Seperti kita ketahui bahwasanya Teknologi di motor Motogp adalah teknologi yang paling canggih yang ada dan di terapkan pada sebuah motor roda dua.
Tapi tahukah Anda bahwa Motor di MotoGP tidak memiliki fitur ABS pada remnya.
Wah berarti motor motogp termasuk motor kuno, masa' ABS saja gak pakai, masih canggihan CBR250 atau R25.
Jadi kenapa Motor Motogp tidak menerapkan rem ABS?
Pertama, karena regulasi melarangnya, ABS atau teknologi semacamnya yang mencegah ban terkunci saat dilakukan pengereman sangat dilarang di MotoGP.
Kedua, Karena ABS tidak senafas dengan tema balap seperti MotoGP, Formula 1 dan ajang balap lainnya.
ABS mencegah ban terkunci, sedangkan pada balapan, diharapkan jarak pengereman bisa sedekat mungkin.
Lagipula, dalam balapan itu lokasi pengeremannya disitu-situ saja, jarang sekali terjadi pengereman mendadak seperti di jalan raya yang kalau melintas tiba-tiba ada kambing nyebrang.
Semendadak-mendadaknya pengereman di Motogp, semua sudah masuk perhitungan pembalap.
Di Motogp semua orang mengerem pada tempatnya, jadi tidak perlu khawatir jika pembalap bernomor Start 931 tiba-tiba melaju pelan di trek lurus karena saku celananya bergetar dan rupanya ada WA dari mantan.
Jadi di Motogp, pengereman harus di kendalikan sepenuhnya oleh pembalap karena ini salah satu komponen yang masuk dalam lingkup keamanan pempalap.
Saat pembalap ingin melakukan Hard breaking, late breaking, atau engine braking, pembalap harus punya kendali penuh atas itu.
Jika ABS diterapkan maka otomatis ketika di lakukan late braking, motor tetap akan nyelonong malah akan berbahaya, dan membuat pergerakan motor menjadi sulit di prediksi.
Karena sistem ABS akan mendeteksi kalau ban mengunci sehingga tekanan pengeremannya akan dikurangi dan dirubah dari tekanan penuh menjadi tekanan berdenyut hingga 60 denyutan perdetik (itulah kenapa di beri nama anti lock).
Jadi kekuatan pengereman yang diberikan oleh pembalap melalui tuas rem harus di terjemahkan sempurna oleh perangkat rem tanpa interupsi oleh sistem ABS.
Karena ajang Motogp adalah balapan level tertinggi di kelas roda dua, pembalapnya pasti memiliki skill diatas rata-rata pengendara roda dua.
Dan para pembalap tau betul kapan mereka harus mengerem dengan keras, kapan rem setengah dan kapan memberlakukan rem seperti ABS.
Kalau mau lihat para pembalap Motogp berlaga di sirkuit, bisa ikuti setiap minggunya hanya di Trans-7, pastikan anda sudah tau jadwal MotoGP biar tidak kelupaan.
Tapi tahukah Anda bahwa Motor di MotoGP tidak memiliki fitur ABS pada remnya.
Wah berarti motor motogp termasuk motor kuno, masa' ABS saja gak pakai, masih canggihan CBR250 atau R25.
Jadi kenapa Motor Motogp tidak menerapkan rem ABS?
Pertama, karena regulasi melarangnya, ABS atau teknologi semacamnya yang mencegah ban terkunci saat dilakukan pengereman sangat dilarang di MotoGP.
Kedua, Karena ABS tidak senafas dengan tema balap seperti MotoGP, Formula 1 dan ajang balap lainnya.
ABS mencegah ban terkunci, sedangkan pada balapan, diharapkan jarak pengereman bisa sedekat mungkin.
Lagipula, dalam balapan itu lokasi pengeremannya disitu-situ saja, jarang sekali terjadi pengereman mendadak seperti di jalan raya yang kalau melintas tiba-tiba ada kambing nyebrang.
Semendadak-mendadaknya pengereman di Motogp, semua sudah masuk perhitungan pembalap.
Di Motogp semua orang mengerem pada tempatnya, jadi tidak perlu khawatir jika pembalap bernomor Start 931 tiba-tiba melaju pelan di trek lurus karena saku celananya bergetar dan rupanya ada WA dari mantan.
Jadi di Motogp, pengereman harus di kendalikan sepenuhnya oleh pembalap karena ini salah satu komponen yang masuk dalam lingkup keamanan pempalap.
Saat pembalap ingin melakukan Hard breaking, late breaking, atau engine braking, pembalap harus punya kendali penuh atas itu.
Jika ABS diterapkan maka otomatis ketika di lakukan late braking, motor tetap akan nyelonong malah akan berbahaya, dan membuat pergerakan motor menjadi sulit di prediksi.
Karena sistem ABS akan mendeteksi kalau ban mengunci sehingga tekanan pengeremannya akan dikurangi dan dirubah dari tekanan penuh menjadi tekanan berdenyut hingga 60 denyutan perdetik (itulah kenapa di beri nama anti lock).
Jadi kekuatan pengereman yang diberikan oleh pembalap melalui tuas rem harus di terjemahkan sempurna oleh perangkat rem tanpa interupsi oleh sistem ABS.
Karena ajang Motogp adalah balapan level tertinggi di kelas roda dua, pembalapnya pasti memiliki skill diatas rata-rata pengendara roda dua.
Dan para pembalap tau betul kapan mereka harus mengerem dengan keras, kapan rem setengah dan kapan memberlakukan rem seperti ABS.
Kalau mau lihat para pembalap Motogp berlaga di sirkuit, bisa ikuti setiap minggunya hanya di Trans-7, pastikan anda sudah tau jadwal MotoGP biar tidak kelupaan.