Kadang kita ini terlalu parno dengan bagian-bagian mobil apalagi kalau sudah berurusan dengan mesin.
Rasanya kok takut kenapa-napa, padahal untuk mengecek Oli mesin anda tidak perlu ke bengkel, tidak perlu takut garansi hangus kalau memang mobil masih dalam masa garansi. dan tidak perlu pakai celemek atau wearpack ala montir profesional yang ada di Bengkel Mobil.
Anda hanya perlu membuka kap mesin, cari dipstick yang biasanya ditandai dengan tangkai berujung bulat dengan lubang di tengahnya dan berwarna mencolok.
"Its easy like counting one - two - three…."
Oli mesin perlu diperiksa kondisinya secara berkala atas kemungkinan kurang dari kapasitasnya, viskositasnya mulai encer atau ketika habis melewati banjir.
Pada kondisi pemakaian normal, sebenarnya oli mesin tidak perlu terlalu sering di periksa, apalagi kalau mobil keluaran 5 tahun kebawah yang selalu menjalani servis rutin di BERES. Tapi tidak ada salahnya untuk memeriksanya sambil bersih-bersih bodi mobil.
Apa saja yang perlu di periksa?
1. Kapasitasnya
Jika kapasitasnya berkurang melewati batas bawah maka sebaiknya segera ditambahkan agar oli tetap bisa melumasi mesin dengan maksimal.
Untuk mobil yang kondisi mesinnya masih prima dan kondisi pemakain normal dengan jarak tempuh sekitaran dalam kota, penambahan oli mesin jarang sekali dilakukan sebelum interval penggantian oli tiba. Penyusutan tetap akan terjadi tapi tidak akan sampai melewati batas bawah pada indikator dipstick.
Kecuali jika mobil sering melakukan perjalanan jauh yang membuat mesin mengalami stress tinggi karena panas dan beban kerja, maka penyusutan oli bisa saja terjadi.
2. Kekentalannya
Periksa kekentalan oli apakah sudah mulai terlihat encer dan perlu segera diganti. Kadang mobil jarang sekali dipakai, dapat anjuran dari saudara dekat kalau oli sebaiknya di ganti setiap 3 bulan sekali.
Tapi sayang juga kalau mau ganti oli sementara mobil jarang digunakan dan setelah di periksa kondisi olinya masih seperti baru. Jadi, mau ikut aturan waktu atau aturan jarak ?
3. Warnanya
Warna oli yang masih bagus cenderung kecoklatan tapi tergantung jenis olinya juga sih. Tapi apapun warnanya saat masih baru, oli akan berubah menjadi hitam seiring waktu kerjanya didalam mesin.
Jika oli mesin terlihat hitam, encer dan ternyata minggu lalu anda baru saja turing keliling pulau Jawa, sebaiknya segera ganti.
Bagaimana cara mengecek kondisi oli mobil?
1. Temukan lokasi Dipstick mesin mobil anda, biasanya di berupa tangkai dengan ujung berlubang sebagai tempat untuk menariknya dan umunya di beri warna mencolok agar mudah di temukan.
Rasanya kok takut kenapa-napa, padahal untuk mengecek Oli mesin anda tidak perlu ke bengkel, tidak perlu takut garansi hangus kalau memang mobil masih dalam masa garansi. dan tidak perlu pakai celemek atau wearpack ala montir profesional yang ada di Bengkel Mobil.
Anda hanya perlu membuka kap mesin, cari dipstick yang biasanya ditandai dengan tangkai berujung bulat dengan lubang di tengahnya dan berwarna mencolok.
"Its easy like counting one - two - three…."
Oli mesin perlu diperiksa kondisinya secara berkala atas kemungkinan kurang dari kapasitasnya, viskositasnya mulai encer atau ketika habis melewati banjir.
Pada kondisi pemakaian normal, sebenarnya oli mesin tidak perlu terlalu sering di periksa, apalagi kalau mobil keluaran 5 tahun kebawah yang selalu menjalani servis rutin di BERES. Tapi tidak ada salahnya untuk memeriksanya sambil bersih-bersih bodi mobil.
Apa saja yang perlu di periksa?
1. Kapasitasnya
Jika kapasitasnya berkurang melewati batas bawah maka sebaiknya segera ditambahkan agar oli tetap bisa melumasi mesin dengan maksimal.
Untuk mobil yang kondisi mesinnya masih prima dan kondisi pemakain normal dengan jarak tempuh sekitaran dalam kota, penambahan oli mesin jarang sekali dilakukan sebelum interval penggantian oli tiba. Penyusutan tetap akan terjadi tapi tidak akan sampai melewati batas bawah pada indikator dipstick.
Kecuali jika mobil sering melakukan perjalanan jauh yang membuat mesin mengalami stress tinggi karena panas dan beban kerja, maka penyusutan oli bisa saja terjadi.
2. Kekentalannya
Periksa kekentalan oli apakah sudah mulai terlihat encer dan perlu segera diganti. Kadang mobil jarang sekali dipakai, dapat anjuran dari saudara dekat kalau oli sebaiknya di ganti setiap 3 bulan sekali.
Tapi sayang juga kalau mau ganti oli sementara mobil jarang digunakan dan setelah di periksa kondisi olinya masih seperti baru. Jadi, mau ikut aturan waktu atau aturan jarak ?
3. Warnanya
Warna oli yang masih bagus cenderung kecoklatan tapi tergantung jenis olinya juga sih. Tapi apapun warnanya saat masih baru, oli akan berubah menjadi hitam seiring waktu kerjanya didalam mesin.
Jika oli mesin terlihat hitam, encer dan ternyata minggu lalu anda baru saja turing keliling pulau Jawa, sebaiknya segera ganti.
Bagaimana cara mengecek kondisi oli mobil?
1. Temukan lokasi Dipstick mesin mobil anda, biasanya di berupa tangkai dengan ujung berlubang sebagai tempat untuk menariknya dan umunya di beri warna mencolok agar mudah di temukan.
2. Keluarkan Dipstick dari tempatnya, bersihkan menggunakan kain hingga tidak ada bekas sisa oli menempel.
3. Masukan kembali Dipstick pada tempatnya, lalu keluarkan. Dari ujung dipstick anda bisa melihat beberapa informasi terkait kondisi oli mobil yang anda gunakan.
4. Ujung Dipstick biasanya terdapat indikator untuk menunjukan kondisi kapasitas Oli yang ditandai dengan Low and High atau Add dan Full. Setiap posisi ditandai dengan garis atau lubang.
Dari situ bisa di ketahui apakah oli sudah saatnya ditambah atau sudah saatnya diganti atau belum.
Apakah kapasitasnya berkurang kemudian perlu ditambah, atau apakah tercampur air saat melewati banjir beberapa waktu lalu sehingga perlu diganti.
Pemeriksaan kondisi oli ini kemudian bisa anda kross cek dengan waktu interval penggantian oli yang biasa anda lakukan.
Jika kapasitas oli berkurang drastis padahal baru saja mengganti oli sebulan yang lalu, maka anda perlu melakukan inspeksi mendadak.
Kemungkinan baut pembuangan oli kurang rapat saat penggantian oli terakhir atau pemasangan saringan oli kurang tepat karena karet sealnya terjepit atau bisa juga calter oli bocor karena habis lewat medan offroad waktu nganter yayang mudik minggu lalu. Waktu itu tanpa sadar calter tergores permukaan jalan yang tidak rata.
3. Masukan kembali Dipstick pada tempatnya, lalu keluarkan. Dari ujung dipstick anda bisa melihat beberapa informasi terkait kondisi oli mobil yang anda gunakan.
4. Ujung Dipstick biasanya terdapat indikator untuk menunjukan kondisi kapasitas Oli yang ditandai dengan Low and High atau Add dan Full. Setiap posisi ditandai dengan garis atau lubang.
Dari situ bisa di ketahui apakah oli sudah saatnya ditambah atau sudah saatnya diganti atau belum.
Apakah kapasitasnya berkurang kemudian perlu ditambah, atau apakah tercampur air saat melewati banjir beberapa waktu lalu sehingga perlu diganti.
Pemeriksaan kondisi oli ini kemudian bisa anda kross cek dengan waktu interval penggantian oli yang biasa anda lakukan.
Jika kapasitas oli berkurang drastis padahal baru saja mengganti oli sebulan yang lalu, maka anda perlu melakukan inspeksi mendadak.
Kemungkinan baut pembuangan oli kurang rapat saat penggantian oli terakhir atau pemasangan saringan oli kurang tepat karena karet sealnya terjepit atau bisa juga calter oli bocor karena habis lewat medan offroad waktu nganter yayang mudik minggu lalu. Waktu itu tanpa sadar calter tergores permukaan jalan yang tidak rata.
Atau oli mesin bisa berkurang karena ada masalah rembesan oli yang cukup serius di sekitaran paking.
Begitulah cara cek oli mobil sendiri dirumah, jadi anda tidak perlu ke bengkel hanya untuk mengecek kondisi oli mobil.
Begitulah cara cek oli mobil sendiri dirumah, jadi anda tidak perlu ke bengkel hanya untuk mengecek kondisi oli mobil.
Kalau memang kondisi oli perlu diganti barulah bawa ke bengkel jika tidak ingin merayap masuk kolong mobil untuk buka baut pembuangan.