Mobil Formula 1 bisa dikatakan termasuk mobil balap yang cukup aman didunia dari segi fitur keselamatannya. Mengingat posisi pembalap yang duduk di kokpit terbuka yang bisa saja mengalami cedera pada bagian kepala akibat benturan ataupun benda asing yang berterbangan di sirkuit.
Bagaimana bisa mobil sekecil itu dapat melindungi pengendaranya dari segala kemungkinan cedera saat terjadi tabrakan.
Mobil F1 didesain sangat kuat di satu sisi namun sangat rapuh di beberapa sisi lainnya. Pada bagian kokpit terdapat konstruksi yang berfungsi sebagai kapsul pengaman bagi pembalap.
Anda tentu ingat saat alonso terbang jungkir balik hingga mobilnya hancur namun sang pembalap dapat keluar dari reruntuhan tanpa cedera yang serius.
Teknologi yang berkembang sangat pesat terutama terkait peningkatan performa mesin menjadi perhatian tersendiri bagi para penggiat F1.
Mengendarai mobil yang mampu melesat hingga lebih dari 300km/h, kegagalan sistem sedikit saja dapat berakibat fatal. Untuk membatasi dan mengurangi resiko kecelakaan yang fatal, kapasitas mesin F1 di turunkan menjadi hanya 1600CC dari sebelumnya 2400cc.
Apa hubungannya kapasitas mesin dengan keselamatan? Jelas sekali sangat berhubungan. Semakin besar kapasitas mesin maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan, maka semakin besar pula kecepatan yang akan diraih yang tentu saja akan sangat berbahaya bagi pembalap jika terjadi kecelakaan.
Mobil F1 ditunjang kokpit yang sangat kuat. Bagian kokpit dirancang sekuat mungkin untuk melindungi driver dari kemungkinan cidera akibat tabrakan. Jika bagian lain dapat hancur saat terjadi tabrakan, tidak halnya untuk bagian kokpit.
Kenapa hanya bagian kokpit saja yang dibuat sangat kuat? Kenapa tidak seluruh bagian mobil? Karena jika semua bagian mobil dibuat kuat dan kaku malah akan berbahaya ketika terjadi tabrakan.
Energi yang muncul saat terjadi tabrakan diredam oleh komponen di sekitar kokpit sebelum akhirnya berdampak ke kokpit. Itulah sebabnya saat terjadi tabrakan mobil F1 terlihat hancur-sehancur-hancurnya tapi pembalap tetap aman keluar dari kokpit.
Di tahun 2016, F1 mulai menguji cobakan HALO dan Aeroscreen yang merupakan fitur tambahan untuk melindungi pembalap dari kemungkinan terkena serpihan benda yang terbang di sirkuit akibat insiden didepannya. Seperti roda yang terlepas saat kecelakaan yang bisa saja bergerak liar dan mengenai kepala pengendara di belakangnya.
Bagian kokpit menjadi perhatian khusus karena menyangkut keselamatan pembalap jika terjadi tabrakan. Kokpit mobil F1 dibuat dari serat karbon dan untuk alasan keamanan, tidak ada saluran air, oli atau bahan bakar yang diperlukan mesin yang melewati area kokpit.
Pembalap F1 harus dapat keluar dari kokpit dalam waktu 5detik tanpa perlu melepas bagian apapun kecuali seatbelt dan setir kemudi. Untuk memudahkan pengemudi keluar dari mobil.
Mobil Formula1 juga dilengkapi sistem pemadam kebakaran otomatis yang dapat aktif secara otomatis maupun manual oleh pengemudi maupun marshal. Fitur ini biasanya ditandai dengan Huruf E pada bodi mobil F1.
Bagaimana bisa mobil sekecil itu dapat melindungi pengendaranya dari segala kemungkinan cedera saat terjadi tabrakan.
Mobil F1 didesain sangat kuat di satu sisi namun sangat rapuh di beberapa sisi lainnya. Pada bagian kokpit terdapat konstruksi yang berfungsi sebagai kapsul pengaman bagi pembalap.
Anda tentu ingat saat alonso terbang jungkir balik hingga mobilnya hancur namun sang pembalap dapat keluar dari reruntuhan tanpa cedera yang serius.
Teknologi yang berkembang sangat pesat terutama terkait peningkatan performa mesin menjadi perhatian tersendiri bagi para penggiat F1.
Mengendarai mobil yang mampu melesat hingga lebih dari 300km/h, kegagalan sistem sedikit saja dapat berakibat fatal. Untuk membatasi dan mengurangi resiko kecelakaan yang fatal, kapasitas mesin F1 di turunkan menjadi hanya 1600CC dari sebelumnya 2400cc.
Apa hubungannya kapasitas mesin dengan keselamatan? Jelas sekali sangat berhubungan. Semakin besar kapasitas mesin maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan, maka semakin besar pula kecepatan yang akan diraih yang tentu saja akan sangat berbahaya bagi pembalap jika terjadi kecelakaan.
Mobil F1 ditunjang kokpit yang sangat kuat. Bagian kokpit dirancang sekuat mungkin untuk melindungi driver dari kemungkinan cidera akibat tabrakan. Jika bagian lain dapat hancur saat terjadi tabrakan, tidak halnya untuk bagian kokpit.
Kenapa hanya bagian kokpit saja yang dibuat sangat kuat? Kenapa tidak seluruh bagian mobil? Karena jika semua bagian mobil dibuat kuat dan kaku malah akan berbahaya ketika terjadi tabrakan.
Energi yang muncul saat terjadi tabrakan diredam oleh komponen di sekitar kokpit sebelum akhirnya berdampak ke kokpit. Itulah sebabnya saat terjadi tabrakan mobil F1 terlihat hancur-sehancur-hancurnya tapi pembalap tetap aman keluar dari kokpit.
Di tahun 2016, F1 mulai menguji cobakan HALO dan Aeroscreen yang merupakan fitur tambahan untuk melindungi pembalap dari kemungkinan terkena serpihan benda yang terbang di sirkuit akibat insiden didepannya. Seperti roda yang terlepas saat kecelakaan yang bisa saja bergerak liar dan mengenai kepala pengendara di belakangnya.
Bagian kokpit menjadi perhatian khusus karena menyangkut keselamatan pembalap jika terjadi tabrakan. Kokpit mobil F1 dibuat dari serat karbon dan untuk alasan keamanan, tidak ada saluran air, oli atau bahan bakar yang diperlukan mesin yang melewati area kokpit.
Pembalap F1 harus dapat keluar dari kokpit dalam waktu 5detik tanpa perlu melepas bagian apapun kecuali seatbelt dan setir kemudi. Untuk memudahkan pengemudi keluar dari mobil.
Mobil Formula1 juga dilengkapi sistem pemadam kebakaran otomatis yang dapat aktif secara otomatis maupun manual oleh pengemudi maupun marshal. Fitur ini biasanya ditandai dengan Huruf E pada bodi mobil F1.