Motogp kembali lagi digelar pada 2019 ini dan masih menampilkan Rossi, Lorenzo, Marques, Dovisioso, Vinales dan puluhan pembalap lain yang ingin menasbihkan diri sebagai pemegang gelar Juara balap motor kelas Dunia.
Salah satu yang paling dinantikan pada motogp 2019 kali ini adalah kiprah Lorenzo dengan tim barunya yaitu Repsol Honda dan strategi manajemen konflik dari tim Honda mengantisipasi persaingan tidak sehat yang mungkin terjadi pada kedua pembalapnya.
Seperti kita ketahui bahwasanya Lorenzo akan menjadi partner Marq Marques di Tim Honda, yang sebelumnya berpartner dengan Dovisioso. Dua-duanya pembalap hebat, Juara Dunia dan haus kemenangan.
Tentu tidak mudah menyatukan dua Pemenang dalam satu atap.
Saat di Ducati, Lorenzo dan Divisioso tampak harmonis meskipun sesekali terjadi intrik dan perselisihan kecil tapi tak sampai membuat keduanya membangun sekat pemisah di paddock seperti kejadian Rossi dan Lorenzo saat mereka satu tim di Yamaha.
Namun dengan Dovizioso, bisa dikatakan beda kelas. Dovizioso belum pernah juara dunia Motogp, sedangkan Lorenzo datang ke Ducati sebagai juara dunia dan memiliki nilai kontrak termahal kala itu.
Tapi di Repsol Honda, Lorenzo datang mendampingi Marques yang sama-sama juara dunia, persaingan antar pembalap satu tim bisa jadi hal baik namun bisa jadi petaka jika akhirnya keduanya saling berebut posisi terdepan dan saling bersaing satu sama lain.
Hal ini baik jika keduanya bisa finish, tidak malah bersenggolan dan crash. Data yang bisa dihimpun oleh Tim pun semakin banyak dan berkualitas karena mendapat input dari pembalap bertitel juara dunia.
Tapi sebagai penonton, berharap semoga saja perebutan juara dunia motogp bisa terjadi hingga akhir seri, dan persaingannya ketat tidak hanya satu dua pembalap saja yang jadi langganan pemenang seri.
By the way, jadwal motogp 2019 tidak ada perubahan dibanding tahun lalu. Kalau tahun lalu ada tambahan seri di Thailand, tapi tahun ini tidak ada tambahan sirkuit.
Ada sedikit perubahan atau pergeseran jadwal seperti yang terjadi pada pada musim ini yaitu setelah GP Qatar tanggal 10 Maret maka MotoGP akan langsung libur panjang hingga 31 Maret untuk balapan lagi di Argentina.
Jadwal Motogp 2019 telah di rancang dan di tentukan dengan QATAR sebagai pembuka dan tetap berakhir di Valencia seperti yang sudah-sudah.
Ingin sebenarnya sekali-kali di akhiri di Sepang, Motegi, Australi atau mungkin di Indonesia sekalian yang penting jangan di Spanyol terus. hehehe.
Balapan di Spanyol masih terlalu banyak di musim ini, tercatat 4 kali balapan MotoGP di Spanyol yaitu di Jeres, Catalunya, Aragon, Valencia kemudian disusul Italia yang menggelar dua kali balapan yaitu seri Mugelo dan Misano, sedangkan di belahan dunia lain masing-masing hanya sekali.
Tak heran jika pembalap Spanyol tampak dominan karena mereka sering main di kandang.
Semoga saja 2021 nanti Indonesia jadi menyelenggarakan Motogp yang konon katanya akan di bangunkan sirkuit di NTB.
Pemilihan lokasi di Nusa Tenggara Barat sangat strategis dan merupakan pilihan tepat. Mengingat Indonesia sangat luas, banyak pilihan tempat luas dan lapang yang bisa dibangunkan sirkuit.
Tidak perlu terlalu memaksakan di Sentul jika memang tidak memungkinkan. buatkan saja sirkuit baru di luar Pulau jawa
NTB adalah lokasi yang sangat strategis, berada di tengah Indonesia. Potensi alamnya pun sangat cocok untuk mengundang para wisatawan yang ikut dalam rombongan Motogp ataupun penonton motogp.
Semoga saja kondisi politik dan ekonomi Indonesia terus kondusif, dan pembangunan infrastruktur penunjang gelaran Motogp di Mandalika NTB bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Jadi mulai 2021, kita tidak hanya jadi penonton saja melihat rombongan Motogp seliweran kesana-kemari tapi gak mampir.
Bayangkan, selama bertahun-tahun, rombongan Motogp hanya numpang lewat saja di Indonesia. Dari Jepang numpang lewat ke Ostrali, trus dari Ostrali ke Malaysia pun hanya numpang lewat. ehh ngenesnya…
Padahal Indonesia menjadi pasar terbesar bagi Honda, Yamaha, Suzuki dan juga memiliki basis fans Motogp terbesar didunia. Kok bisanya mereka hanya numpang lewat di Negeri ini, kebangetan.
Kalau ada yang mampir pun, pas saat promosi produk terbaru, foto-foto buat iklan, pencitraan dan hanya sekedarnya buat event meet and greet untuk mendongkrak penjualan.
Kayak berasa punya toko di pinggir jalan yang setiap hari di lewati artis papan atas, tapi gak pernah di mampiri. Mereka hanya mampir di toko sebelah kanan-kiri.
Lewat depan toko cuma klakson “din” atau mampir sejenak kalau ada maunya, nawarin jualan cup-cake toping aneh-aneh dengan harga di luar nalar.
2021 kita bisa jadi tuan rumah motogp, jangan sampai gagal lagi seperti tahun kemarin. karena konon katanya Sentul dianggap tidak mampu memenuhi standart untuk menggelar balapan MotoGP kala itu.
Semoga saja Indonesia bisa menjadi salah satu tuan rumah MotoGP meskipun tidak di NTB, dimana saja asal di Indonesia. Dan semoga ada pembalap Indonesia yang turut serta meramaikan persaingan di 2021 nanti.
Kalau cuma balap motor, kita pasti bisa. Banyak pembalap kita yang memiliki skil dan nyali tak kalah dengan pembalap Motogp lainnya.
Asalkan di beri kesempatan dan motor yang bagus dengan manajemen yang berstandart Internasional, pembalap kita pasti banyak yang mampu bersaing setidaknya di urutan 10 besar. Permasalahannya hanya satu, yaitu soal anggaran.
Kalau pemerentah kurang berkenan memberi pemodalan, kita minta saja salah satu pabrikan Honda, Yamaha atau Suzuki untuk kasih motor spek tim pabrikan buat pembalap Indonesia, supaya bisa bersaing di barisan terdepan. Kalau tidak mau, boikot produk mereka.
Mau jualan kemana mereka kalau kita boikot, whahahaha (ketawa jahat kayak jin di iklan rokok). "Wani piro???"
Pabrikan pun menjawab, "kalau kamu boikot, trus jualan saya gak laku. kamu mau, di PHK masal?", "glek"
Kok malah jadi ruwet kayak nahan entut di depan bos galak yang pelit ngasih bonus sambil disuguhi buah simalakama yang gak pernah ketahuan wujud aslinya.
Atau nanti kita buat saja penggalangan dana untuk mendukung pembalap Indonesia bertarung di MotoGP.
Satu orang nyumbang 1000 perak sajalah, bayangkan kalau di kalikan dengan jumlah seluruh warga Indonesia yang katanya 250 juta jiwa, hasilnya bisa buat satu musim balapan, yaa gak?.
By de way, kita lupakan saja rencana untuk ikut terlibat dalam balapan Motogp dengan modal hasil urunan apalagi sampai mau boikot perusahaan yang sudah mengakar oyot dengan fans fanatik yang loyal, nanti sajalah kita bahas lagi kalau sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah jadi.
Untuk sementara, kita tetap jadi penonton sajalah sampai mbak Anggun ganti merk Shampo, whehehehe.
Itulah tadi informasi Jadwal Motogp 2019 yang bisa anda simpan sebagai rujukan agar tidak ketinggalan menyaksikan jalannya musim Motogp 2019.
Pastikan anda mengosongkan schedule anda 2 jam sebelum jadwal Motogp dimulai, karena sebelum gelaran kelas utama MotoGP, akan ada siaran langsung Moto 2 yang tak kalah seru dan menegangkan.
Semoga bermanfaat.
Salah satu yang paling dinantikan pada motogp 2019 kali ini adalah kiprah Lorenzo dengan tim barunya yaitu Repsol Honda dan strategi manajemen konflik dari tim Honda mengantisipasi persaingan tidak sehat yang mungkin terjadi pada kedua pembalapnya.
Seperti kita ketahui bahwasanya Lorenzo akan menjadi partner Marq Marques di Tim Honda, yang sebelumnya berpartner dengan Dovisioso. Dua-duanya pembalap hebat, Juara Dunia dan haus kemenangan.
Tentu tidak mudah menyatukan dua Pemenang dalam satu atap.
Saat di Ducati, Lorenzo dan Divisioso tampak harmonis meskipun sesekali terjadi intrik dan perselisihan kecil tapi tak sampai membuat keduanya membangun sekat pemisah di paddock seperti kejadian Rossi dan Lorenzo saat mereka satu tim di Yamaha.
Namun dengan Dovizioso, bisa dikatakan beda kelas. Dovizioso belum pernah juara dunia Motogp, sedangkan Lorenzo datang ke Ducati sebagai juara dunia dan memiliki nilai kontrak termahal kala itu.
Tapi di Repsol Honda, Lorenzo datang mendampingi Marques yang sama-sama juara dunia, persaingan antar pembalap satu tim bisa jadi hal baik namun bisa jadi petaka jika akhirnya keduanya saling berebut posisi terdepan dan saling bersaing satu sama lain.
Hal ini baik jika keduanya bisa finish, tidak malah bersenggolan dan crash. Data yang bisa dihimpun oleh Tim pun semakin banyak dan berkualitas karena mendapat input dari pembalap bertitel juara dunia.
Tapi sebagai penonton, berharap semoga saja perebutan juara dunia motogp bisa terjadi hingga akhir seri, dan persaingannya ketat tidak hanya satu dua pembalap saja yang jadi langganan pemenang seri.
By the way, jadwal motogp 2019 tidak ada perubahan dibanding tahun lalu. Kalau tahun lalu ada tambahan seri di Thailand, tapi tahun ini tidak ada tambahan sirkuit.
Ada sedikit perubahan atau pergeseran jadwal seperti yang terjadi pada pada musim ini yaitu setelah GP Qatar tanggal 10 Maret maka MotoGP akan langsung libur panjang hingga 31 Maret untuk balapan lagi di Argentina.
Jadwal Motogp 2019 telah di rancang dan di tentukan dengan QATAR sebagai pembuka dan tetap berakhir di Valencia seperti yang sudah-sudah.
Ingin sebenarnya sekali-kali di akhiri di Sepang, Motegi, Australi atau mungkin di Indonesia sekalian yang penting jangan di Spanyol terus. hehehe.
Balapan di Spanyol masih terlalu banyak di musim ini, tercatat 4 kali balapan MotoGP di Spanyol yaitu di Jeres, Catalunya, Aragon, Valencia kemudian disusul Italia yang menggelar dua kali balapan yaitu seri Mugelo dan Misano, sedangkan di belahan dunia lain masing-masing hanya sekali.
Tak heran jika pembalap Spanyol tampak dominan karena mereka sering main di kandang.
Semoga saja 2021 nanti Indonesia jadi menyelenggarakan Motogp yang konon katanya akan di bangunkan sirkuit di NTB.
Pemilihan lokasi di Nusa Tenggara Barat sangat strategis dan merupakan pilihan tepat. Mengingat Indonesia sangat luas, banyak pilihan tempat luas dan lapang yang bisa dibangunkan sirkuit.
Tidak perlu terlalu memaksakan di Sentul jika memang tidak memungkinkan. buatkan saja sirkuit baru di luar Pulau jawa
NTB adalah lokasi yang sangat strategis, berada di tengah Indonesia. Potensi alamnya pun sangat cocok untuk mengundang para wisatawan yang ikut dalam rombongan Motogp ataupun penonton motogp.
Semoga saja kondisi politik dan ekonomi Indonesia terus kondusif, dan pembangunan infrastruktur penunjang gelaran Motogp di Mandalika NTB bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Jadi mulai 2021, kita tidak hanya jadi penonton saja melihat rombongan Motogp seliweran kesana-kemari tapi gak mampir.
Bayangkan, selama bertahun-tahun, rombongan Motogp hanya numpang lewat saja di Indonesia. Dari Jepang numpang lewat ke Ostrali, trus dari Ostrali ke Malaysia pun hanya numpang lewat. ehh ngenesnya…
Padahal Indonesia menjadi pasar terbesar bagi Honda, Yamaha, Suzuki dan juga memiliki basis fans Motogp terbesar didunia. Kok bisanya mereka hanya numpang lewat di Negeri ini, kebangetan.
Kalau ada yang mampir pun, pas saat promosi produk terbaru, foto-foto buat iklan, pencitraan dan hanya sekedarnya buat event meet and greet untuk mendongkrak penjualan.
Kayak berasa punya toko di pinggir jalan yang setiap hari di lewati artis papan atas, tapi gak pernah di mampiri. Mereka hanya mampir di toko sebelah kanan-kiri.
Lewat depan toko cuma klakson “din” atau mampir sejenak kalau ada maunya, nawarin jualan cup-cake toping aneh-aneh dengan harga di luar nalar.
2021 kita bisa jadi tuan rumah motogp, jangan sampai gagal lagi seperti tahun kemarin. karena konon katanya Sentul dianggap tidak mampu memenuhi standart untuk menggelar balapan MotoGP kala itu.
Semoga saja Indonesia bisa menjadi salah satu tuan rumah MotoGP meskipun tidak di NTB, dimana saja asal di Indonesia. Dan semoga ada pembalap Indonesia yang turut serta meramaikan persaingan di 2021 nanti.
Kalau cuma balap motor, kita pasti bisa. Banyak pembalap kita yang memiliki skil dan nyali tak kalah dengan pembalap Motogp lainnya.
Asalkan di beri kesempatan dan motor yang bagus dengan manajemen yang berstandart Internasional, pembalap kita pasti banyak yang mampu bersaing setidaknya di urutan 10 besar. Permasalahannya hanya satu, yaitu soal anggaran.
Kalau pemerentah kurang berkenan memberi pemodalan, kita minta saja salah satu pabrikan Honda, Yamaha atau Suzuki untuk kasih motor spek tim pabrikan buat pembalap Indonesia, supaya bisa bersaing di barisan terdepan. Kalau tidak mau, boikot produk mereka.
Mau jualan kemana mereka kalau kita boikot, whahahaha (ketawa jahat kayak jin di iklan rokok). "Wani piro???"
Pabrikan pun menjawab, "kalau kamu boikot, trus jualan saya gak laku. kamu mau, di PHK masal?", "glek"
Kok malah jadi ruwet kayak nahan entut di depan bos galak yang pelit ngasih bonus sambil disuguhi buah simalakama yang gak pernah ketahuan wujud aslinya.
Atau nanti kita buat saja penggalangan dana untuk mendukung pembalap Indonesia bertarung di MotoGP.
Satu orang nyumbang 1000 perak sajalah, bayangkan kalau di kalikan dengan jumlah seluruh warga Indonesia yang katanya 250 juta jiwa, hasilnya bisa buat satu musim balapan, yaa gak?.
By de way, kita lupakan saja rencana untuk ikut terlibat dalam balapan Motogp dengan modal hasil urunan apalagi sampai mau boikot perusahaan yang sudah mengakar oyot dengan fans fanatik yang loyal, nanti sajalah kita bahas lagi kalau sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah jadi.
Untuk sementara, kita tetap jadi penonton sajalah sampai mbak Anggun ganti merk Shampo, whehehehe.
Itulah tadi informasi Jadwal Motogp 2019 yang bisa anda simpan sebagai rujukan agar tidak ketinggalan menyaksikan jalannya musim Motogp 2019.
Pastikan anda mengosongkan schedule anda 2 jam sebelum jadwal Motogp dimulai, karena sebelum gelaran kelas utama MotoGP, akan ada siaran langsung Moto 2 yang tak kalah seru dan menegangkan.
Semoga bermanfaat.