Rem karbon secara teknis lebih baik dari pada rem berbahan baja tapi penggunaan rem karbon tidak selamanya efektif kinerjanya khususnya pada penggunaan di ajang balap seperti motogp.
Kondisi metalurgi rem karbon yang mampu bekerja hingga 800 derajat celsius sangat membantu meningkatkan performa yang membutuhkan kemampuan rem yang handal.
Namun rem karbon memiliki batas temperatur minimum untuk dapat bekerja maksimal. Angka 200 derajat menjadi suhu yang di butuhkan agar rem karbon dapat bekerja optimal.
Untuk itu di beberapa tipe sirkuit yang cukup panjang dan penggunaan rem yang tidak terlalu intens, piringan cakram rem di tutupi cover rem agar kondisi cakram tetap optimal tidak turun dari batas suhu kerja yang di perlukan. Meskipun cover rem tidak dapat menahan panas tetapi dapat menghambat proses pendinginan cakram.
Baca Juga: Catatan Brembo di motogp
Rem karbon memang diakui cukup baik Tapi, rem karbon tidak dapat bekerja dengan baik saat kondisi hujan atau saat kondisi trek basah. Karena rem karbon memiliki suhu kerja yang cukup tinggi yaitu di kisaran 200-800 derajat celsius.
Pada kondisi wet race, suhu cakram mudah dingin oleh air hujan sehingga suhu kerja yang dibutuhkan oleh rem karbon tidak bisa tercapai yang membuatnya tidak mungkin bekerja optimal dan malah akan membahayakan pembalap.
Untuk itulah pada balapan Motogp rem berbahan baja masih digunakan saat kondisi wet race di kumandangkan oleh marshal menjelang balap di mulai.
Peraturan balapan flag-to-flag di terapkan untuk memberi kesempatan kepada pembalap mengganti motor yang telah di seting sesuai kondisi cuaca yang mungkin saja berubah saat race berlangsung.
Rem baja dipercaya mampu menghasilkan pengereman yang lebih baik saat hujan maupun kering. Tapi bobot rem baja yang lebih berat dapat menghasilkan gaya inersia yang dapat menyulitkan pengendalian pada motor.
Dari segi bahan, rem karbon sebenarnya murah, tapi proses pembuatannya yang rumit dan proses pengerjaan yang lama (12 minggu) membuat rem karbon menjadi komponen yang cukup mahal.
Rem karbon di motogp memang cukup handal, tapi ada kondisi-kondisi tertentu yang harus di penuhi agar rem dapat bekerja maksimal.
Seperti saat harus "bertarung" di sirkuit dengan trek lurus yang cukup panjang memerlukan cover pelindung untuk menahan suhu kerjanya atau pada trek yang memiliki tipikal Stop and Go yang juga membutuhkan seting berbeda pada rem.
Kondisi metalurgi rem karbon yang mampu bekerja hingga 800 derajat celsius sangat membantu meningkatkan performa yang membutuhkan kemampuan rem yang handal.
Namun rem karbon memiliki batas temperatur minimum untuk dapat bekerja maksimal. Angka 200 derajat menjadi suhu yang di butuhkan agar rem karbon dapat bekerja optimal.
Untuk itu di beberapa tipe sirkuit yang cukup panjang dan penggunaan rem yang tidak terlalu intens, piringan cakram rem di tutupi cover rem agar kondisi cakram tetap optimal tidak turun dari batas suhu kerja yang di perlukan. Meskipun cover rem tidak dapat menahan panas tetapi dapat menghambat proses pendinginan cakram.
Baca Juga: Catatan Brembo di motogp
Rem karbon memang diakui cukup baik Tapi, rem karbon tidak dapat bekerja dengan baik saat kondisi hujan atau saat kondisi trek basah. Karena rem karbon memiliki suhu kerja yang cukup tinggi yaitu di kisaran 200-800 derajat celsius.
Pada kondisi wet race, suhu cakram mudah dingin oleh air hujan sehingga suhu kerja yang dibutuhkan oleh rem karbon tidak bisa tercapai yang membuatnya tidak mungkin bekerja optimal dan malah akan membahayakan pembalap.
Untuk itulah pada balapan Motogp rem berbahan baja masih digunakan saat kondisi wet race di kumandangkan oleh marshal menjelang balap di mulai.
Peraturan balapan flag-to-flag di terapkan untuk memberi kesempatan kepada pembalap mengganti motor yang telah di seting sesuai kondisi cuaca yang mungkin saja berubah saat race berlangsung.
Rem baja dipercaya mampu menghasilkan pengereman yang lebih baik saat hujan maupun kering. Tapi bobot rem baja yang lebih berat dapat menghasilkan gaya inersia yang dapat menyulitkan pengendalian pada motor.
Dari segi bahan, rem karbon sebenarnya murah, tapi proses pembuatannya yang rumit dan proses pengerjaan yang lama (12 minggu) membuat rem karbon menjadi komponen yang cukup mahal.
Rem karbon di motogp memang cukup handal, tapi ada kondisi-kondisi tertentu yang harus di penuhi agar rem dapat bekerja maksimal.
Seperti saat harus "bertarung" di sirkuit dengan trek lurus yang cukup panjang memerlukan cover pelindung untuk menahan suhu kerjanya atau pada trek yang memiliki tipikal Stop and Go yang juga membutuhkan seting berbeda pada rem.