Tekanan angin pada ban sangat penting untuk selalu dalam kondisi sesuai rekomendasi pabrik. Tak heran jika pabrikan pembuat mobil meletakan informasi mengenai tekanan ban ini pada area yang mudah terlihat oleh pemilik atau pengemudi.
Ketika ban kurang angin maka akan berdampak buruk bagi ban itu sendiri dan bagi mobil secara keseluruhan.
2. Karena mesin bekerja sangat berat maka akibatnya konsumsi bahan bakar menjadi boros, Tenaga mesin loyo, Akselerasi menjadi berat dan akibatnya beban kerja komponen mesin semakin tinggi.
3. Besarnya gesekan yang terjadi antara permukaan ban dan aspal karena tekanan angin kurang, akan membuat suhu ban meningkat. Suhu kerja yang panas bisa memperpendek umur ban.
4. Tekanan angin ban yang berada dibawah standart akan membuat ban terdefleksi berlebihan. Suhu panas ditambah jika ditambah dengan beban kendaraan maka bisa jadi ban akan mudah meletus.
Benang kawat penyusun ban bisa saja putus sehingga konstruksi ban rusak dan parahnya ban berpotensi meletus.
Ban meletus bisa terjadi karena tekanan ban yang terlalu tinggi atau karena ban karena kurang angin.
5. Selain berpotensi meletus, konstruksi kawat ban yang rusak bisa membuat ban menjadi benjol atau melembung di bagian tertentu karena konstrusinya sudah tidak kuat menahan tekanan angin ketika ban di pompa sesuai standart.
6. Selanjutnya jika kondisi ban kurang angin di biarkan, maka dinding ban akan mudah retak. Ini tentu akan berbahaya karena ban bisa saja sobek ketika digunakan.
7. Akibat ban kurang angin maka permukaan ban tidak menapak sempurna ke aspal. Bagian pinggir ban cenderung akan lebih banyak bergesekan dengan aspal dibanding bagian tengah ptapak ban. Akibatnya keausan ban tidak merata dan umur pakai ban menjadi singkat.
8. Mobil menjadi tidak responsif saat bermanufer karena ban melendut berlebihan sehingga gejala oleng akan sangat terasa dan mengganggu pengendalian mobil oleh pengendara. Tentu saja ini membuat penumpang dan pengemudi pun menjadi kurang nyaman selama perjalanan.
9. Merusak Komponen mobil, seperti perangkat Power Steering. Karena gaya gesek ban terhadap permukaan jalan semakin besar maka tenaga yang di butuhkan untuk menggeser ban dari posisinya semakin besar.
Maka otomatis perangkat lain yang berhubungan dengan ban akan bekerja lebih keras, salah satunya power steering dan kawan-kawannya.
Tekanan angin ban tampaknya sepele tapi bisa memberi dampak yang sangat merugikan jika ban di biarkan dalam kondisi kurang angin.
Oleh karenanya, sebaiknya pantau kondisi tekanan ban dan tambahkan jika ban tampak kempes. Jika ban sering kempes bertahap maka segera lakukan pemeriksaan dan perbaikan, karena mungkin ban mengalami bocor halus.
Ketika ban kurang angin maka akan berdampak buruk bagi ban itu sendiri dan bagi mobil secara keseluruhan.
9 Dampak buruk jika tekanan angin pada ban kurang dari ketentuan :
1. Bila ban kekurangan angin maka dinding ban akan terdefleksi atau tertekuk. Hal ini akan membuat tapak ban yang bersentuhan dengan aspal menjadi lebih lebar sehingga gesekan menjadi tinggi dan kibatnya akan berdampak pada besarnya Power Loss yang terjadi.2. Karena mesin bekerja sangat berat maka akibatnya konsumsi bahan bakar menjadi boros, Tenaga mesin loyo, Akselerasi menjadi berat dan akibatnya beban kerja komponen mesin semakin tinggi.
3. Besarnya gesekan yang terjadi antara permukaan ban dan aspal karena tekanan angin kurang, akan membuat suhu ban meningkat. Suhu kerja yang panas bisa memperpendek umur ban.
4. Tekanan angin ban yang berada dibawah standart akan membuat ban terdefleksi berlebihan. Suhu panas ditambah jika ditambah dengan beban kendaraan maka bisa jadi ban akan mudah meletus.
Benang kawat penyusun ban bisa saja putus sehingga konstruksi ban rusak dan parahnya ban berpotensi meletus.
Ban meletus bisa terjadi karena tekanan ban yang terlalu tinggi atau karena ban karena kurang angin.
5. Selain berpotensi meletus, konstruksi kawat ban yang rusak bisa membuat ban menjadi benjol atau melembung di bagian tertentu karena konstrusinya sudah tidak kuat menahan tekanan angin ketika ban di pompa sesuai standart.
6. Selanjutnya jika kondisi ban kurang angin di biarkan, maka dinding ban akan mudah retak. Ini tentu akan berbahaya karena ban bisa saja sobek ketika digunakan.
7. Akibat ban kurang angin maka permukaan ban tidak menapak sempurna ke aspal. Bagian pinggir ban cenderung akan lebih banyak bergesekan dengan aspal dibanding bagian tengah ptapak ban. Akibatnya keausan ban tidak merata dan umur pakai ban menjadi singkat.
8. Mobil menjadi tidak responsif saat bermanufer karena ban melendut berlebihan sehingga gejala oleng akan sangat terasa dan mengganggu pengendalian mobil oleh pengendara. Tentu saja ini membuat penumpang dan pengemudi pun menjadi kurang nyaman selama perjalanan.
9. Merusak Komponen mobil, seperti perangkat Power Steering. Karena gaya gesek ban terhadap permukaan jalan semakin besar maka tenaga yang di butuhkan untuk menggeser ban dari posisinya semakin besar.
Maka otomatis perangkat lain yang berhubungan dengan ban akan bekerja lebih keras, salah satunya power steering dan kawan-kawannya.
Tekanan angin ban tampaknya sepele tapi bisa memberi dampak yang sangat merugikan jika ban di biarkan dalam kondisi kurang angin.
Oleh karenanya, sebaiknya pantau kondisi tekanan ban dan tambahkan jika ban tampak kempes. Jika ban sering kempes bertahap maka segera lakukan pemeriksaan dan perbaikan, karena mungkin ban mengalami bocor halus.