal
4. Lebih tenang dan tidak menimbulkan suara berisik saat beroperasi
Kekurangan Kopling Basah
1. Berpotensi Selip. Kerja kopling bisa sangat tergantung dengan kualitas oli mesin yang digunakan. Itulah sebabnya sangat tidak dianjurkan menggunakan oli mobil untuk motor atau oli matik untuk motor manual. Karena oli khusus motor berkopling manual biasanya ditambahkan addiktif anti slip kopling untuk mencegah kampas kopling dan plat kopling selip.
2. Perawatan komponen kopling cukup sulit karena harus membuka bak mesin untuk mengakses dan mengganti komponen kopling.
3. Oli cepat kotor karena serbuk kampas yang bergesekan dengan plat kopling bisa bercampur oli, untuk itu penting memperhatikan kondisi oil filter agar pelumasan tetap terjaga.
4. Pemeriksaan terhadap part kopling yang aus juga sedikit sulit karena part kopling tidak terlihat. Pemilik kendaran harus jeli untuk merasakan gejala kerusakan pada kopling atau keausan pada plat dan kampas kopling.
5. Gesekan kopling dengan minyak pelumas bisa meningkatkan power loss yang mengurangi tenaga mesin.
Kopling Kering
Banyak di temukan pada motor ber CC besar khususnya motor kelas Sport yang lebih mengejar Performa kecepatan dan respon yang maksimal.Kelebihan kopling kering
1. Lebih responsive, perangkat kopling bekerja pada kondisi kering sehingga gejala slip karena lapisan bahan cair praktis tidak ada. Itulah sebabnya motor Sport bahkan motor di MotoGP lebih mengandalkan menggunakan kopling kering.2. Penggantian part lebih mudah tanpa bongkar jeroan mesin. Letak kopling type kering biasanya berada diluar mesin utama dan mudah diakses.
3. Pemeriksaan terhadap kopling lebih mudah karena itu tadi, posisinya berada di luar mesin. Terkadang hanya di tutupi cover aftermarket berventilasi jadi mudah terlihat.
4. Power loss kecil, tidak seperti kopling basah yang terendam oli dalam mesin, kopling kering bergerak bebas tanpa gesekan dengan pelumas.
5. Tersedia beragam aksesoris cover aftermarket dengan desain ventilasi futuristik atau cover berbahan tembus pandang.
Kekurangan kopling kering
1. Berisik. Gesekan antara plat kopling dengan kampas kopling akan lebih terdengar. tapi bagi sebagian orang suara kopling ini cukup menarik. Seperti orang lebih suka suara kenlput racing dari pada kanlpot standart.2. Panas, kopling kering bisa mengalami gejala overheating saat terjebak macet kopling keringbisa sangat ‘tersiksa’ karena panas.
3. Komponen kopling seperti plat dan kampas kopling lebih cepat aus dibanding kopling basah.
4. Kalau menggunakan cover aftermarket berventilasi untuk menjaga sirkulasi panas maka akan beresiko membuat perangkat kopling kotur akan debu yang dapat mempersingkat umur kopling.
5. Biaya produksi Lebih mahal