Ban merupakan salah satu bagian penting dari kendaraan untuk dapat berjalan baik dijalanan. Entah itu sepeda, motor, mobil, pesawat bahkan gerobak bakso pun sangat membutuhkan si karet bundar ini untuk dapat berjalan mulus tanpa hambatan.
Ban juga dapat berfungsi membantu kerja suspensi pada mobil maupun motor dalam meredam getaran yang terjadi pada kendaraan akibat melalui permukaan jalan yang tidak rata.
Secara umum, ban terdiri dari dua jenis yaitu ban tubeless (tanpa ban dalam) and Tube Type atau ban biasa dengan ban dalam. Penggunaan ban tubeless maupun ban biasa harus disesuaikan dengan peruntukan kendaraan sehari-hari.
Pemilihan jenis ban tentu akan berdampak secara signifikan dengan performa kendaraan secara keseluruhan. Tidak semua kendaraan cocok menggunakan ban tubeless khususnya jenis kendaraan Niaga.
Pada kendaraan roda dua, masih banyak dijumpai ban dengan ban dalam meskipun beberapa pengguna sepeda motor terkadang memodifikasi ban sepeda motornya dan menggantinya dengan ban tubeless untuk mendapatkan kelebihan yang antara lain tidak mudah kempes saat terkena paku. Ban tubeless lebih stabil saat digunakan bermanufer karena efek dumping yang biasa terjadi pada ban biasa relatif lebih kecil. Sehingga kendaraan lebih stabil saat menikung pada kecepatan tinggi.
Sedangkan untuk ban biasa dengan ban dalam relatif lebih flexibel penggunaannya dan lebih mudah perawatannya. Jenis ban tubeless ataupun tubetype secara spesifik masuk kedalam area sistem roda yang didalamnya sudah termasuk pelek dan macam-macamnya.
Pemilihan ban juga sebaiknya disesuaikan dengan rute kendaraan yang sering dilalui. Pada penggunaan perkotaan yang jalan raya nya relatif mulus penggunaan ban tubeless dapat dijadikan pilihan. Jika jalan yang dilalui bergelombang dan lebih banyak jalan yang rusak maka sebaiknya tetap menggunakan ban biasa atau Tube type atau sesuai spesifikasi pabrik. Karena ban biasa mempunyai kemampuan lebih baik dalam meredam getaran dari jalan yang berlubang.
Selain jenis ban Tubeless dan tube type, ban juga memiliki karakteristik yang berbeda pada tapaknya. Tapak ban yang memiliki alur untuk mengalirkan air saat melalui jalan basah sangat banyak dijumpai pada kendaraan produksi masal.
Untuk penggunaan sehari-hari, ban dengan bentuk kembangan ban atau Groove yang baik dapat membantu dalam menghadapi segala cuaca yang dan kondisi jalan yang berubah-ubah. Ban yang baik untuk penggunaan sehari-hari adalah ban yang dapat mencengkeram sempurna pada aspal saat cuaca panas maupun hujan.
Ban motor memiliki perbedaan antara ban depan dan belakang. Selain ukuran ban depan yang relatif lebih kecil dibanding ban belakang. Kembangan atau alur air pada ban depan dan belakang juga memiliki perbedaan. Pada ban di roda depan terdapat garis yang membelah di tengah ban. Hal ini bertujuan untuk mencegah gejala aquaplanning saat motor melalui jalan basah.
Sedangkan pada ban belakang terkadang tidak terdapat pola garis yang membelah di tengah ban karena dapat mengurangi traksi ban belakang yang akan mempengaruhi kinerja ban saat berakselerasi ataupun saat mengerem.
Meskipun begitu ban belakang juga wajib memiliki kemamupan mengalirkan air saat melewati jalanan basah. Untuk itu kembangan ban belakang pada motor biasanya memiliki pola membentuk garis menyamping yang melewati garis tengah ban.
Ban pada mobil relatif sama antara depan, ban belakang dan ban serep. Ban mobil pada umumnya memiliki pola kembangan yang berbentuk garis melingkar. Ban mobil dapat dirotasi secara berkala untuk menyeimbangkan tingkat keausan tiap ban.
Pada mobil dengan penggerak roda depan. Kerja ban sangat berat, karena selain berfungsi sebagai penggerak , roda depan juga berfungsi mengarahkan kendaraan lurus, kekiri atau kekanan. Pada umumnya mobil dengan penggerak roda depan, menempatkan mesin dibagian depan mobil sehingga menambah beban ban depan semakin berat. Hal ini membuat keausan ban depan akan lebih cepat dibanding ban belakang yang hanya bergerak bebas mengikuti arah mobil. Maka dari itu merotasi ban secara berkala sangat di perlukan.
Ada beberapa teknik merotasi ban pada mobil yang dapat di praktekan pada kendaraan seperti berikut.
Yang perlu diperhatikan pada ban adalah batas keausan yang telah ditentukan oleh pabrikan ban yang biasa juga disebut dengan tread wear indicator (TWI). Perhatikan batas keausan ban ini, jika telah mencapai batas yang sudah ditentukan sebaiknya diganti untuk kenyamanan dan keamanan anda berkendara
Batas keausan ban atau TWI biasanya ditandai dengan gambar segitiga disisi ban atau berupa gundukan didalam alur ban.
Meskipun peran ban sangat penting pada kendaraan namun terkadang sangat jarang mendapat perhatian maupun sorotan. Lihat saja saat pameran otomotif berlangsung, hal apa yang paling sering menjadi sorotan? kekuatan dan jenis mesin yang digunakan, desain eksterior, desain interior, AC dingin, jok empuk, SPG yang Cuantik?. Sangat jarang spesifikasi kontur ban menjadi bahan promosi yang dapat mendongkrak penjualan.
Meski begitu ban bundar tetap konsisten menjadi bagian dari kendaraan dari dulu hingga kini, dari jamannya mobil antik hingga mobil listrik, Ban, benar-benar karet bundar yang tak kenal lelah menemani perjalanan teknologi kendaraan ari masa ke masa.
Ban juga dapat berfungsi membantu kerja suspensi pada mobil maupun motor dalam meredam getaran yang terjadi pada kendaraan akibat melalui permukaan jalan yang tidak rata.
Secara umum, ban terdiri dari dua jenis yaitu ban tubeless (tanpa ban dalam) and Tube Type atau ban biasa dengan ban dalam. Penggunaan ban tubeless maupun ban biasa harus disesuaikan dengan peruntukan kendaraan sehari-hari.
Pemilihan jenis ban tentu akan berdampak secara signifikan dengan performa kendaraan secara keseluruhan. Tidak semua kendaraan cocok menggunakan ban tubeless khususnya jenis kendaraan Niaga.
Pada kendaraan roda dua, masih banyak dijumpai ban dengan ban dalam meskipun beberapa pengguna sepeda motor terkadang memodifikasi ban sepeda motornya dan menggantinya dengan ban tubeless untuk mendapatkan kelebihan yang antara lain tidak mudah kempes saat terkena paku. Ban tubeless lebih stabil saat digunakan bermanufer karena efek dumping yang biasa terjadi pada ban biasa relatif lebih kecil. Sehingga kendaraan lebih stabil saat menikung pada kecepatan tinggi.
Sedangkan untuk ban biasa dengan ban dalam relatif lebih flexibel penggunaannya dan lebih mudah perawatannya. Jenis ban tubeless ataupun tubetype secara spesifik masuk kedalam area sistem roda yang didalamnya sudah termasuk pelek dan macam-macamnya.
Pemilihan ban juga sebaiknya disesuaikan dengan rute kendaraan yang sering dilalui. Pada penggunaan perkotaan yang jalan raya nya relatif mulus penggunaan ban tubeless dapat dijadikan pilihan. Jika jalan yang dilalui bergelombang dan lebih banyak jalan yang rusak maka sebaiknya tetap menggunakan ban biasa atau Tube type atau sesuai spesifikasi pabrik. Karena ban biasa mempunyai kemampuan lebih baik dalam meredam getaran dari jalan yang berlubang.
Selain jenis ban Tubeless dan tube type, ban juga memiliki karakteristik yang berbeda pada tapaknya. Tapak ban yang memiliki alur untuk mengalirkan air saat melalui jalan basah sangat banyak dijumpai pada kendaraan produksi masal.
Untuk penggunaan sehari-hari, ban dengan bentuk kembangan ban atau Groove yang baik dapat membantu dalam menghadapi segala cuaca yang dan kondisi jalan yang berubah-ubah. Ban yang baik untuk penggunaan sehari-hari adalah ban yang dapat mencengkeram sempurna pada aspal saat cuaca panas maupun hujan.
Ban motor memiliki perbedaan antara ban depan dan belakang. Selain ukuran ban depan yang relatif lebih kecil dibanding ban belakang. Kembangan atau alur air pada ban depan dan belakang juga memiliki perbedaan. Pada ban di roda depan terdapat garis yang membelah di tengah ban. Hal ini bertujuan untuk mencegah gejala aquaplanning saat motor melalui jalan basah.
Sedangkan pada ban belakang terkadang tidak terdapat pola garis yang membelah di tengah ban karena dapat mengurangi traksi ban belakang yang akan mempengaruhi kinerja ban saat berakselerasi ataupun saat mengerem.
Meskipun begitu ban belakang juga wajib memiliki kemamupan mengalirkan air saat melewati jalanan basah. Untuk itu kembangan ban belakang pada motor biasanya memiliki pola membentuk garis menyamping yang melewati garis tengah ban.
Ban pada mobil relatif sama antara depan, ban belakang dan ban serep. Ban mobil pada umumnya memiliki pola kembangan yang berbentuk garis melingkar. Ban mobil dapat dirotasi secara berkala untuk menyeimbangkan tingkat keausan tiap ban.
Pada mobil dengan penggerak roda depan. Kerja ban sangat berat, karena selain berfungsi sebagai penggerak , roda depan juga berfungsi mengarahkan kendaraan lurus, kekiri atau kekanan. Pada umumnya mobil dengan penggerak roda depan, menempatkan mesin dibagian depan mobil sehingga menambah beban ban depan semakin berat. Hal ini membuat keausan ban depan akan lebih cepat dibanding ban belakang yang hanya bergerak bebas mengikuti arah mobil. Maka dari itu merotasi ban secara berkala sangat di perlukan.
Ada beberapa teknik merotasi ban pada mobil yang dapat di praktekan pada kendaraan seperti berikut.
Yang perlu diperhatikan pada ban adalah batas keausan yang telah ditentukan oleh pabrikan ban yang biasa juga disebut dengan tread wear indicator (TWI). Perhatikan batas keausan ban ini, jika telah mencapai batas yang sudah ditentukan sebaiknya diganti untuk kenyamanan dan keamanan anda berkendara
Batas keausan ban atau TWI biasanya ditandai dengan gambar segitiga disisi ban atau berupa gundukan didalam alur ban.
Meskipun peran ban sangat penting pada kendaraan namun terkadang sangat jarang mendapat perhatian maupun sorotan. Lihat saja saat pameran otomotif berlangsung, hal apa yang paling sering menjadi sorotan? kekuatan dan jenis mesin yang digunakan, desain eksterior, desain interior, AC dingin, jok empuk, SPG yang Cuantik?. Sangat jarang spesifikasi kontur ban menjadi bahan promosi yang dapat mendongkrak penjualan.
Meski begitu ban bundar tetap konsisten menjadi bagian dari kendaraan dari dulu hingga kini, dari jamannya mobil antik hingga mobil listrik, Ban, benar-benar karet bundar yang tak kenal lelah menemani perjalanan teknologi kendaraan ari masa ke masa.