Berbagai tipe mesin digunakan sebagai penggerak kendaraan bermotor, salah satunya adalah mesin Boxer.
Tapi jika diperhatikan, tidak banyak kendaraan yang menggunakan mesin jenis ini. Jika dibandingkan mesin V atau mesin segaris, mesin Boxer tidak terlalu banyak populasinya.
Subaru salah satu pabrikan yang terkenal dengan mesin Boxernya karena cukup aktif di ajang Rally dan beberapa kali merebut juara.
Lebih dari 50 tahun Subaru menggunakan mesin Boxer untuk mobil-mobil buatannya. Selain Subaru, BMW dan Porche juga menggunakan tipe mesin ini untuk beberapa kendaraan produksinya.
Untuk kelas sepeda motor, cukup jarang juga mesin Boxer di gunakan, hanya beberapa motor kelas premium saja yang memanfaatkan tipe mesin ini.
Mesin Boxer seperti jenis mesin lainnya tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan mesin Boxer.
Kekurangan mesin Boxer
1. Biaya Produksi mahal. Untuk mesin boxer 4 silinder dibutuhkan dua batang camshaft, dua timingchain/timingbelt (jika SOHC, lebih banyak lagi kalau menganut DOHC), dan beberapa komponen lainnya yang harus di produksi dua kali lebih banyak dibanding menggunakan mesin segaris.
Hal ini tentu saja membuat biaya produksi bertambah dan meningkatkan harga jual ke End User menjadi lebih mahal.
Kelebihan mesin Boxer
1. Mesin Lebih stabil dan minim getaran, tingkat efisiensi mesin lebih baik. Karena piston pada mesin boxer bekerja saling berlawanan arah sehingga menghasilkan kinerja mesin yang halus dan memiliki kesetimbangan yang sangat baik, membuat mesin boxer tidak memerlukan counterbalance.
2. Desain mesin lebih seimbang antara kanan dan kiri, untuk mesin depan penggerak roda depan, poros axle dari mesin keroda memiliki panjang yang sama. Ini mencegah gejala mobil menarik ke satu sisi ketika berakselerasi.
3. Keunggulan lainnya adalah karena mesinnya lebar dan terletak pada posisi rendah sehingga pusat gravitasi atau titik berat kendaraan menjadi lebih rendah.
Hal ini mengurangi gejala body roll atau limbung dan memberikan handling mobil yang baik dan stabil khususnya saat melewati tikungan.
4. Komponen pada Mesin Boxer selalu terlumasi dibandingkan tipe mesin lain. Karena jarak antara kalter oli dan komponen tertinggi mesin tidak sejauh mesin V atau Segaris.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan mesin Boxer. Kalau dilihat dari konstruksinya dan kebiasaan dari pabrikan dalam menelurkan setiap produk baru.
Sepertinya mesin Boxer memang kurang diminati karena;
1. Biaya produksinya mahal, mengingat dua kepala silinder yang terpisah jauh di ujung kanan dan kiri menjadikan part-nya dua kali lebih banyak bahkan jika dibandingkan dengan mesin "V" sekalipun.
2. Selain biaya Produksi yang tinggi, proses maintenance pun menjadi pekerjaan yang sulit, karena mesin boxer di kemas sangat kompak di ruang mesin dan posisi mesin utama berada didasar.
Bahkan pada sepeda motor, untuk melakukan perawatan seperti mengganti busi, stel klep, mekanik harus bergerak mondar-mandir dari sisi kiri-kanan motor.
3. Karena basic konstruksi mesinnya horizontal ke kanan dan kiri, maka untuk memperbesar kapasitas mesin akan mempengaruhi lebar mesin dan lebar kendaraan.
4. Secara ergonomi, mesin Boxer kurang kompak jika di aplikasikan sebagai mesin sepeda motor. Untuk kalangan tertentu, mesin yang tampak menjulang keluar menjadi daya tarik tersendiri dan terlihat garang, tapi desain tersebut cukup segmented.
Bagi sebagian orang blok mesin yang menjulang keluar lebih lebar dari rangka motor terkesan seperti sepeda motor yang didesain kurang maksimal.
5. Umumnya mesin mobil di letakan diantara roda depan, dan dengan mesin boxer yang flat maka ruang mesin sudah cukup terlihat penuh sementara masih ada komponen lain ikut nimbrung di area depan seperti perangkat suspensi dan kemudi.
Semoga bermanfaat.
Tapi jika diperhatikan, tidak banyak kendaraan yang menggunakan mesin jenis ini. Jika dibandingkan mesin V atau mesin segaris, mesin Boxer tidak terlalu banyak populasinya.
Subaru salah satu pabrikan yang terkenal dengan mesin Boxernya karena cukup aktif di ajang Rally dan beberapa kali merebut juara.
Lebih dari 50 tahun Subaru menggunakan mesin Boxer untuk mobil-mobil buatannya. Selain Subaru, BMW dan Porche juga menggunakan tipe mesin ini untuk beberapa kendaraan produksinya.
Untuk kelas sepeda motor, cukup jarang juga mesin Boxer di gunakan, hanya beberapa motor kelas premium saja yang memanfaatkan tipe mesin ini.
Mesin Boxer seperti jenis mesin lainnya tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan mesin Boxer.
Kekurangan mesin Boxer
1. Biaya Produksi mahal. Untuk mesin boxer 4 silinder dibutuhkan dua batang camshaft, dua timingchain/timingbelt (jika SOHC, lebih banyak lagi kalau menganut DOHC), dan beberapa komponen lainnya yang harus di produksi dua kali lebih banyak dibanding menggunakan mesin segaris.
Hal ini tentu saja membuat biaya produksi bertambah dan meningkatkan harga jual ke End User menjadi lebih mahal.
2. Proses maintenance cukup sulit dilakukan bahkan hanya sekedar untuk mengganti busi. Mengingat dua-kepala silindernya yang saling berjauhan dikanan kiri mobil membuat pekerjaan yang berhubungan dengan kepala-silinder menjadi rumit.
3. Dimensi mesin cukup lebar, mesin boxer lebih lebar dibanding mesin V atau mesin Inline untuk jumlah silinder yang sama.
4. Berat piston berpengaruh dalam menambah gaya gesek pada silinder. Hal ini sudah menjadi typical mesin rebah / horizontal.
5. Bahan bakar yang masuk kedalam mesin melalui karburator atau injector cenderung berkumpul di bagian terendah sisi bawah silinder akibat gaya grafitasi.
6. Konstruksinya yang melebar membuat tidak banyak pilihan layout yang bisa diterapkan untuk mesin boxer.
Baca juga : Perbedaan transverse dan longitudinal engine
3. Dimensi mesin cukup lebar, mesin boxer lebih lebar dibanding mesin V atau mesin Inline untuk jumlah silinder yang sama.
4. Berat piston berpengaruh dalam menambah gaya gesek pada silinder. Hal ini sudah menjadi typical mesin rebah / horizontal.
5. Bahan bakar yang masuk kedalam mesin melalui karburator atau injector cenderung berkumpul di bagian terendah sisi bawah silinder akibat gaya grafitasi.
6. Konstruksinya yang melebar membuat tidak banyak pilihan layout yang bisa diterapkan untuk mesin boxer.
Baca juga : Perbedaan transverse dan longitudinal engine
Kelebihan mesin Boxer
1. Mesin Lebih stabil dan minim getaran, tingkat efisiensi mesin lebih baik. Karena piston pada mesin boxer bekerja saling berlawanan arah sehingga menghasilkan kinerja mesin yang halus dan memiliki kesetimbangan yang sangat baik, membuat mesin boxer tidak memerlukan counterbalance.
2. Desain mesin lebih seimbang antara kanan dan kiri, untuk mesin depan penggerak roda depan, poros axle dari mesin keroda memiliki panjang yang sama. Ini mencegah gejala mobil menarik ke satu sisi ketika berakselerasi.
3. Keunggulan lainnya adalah karena mesinnya lebar dan terletak pada posisi rendah sehingga pusat gravitasi atau titik berat kendaraan menjadi lebih rendah.
Hal ini mengurangi gejala body roll atau limbung dan memberikan handling mobil yang baik dan stabil khususnya saat melewati tikungan.
4. Komponen pada Mesin Boxer selalu terlumasi dibandingkan tipe mesin lain. Karena jarak antara kalter oli dan komponen tertinggi mesin tidak sejauh mesin V atau Segaris.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan mesin Boxer. Kalau dilihat dari konstruksinya dan kebiasaan dari pabrikan dalam menelurkan setiap produk baru.
Sepertinya mesin Boxer memang kurang diminati karena;
1. Biaya produksinya mahal, mengingat dua kepala silinder yang terpisah jauh di ujung kanan dan kiri menjadikan part-nya dua kali lebih banyak bahkan jika dibandingkan dengan mesin "V" sekalipun.
2. Selain biaya Produksi yang tinggi, proses maintenance pun menjadi pekerjaan yang sulit, karena mesin boxer di kemas sangat kompak di ruang mesin dan posisi mesin utama berada didasar.
Bahkan pada sepeda motor, untuk melakukan perawatan seperti mengganti busi, stel klep, mekanik harus bergerak mondar-mandir dari sisi kiri-kanan motor.
3. Karena basic konstruksi mesinnya horizontal ke kanan dan kiri, maka untuk memperbesar kapasitas mesin akan mempengaruhi lebar mesin dan lebar kendaraan.
4. Secara ergonomi, mesin Boxer kurang kompak jika di aplikasikan sebagai mesin sepeda motor. Untuk kalangan tertentu, mesin yang tampak menjulang keluar menjadi daya tarik tersendiri dan terlihat garang, tapi desain tersebut cukup segmented.
Bagi sebagian orang blok mesin yang menjulang keluar lebih lebar dari rangka motor terkesan seperti sepeda motor yang didesain kurang maksimal.
5. Umumnya mesin mobil di letakan diantara roda depan, dan dengan mesin boxer yang flat maka ruang mesin sudah cukup terlihat penuh sementara masih ada komponen lain ikut nimbrung di area depan seperti perangkat suspensi dan kemudi.
Semoga bermanfaat.