Meskipun mereka seiring sejalan tapi ban depan dan ban belakang memiliki alur yang berbeda. Alur pada ban biasa juga di kenal dengan sebutan Groove atau kembangan ban.
Jika sempat memperhatikan kembangan pada ban motor yang ada di depan anda, maka akan terlihat perbedaan mendasar antara ban depan dan ban belakang.
Pada ban depan standart bawaan pabrik, biasanya akan di temukan alur di tengah ban yang menjadi pembatas antara sisi kanan dan kiri ban. Sedangkan untuk ban belakang umumnya sudah jarang ditemukan ban yang dihiasi guratan alur ditengah ban.
Beberapa pengguna sepeda motor terkadang tidak menyukai model ban yang memiliki garis tengah karena terkesan kuno.
Apalagi kalau garis tengahnya sampai ada dua atau tiga bahkan empat, akan semakin kental lagi kesan kunonya karena ban model seperti ini identik dengan motor-motor jadul.
Padahal ban jenis ini paling efektif untuk menghadapi jalanan basah, lihat saja ban basah yang digunakan di motoGP.
Ban motogp type basah memiliki alur garis yang mengelilingi permukaan ban pada bagian tengahnya.
Pada sepeda motor versi jalanan ban dengan 'Vertical pattern' sebutan untuk alur garis di tengah ban, dapat ditemukan pada roda depan, sedangkan di roda belakang tidak terdapat alur garis di tengahnya.
Hal ini dikarenakan ban depan bertugas menyibak genangan air ketika jalanan diguyur hujan sedangkan ban belakang dapat lebih menapak keaspal karena genangan air yang dilalui lebih sedikit karena sudah di sibak oleh ban depan tadi.
Meskipun tanpa alur di tengah ban, ban belakang memiliki guratan atau Groove yang lebih panjang membentuk garis kembangan mulai sisi samping ban melewati area tengah ban.
Jadi dengan begini ban belakang juga dapat menyibak genangan air dan diharapkan ban dapat tetap menapak sempurna ke aspal meskipun sedang hujan. Hanya saja memang terdapat titik tertentu pada ban yang berpotensi mengambang dan kehilangan traksi.
Kehilangan traksi ketika hujan akibat gejala aquaplanning akan sangat berbahaya dan oleh sebab itu ban di rancang sedemikian rupa dengan guratan atau Groove yang didesain seindah mungkin untuk menarik minat pengguna namun tetap aman digunakan berkendara di segala cuaca.
Tidak semua sepeda motor menerapkan ban tanpa Vertical Pattern di bagian belakngnya, motor tipe komuter yang mengutamakan fungsionalitas dibanding performa umumnya masih menerapkan ban dengan alur groove membentuk garis di tengah ban.
Jika sempat memperhatikan kembangan pada ban motor yang ada di depan anda, maka akan terlihat perbedaan mendasar antara ban depan dan ban belakang.
Pada ban depan standart bawaan pabrik, biasanya akan di temukan alur di tengah ban yang menjadi pembatas antara sisi kanan dan kiri ban. Sedangkan untuk ban belakang umumnya sudah jarang ditemukan ban yang dihiasi guratan alur ditengah ban.
Beberapa pengguna sepeda motor terkadang tidak menyukai model ban yang memiliki garis tengah karena terkesan kuno.
Apalagi kalau garis tengahnya sampai ada dua atau tiga bahkan empat, akan semakin kental lagi kesan kunonya karena ban model seperti ini identik dengan motor-motor jadul.
Padahal ban jenis ini paling efektif untuk menghadapi jalanan basah, lihat saja ban basah yang digunakan di motoGP.
Ban motogp type basah memiliki alur garis yang mengelilingi permukaan ban pada bagian tengahnya.
Pada sepeda motor versi jalanan ban dengan 'Vertical pattern' sebutan untuk alur garis di tengah ban, dapat ditemukan pada roda depan, sedangkan di roda belakang tidak terdapat alur garis di tengahnya.
Hal ini dikarenakan ban depan bertugas menyibak genangan air ketika jalanan diguyur hujan sedangkan ban belakang dapat lebih menapak keaspal karena genangan air yang dilalui lebih sedikit karena sudah di sibak oleh ban depan tadi.
Meskipun tanpa alur di tengah ban, ban belakang memiliki guratan atau Groove yang lebih panjang membentuk garis kembangan mulai sisi samping ban melewati area tengah ban.
Jadi dengan begini ban belakang juga dapat menyibak genangan air dan diharapkan ban dapat tetap menapak sempurna ke aspal meskipun sedang hujan. Hanya saja memang terdapat titik tertentu pada ban yang berpotensi mengambang dan kehilangan traksi.
Kehilangan traksi ketika hujan akibat gejala aquaplanning akan sangat berbahaya dan oleh sebab itu ban di rancang sedemikian rupa dengan guratan atau Groove yang didesain seindah mungkin untuk menarik minat pengguna namun tetap aman digunakan berkendara di segala cuaca.
Tidak semua sepeda motor menerapkan ban tanpa Vertical Pattern di bagian belakngnya, motor tipe komuter yang mengutamakan fungsionalitas dibanding performa umumnya masih menerapkan ban dengan alur groove membentuk garis di tengah ban.