Pernahkan anda merasa tersesat saat sedang melintasi jalanan kota, atau merasa kehilangan arah saat turing ke daerah yang asing bagi anda. Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, tersesat bukanlah lagi menjadi masalah serius di perjalanan.
Kita akan dengan mudah menemukan lokasi kita berada dan kemana arah yang harus dilalui selanjutnya melalui berbagai gadget canggih berfitur GPS (Global Positioning System) maupun Google maps.
Tapi bagaimana jika GPS canggih yang kita miliki mengalami gangguan. Misalnya saja kendala jangkauan sinyal operator yang terganggu, kuota internet yang tidak mencukupi, atau area tempat kita berada belum dikenali, khususnya bagi penjelajah yang masih mengandalkan Google Map sebagai pemandu jalannya.
Dalam kondisi seperti ini Mungkin sekali-kali anda perlu memanfaatkan fasilitas GPS konvensional yang akan siap sedia membantu anda setiap saat. GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) dapat membantu anda menentukan posisi, mencari arah, bahkan menemukan arah kiblat.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan jika anda ingin memanfaat GPS konevensional untuk membantu anda menentukan arah.
Hal ini menandakan bahwa anda memiliki tata krama dan sopan santun sehingga orang akan senang membantu anda menunjukan arah.
Jangan sekali-kali bertanya dari atas motor dengan mesin menyala serta helm dan masker tertutup rapat. Atau bertanya dari dalam mobil, dengan hanya membuka kaca setengah.
Hal ini akan berpotensi membuat anda semakin kesasar, karena orang enggan memberikan anda petunjuk arah yang benar jika anda tidak secara sopan bertanya.
Kecuali Anda bertanya Arah kepada pengguna jalan lain pada saat berada di lampu merah (traffic light). Sambil menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, Anda dapat bertanya arah jalan kepada pengendara lain disebelah anda.
Pada kondisi seperti ini, Anda tidak perlu turun dari kendaraan untuk bertanya alamat karena malah dapat mengganggu pengguna jalan lainnya.
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah Terdapat sedikit perbedaan presepsi mengenai definisi “dekat” antara masyarakat yang tinggal di beberapa daerah yang berbeda.
Jika anda menemui jawaban terkait jarak yang mengatakan “owh sudah dekat mas, terus saja ke timur.”, mohon jangan senang dulu, karena definisi Dekat bisa saja berbeda.
Tapi jika anda mendapatkan jawaban “masih jauh”, berarti kemungkinan jarak yang ditempuh benar-benar masih sangat jauh sekali.
Selain perbedaan definisi mengenai jarak, Ada beberapa perbedaan tentang cara menunjukan jalan di berbagai daerah.
Pada sebagian daerah mungkin anda akan menemukan jawaban seperti ini jika menyakan arah kepada penduduk sekitar.
Tanya : "Pak, kalau mau ke capuracadotcom lewat mana yaa?"
Jawab : "Adek terus saja ke timur nanti ada perempatan belok ke selatan nah disana nanti adik ketemu Pos Kamling langsung saja belok ke barat, tidak jauh dari situ ada kios penjual pulsa, adik beli saja disitu pulsa data atau pulsa reguler nanti akan ketemu capuracadotcom."
Di beberapa daerah lainnya mungkin anda akan menemukan jawaban seperti ini
Tanya : "Bu, numpang tanya, capuracadotcom sebelah mana yaa?"
Jawab : "Kisanak terus saja luruuus nanti ada pertigaan belok kanan, terus ikuti arus sampai mentok ada pertigaan lagi belok kiri, terus belok kanan lagi nanti ada alun-alun, nah disitu tersedia Wifi gratis, adik bisa coba tanya-tanya lagi disana. Tapi jangan pakai Nokiyem 3310 yaa, nanti ga di-ijinin masuk sama petugasnya."
Bagaimana? Apakah Anda menemukan perbedaan dari kedua petunjuk arah diatas? Agar lebih mudah dalam pengaplikasian GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) ini, anda perlu memahami bahwa di beberapa daerah menggunakan arah mata angin untuk menunjukan jalan, sedangkan beberapa daerah lainnya tetap menggunakan arah kanan dan kiri untuk menunjukan arah.
Demikianlah cerita mengenai GPS konvensional yang dapat membantu anda menentukan arah dan lokasi saat sedang turing atau menjelajah daerah baru yang belum pernah anda kenal sebelumnya.
Dengan margin eror yang flexible, dan layanan di berbagai titik, membuat anda tidak perlu khawatir untuk memanfaatkan GPS konvensional ini, sebatas anda memenuhi kriteria dan mematuhi kaedah yang ada. Semoga bermanfaat.
Kita akan dengan mudah menemukan lokasi kita berada dan kemana arah yang harus dilalui selanjutnya melalui berbagai gadget canggih berfitur GPS (Global Positioning System) maupun Google maps.
Tapi bagaimana jika GPS canggih yang kita miliki mengalami gangguan. Misalnya saja kendala jangkauan sinyal operator yang terganggu, kuota internet yang tidak mencukupi, atau area tempat kita berada belum dikenali, khususnya bagi penjelajah yang masih mengandalkan Google Map sebagai pemandu jalannya.
Dalam kondisi seperti ini Mungkin sekali-kali anda perlu memanfaatkan fasilitas GPS konvensional yang akan siap sedia membantu anda setiap saat. GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) dapat membantu anda menentukan posisi, mencari arah, bahkan menemukan arah kiblat.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan jika anda ingin memanfaat GPS konevensional untuk membantu anda menentukan arah.
- Jaga sopan santun saat anda ingin menanyakan lokasi terkini (Update Location).
- Bersikaplah selayaknya orang yang sedang butuh bantuan saat bertanya lokasi yang diinginkan.
- Jangan lupa mengucapkan terima kasih setelah anda mendapatkan jawaban atas pertanyaan anda.
Hal ini menandakan bahwa anda memiliki tata krama dan sopan santun sehingga orang akan senang membantu anda menunjukan arah.
Jangan sekali-kali bertanya dari atas motor dengan mesin menyala serta helm dan masker tertutup rapat. Atau bertanya dari dalam mobil, dengan hanya membuka kaca setengah.
Hal ini akan berpotensi membuat anda semakin kesasar, karena orang enggan memberikan anda petunjuk arah yang benar jika anda tidak secara sopan bertanya.
Kecuali Anda bertanya Arah kepada pengguna jalan lain pada saat berada di lampu merah (traffic light). Sambil menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, Anda dapat bertanya arah jalan kepada pengendara lain disebelah anda.
Pada kondisi seperti ini, Anda tidak perlu turun dari kendaraan untuk bertanya alamat karena malah dapat mengganggu pengguna jalan lainnya.
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah Terdapat sedikit perbedaan presepsi mengenai definisi “dekat” antara masyarakat yang tinggal di beberapa daerah yang berbeda.
Jika anda menemui jawaban terkait jarak yang mengatakan “owh sudah dekat mas, terus saja ke timur.”, mohon jangan senang dulu, karena definisi Dekat bisa saja berbeda.
Tapi jika anda mendapatkan jawaban “masih jauh”, berarti kemungkinan jarak yang ditempuh benar-benar masih sangat jauh sekali.
Selain perbedaan definisi mengenai jarak, Ada beberapa perbedaan tentang cara menunjukan jalan di berbagai daerah.
Pada sebagian daerah mungkin anda akan menemukan jawaban seperti ini jika menyakan arah kepada penduduk sekitar.
Tanya : "Pak, kalau mau ke capuracadotcom lewat mana yaa?"
Jawab : "Adek terus saja ke timur nanti ada perempatan belok ke selatan nah disana nanti adik ketemu Pos Kamling langsung saja belok ke barat, tidak jauh dari situ ada kios penjual pulsa, adik beli saja disitu pulsa data atau pulsa reguler nanti akan ketemu capuracadotcom."
Di beberapa daerah lainnya mungkin anda akan menemukan jawaban seperti ini
Tanya : "Bu, numpang tanya, capuracadotcom sebelah mana yaa?"
Jawab : "Kisanak terus saja luruuus nanti ada pertigaan belok kanan, terus ikuti arus sampai mentok ada pertigaan lagi belok kiri, terus belok kanan lagi nanti ada alun-alun, nah disitu tersedia Wifi gratis, adik bisa coba tanya-tanya lagi disana. Tapi jangan pakai Nokiyem 3310 yaa, nanti ga di-ijinin masuk sama petugasnya."
Bagaimana? Apakah Anda menemukan perbedaan dari kedua petunjuk arah diatas? Agar lebih mudah dalam pengaplikasian GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) ini, anda perlu memahami bahwa di beberapa daerah menggunakan arah mata angin untuk menunjukan jalan, sedangkan beberapa daerah lainnya tetap menggunakan arah kanan dan kiri untuk menunjukan arah.
Dengan margin eror yang flexible, dan layanan di berbagai titik, membuat anda tidak perlu khawatir untuk memanfaatkan GPS konvensional ini, sebatas anda memenuhi kriteria dan mematuhi kaedah yang ada. Semoga bermanfaat.