Shockbreaker sangat penting keberadaannya pada sebuah kendaraan, oleh karenanya jangan lupa untuk merawatnya agar tetap awet.
Kendaraan beraliran Sport, Turing, Comuter, Trail, dan apapun itu pasti memerlukan seperangkat Shockbreaker atau Peredam Kejut untuk memaksimalkan performanya.
Pembalap Motogp bisa menang atau kalah hanya karena Shockbreaker yang di setting dengan tepat sesuai kondisi sirkuit, keras atau lembut.
Karena begitu pentingnya Shockbreaker pada kendaraan khususnya sepeda motor maka sebaiknya perangkat ini di rawat dengan sebaik mungkin.
Perawatan terhadap shocbreaker tidaklah sulit, anda bisa mulai merawatnya melalui kebiasaan-kebiasaan yang sederhana.
Tips merawat Shocbreaker agar awet
1. Bersihkan
Cara mudah untuk merawat shockbreaker adalah dengan selalu membersihkannya secara rutin. Khususnya pada bagian teleskopik dan seal karet suspensi depan atau belakang.
Debu dan kotoran yang menempel akan menjadi kerak dan mengeras jika lama tidak dibersihkan.
Kotoran ini bisa membuat batang teleskopik baret atau seal karet rusak sehingga oli shock merembes keluar.
2. Hindari jalan berlubang
Tips yang tidak masuk akal, Yaa harus diakui memang jalan di Indonesia masih banyak hiasan lubangnya. Kalau memang menghindari lubang merupakan saran yang tidak masuk akal, langsung saja ke tips selanjutnya.
3. Sesuaikan Beban Bawaan
Motor memiliki angka batas beban yang bisa di bawa, Misalnya MIO Soul, Motor ini memiliki batas beban Maksimum sebesar 150 kg.
Angka tersebut tentu sudah di perhitungkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari kekuatan mesin kekuatan chasis, daya tahan ban dan khususnya kemampuan suspensi.
Jadi jika berat badan anda 70 kg, maka anda hanya bisa membawa beban maksimal 80 kg. jika lebih dari 80 kg maka sistem Suspensi dan Ban yang akan menerima dampaknya secara langsung. "Masuk akal bukan?"
4. Ganti Oli Shock
Oli shock adalah salah satu cairan pada motor yang perlu diganti, khususnya untuk Oli Shock depan.
Pada dasarnya Oli shock in adalah yang paling sering di lupakan karena memang secara konstruksi tidak terlihat ada mekanisme untuk membuang oli dari dalam shock breaker.
Lain hal dengan oli mesin, kita bisa melihat ada baut pembuangannya dibawah mesin dan saluran masuknya di sebelah kanan mesin.
Tapi percayalah kawan, Oli shocbreaker perlu diganti secara berkala sebagai salah satu jalan untuk merawat shockbreaker motor agar tetap awet.
Memang periodenya tidak sesingkat Oli mesin atau Oli transmisi di motor matik. Tapi Oli shock perlu diganti setidaknya setiap 15.000 kmatau sekitar 2-3 tahun tergantung kondisi lingkungan yang dilewatinya setiap hari. Jika jalur berdebu maka akan lebih cepat..
5. Kurangi Kecepatan
Hindari melaju terlalu kencang seperti pembalap motogp yang mengejar podium. Jalan biasa saja dengan kecepatan normal.
Pasalnya, semakin cepat motor melaju maka semakin sepat pula shockbreaker beraksi dan bereaksi terhadap jalan yang dilalui.
Apalagi jalanan masa kini tidak selamanya mulus dan tidak selamanya sama dan tidak selamanya rata.
Kendaraan beraliran Sport, Turing, Comuter, Trail, dan apapun itu pasti memerlukan seperangkat Shockbreaker atau Peredam Kejut untuk memaksimalkan performanya.
Pembalap Motogp bisa menang atau kalah hanya karena Shockbreaker yang di setting dengan tepat sesuai kondisi sirkuit, keras atau lembut.
Karena begitu pentingnya Shockbreaker pada kendaraan khususnya sepeda motor maka sebaiknya perangkat ini di rawat dengan sebaik mungkin.
Perawatan terhadap shocbreaker tidaklah sulit, anda bisa mulai merawatnya melalui kebiasaan-kebiasaan yang sederhana.
Tips merawat Shocbreaker agar awet
1. Bersihkan
Cara mudah untuk merawat shockbreaker adalah dengan selalu membersihkannya secara rutin. Khususnya pada bagian teleskopik dan seal karet suspensi depan atau belakang.
Debu dan kotoran yang menempel akan menjadi kerak dan mengeras jika lama tidak dibersihkan.
Kotoran ini bisa membuat batang teleskopik baret atau seal karet rusak sehingga oli shock merembes keluar.
2. Hindari jalan berlubang
Tips yang tidak masuk akal, Yaa harus diakui memang jalan di Indonesia masih banyak hiasan lubangnya. Kalau memang menghindari lubang merupakan saran yang tidak masuk akal, langsung saja ke tips selanjutnya.
3. Sesuaikan Beban Bawaan
Motor memiliki angka batas beban yang bisa di bawa, Misalnya MIO Soul, Motor ini memiliki batas beban Maksimum sebesar 150 kg.
Angka tersebut tentu sudah di perhitungkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari kekuatan mesin kekuatan chasis, daya tahan ban dan khususnya kemampuan suspensi.
Jadi jika berat badan anda 70 kg, maka anda hanya bisa membawa beban maksimal 80 kg. jika lebih dari 80 kg maka sistem Suspensi dan Ban yang akan menerima dampaknya secara langsung. "Masuk akal bukan?"
4. Ganti Oli Shock
Oli shock adalah salah satu cairan pada motor yang perlu diganti, khususnya untuk Oli Shock depan.
Pada dasarnya Oli shock in adalah yang paling sering di lupakan karena memang secara konstruksi tidak terlihat ada mekanisme untuk membuang oli dari dalam shock breaker.
Lain hal dengan oli mesin, kita bisa melihat ada baut pembuangannya dibawah mesin dan saluran masuknya di sebelah kanan mesin.
Tapi percayalah kawan, Oli shocbreaker perlu diganti secara berkala sebagai salah satu jalan untuk merawat shockbreaker motor agar tetap awet.
Memang periodenya tidak sesingkat Oli mesin atau Oli transmisi di motor matik. Tapi Oli shock perlu diganti setidaknya setiap 15.000 kmatau sekitar 2-3 tahun tergantung kondisi lingkungan yang dilewatinya setiap hari. Jika jalur berdebu maka akan lebih cepat..
5. Kurangi Kecepatan
Hindari melaju terlalu kencang seperti pembalap motogp yang mengejar podium. Jalan biasa saja dengan kecepatan normal.
Pasalnya, semakin cepat motor melaju maka semakin sepat pula shockbreaker beraksi dan bereaksi terhadap jalan yang dilalui.
Apalagi jalanan masa kini tidak selamanya mulus dan tidak selamanya sama dan tidak selamanya rata.
Ada jalan aspal bergelombang seperti ombak dilautan, ada jalan beton bergaris tipis yang mempengaruhi jalur roda, ada jalan paving dengan efek getaran di setiap sambungannya, ada jalan berlubang tidak karuan yang dianjurkan untuk dihindari pada point dua diatas tadi.
Khusus untuk jalan berlubang, anda harus lebih kalem menghadapinya, hindari jika mungkin.
Jangan melewatinya dengan kecepatan tinggi seperti Travis Prastana dengan motor Trail-nya. Yakinlah bahwa motor bebek anda tidak didesain untuk itu.
Bingung Trail dan Trial? baca bedanya disini.
Kalem saja, Kurangi kecepatan, nikmati ayunannya dan kelembutan shockbreaker motor anda.
Ini cara terbaik untuk menjaga shockbreaker tetap awet dengan cara elegan tanpa perlu blepotan oli karena terpaksa harus servis shock sendiri akibat terlalu sering lewat jalan berlubang dengan kecepatan tinggi.
Sebenarnya untuk pemakaian normal di jalan kota yang umumnya sudah beraspal, shocbreaker memiliki umur yang panjang dan cenderung awet. Namun akan semakin awet jika selalu dirawat dengan benar.
Khusus untuk jalan berlubang, anda harus lebih kalem menghadapinya, hindari jika mungkin.
Jangan melewatinya dengan kecepatan tinggi seperti Travis Prastana dengan motor Trail-nya. Yakinlah bahwa motor bebek anda tidak didesain untuk itu.
Bingung Trail dan Trial? baca bedanya disini.
Kalem saja, Kurangi kecepatan, nikmati ayunannya dan kelembutan shockbreaker motor anda.
Ini cara terbaik untuk menjaga shockbreaker tetap awet dengan cara elegan tanpa perlu blepotan oli karena terpaksa harus servis shock sendiri akibat terlalu sering lewat jalan berlubang dengan kecepatan tinggi.
Sebenarnya untuk pemakaian normal di jalan kota yang umumnya sudah beraspal, shocbreaker memiliki umur yang panjang dan cenderung awet. Namun akan semakin awet jika selalu dirawat dengan benar.
Oleh karenanya, jangan lupa untuk selalu merawat shockbreaker motor agar tetap awet. Semoga bermanfaat.