Untuk dapat menikmati hiburan dari kotak ajaib bernama TV, diperlukan sebuah antena yang berguna menangkap sinyal yang di pancarkan oleh stasiun TV.
Antena TV bisa beraneka ragam dari yang Indoor ataupun Outdoor, dari yang berharga murah meriah hingga yang cukup mahal bisa dipilih sesuai kebutuhan dan budget.
Tapi di saat-saat tertentu ketika kebutuhan berhemat memaksa ide brilian bergentayang maka munculah inisiatif untuk membuat sendiri Antena Televisi.
Melihat konstruksi dan isi dari antena TV yang ada, sepertinya tidak sulit untuk membuat antena TV sendiri, karena komponen utama yang menjadi inti dari antena lama masih bisa digunakan.
Meskipun harga antena TV sebenarnya tidak terlalu mahal apalagi yang indoor, tapi kalau kondisi lagi tidak memungkinkan mau bagaimana lagi.
Seperti braket TV yang terpaksa harus dibuatkan sendiri karena memang harganya lumayan mahal jika harus beli. #yaa dari pada tidak daripada, yaa kan...
Baca juga : Cara Memasang TV di tembok tanpa Braket
Sejatinya antena yang digunakan selama ini adalah antena TV Indoor yang murah meriah tapi di jadikan antena Outdoor karena waktu dipasang indoor tangkapan sinyalnya kurang maksimal.
Antena Indoor memang tidak didesain untuk menahan ganasnya cuaca di luar ruangan, jadinya kena hujan-panas-angin-badai atau tertabrak kucing yang suka kawin di loteng, antena itupun hancur lebur setelah getas dan garing bagaikan kerupuk.
Nah Karena melihat kondisi antena yang mengenaskan itulah maka terbesit ide untuk membuat antena TV DIY untuk menghemat biaya.
Berdasarkan hasil olah lingkungan dengan mengamati barang-barang yang potensial untuk mendukung terciptanya sebuah antena TV, maka didapat beberapa bahan penting dan utama untuk dijadikan bahan membuat antena sendiri.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat antena sendiri didapat dari barang bekas. Kayu bekas pengerjaan bangunan, Plat nomor bekas, Kabel bekas telepon, dan Penangkap Sinyal bekas antena lama yang sudah tidak berwujud.
Dari bahan-bahan yang ada kemudian di bentuklah sebuah desain menyerupai antena indoor meskipun tidak mirip-mirip amat.
Papan kayu berukuran 30x16 cm di gabungkan dengan balok kayu sepanjang kurang lebih 30 Cm sebagai langkah awal membuat antena sendiri.
Kemudian pada ujung balok kayu di tambahkan plat nomor sepeda motor yang entah fungsinya buat apa. #sekedar variasi saja biar gaya.
Kemudian bagian penerima sinyal dari antena lama di pasangkan pada bagian depan balok kayu dengan diikat sedemikian rupa menggunakan teknik simpul yang didapat semasa Pramuka dulu (simpul mati dua kali, gak harus Pramuka juga bisa simpul ini).
Untuk meyakinkan posisinya tidak bergeser ditambahkanlah sebuah paku yang ditancapkan se-kena-nya.
Selanjutnya antena DIY yang sudah jadi ini di pasang di loteng dengan diikat menggunakan kabel telepon ke paku penahan atap rumah. Lihat betapa indahnya dia, Anda tidak akan menemukan antena seperti ini di Toko Online manapun. #Its special and limited edition
Antena DIY ini berhasil dibuat dalam waktu kurang dari 30 menit, dari mulai perencanaan, pengumpulan bahan, desain antena, proses pengerjaan hingga pemasangan.
Meskipun antena alakadar yang gak niat dibuat hanya karena mengejar hemat, namun tangkapan sinyal nya lumayan bagus dari pada tidak pakai antena. :D:D
Tapi ini juga didukung dengan kabel antena yang berkualitas baik dan colokan antena (Jack Antena) yang lumayan bagus, jadi hasil gambarnya juga bisa jernih tanpa perlu memasang antena terlalu tinggi (tergantung lokasi).
Karena berdasarkan pengalaman saat menggunakan antena yang lumayan bagus dengan ketinggian yang hampir menyaingi tower BTS Operator, jika tidak didukung dengan kabel antena yang berkualitas maka tangkapan sinyal tidak bisa maksimal sehingga gambar yang di hasilkan pun buram.
Dengan Antena TV buatan sendiri / DIY ini, Hasilnya 90 persen siaran televisi dapat ditangkap dengan sempurna. Sebagian besar Tayangan TV ditangkap dengan gambar cukup jernih dan nyaman di tonton.
Begitulah DIY Antena Televisi yang tercipta antara upaya berhemat tapi gak niat, jadilah antena yang berfungsi baik dengan tampilan alakadar. Tapi siapa peduli, toh tempatnya di atas atap tidak ada yang lihat kecuali pakai Google Map, Yaa gak :).
Semoga bermanfaat.
Antena TV bisa beraneka ragam dari yang Indoor ataupun Outdoor, dari yang berharga murah meriah hingga yang cukup mahal bisa dipilih sesuai kebutuhan dan budget.
Tapi di saat-saat tertentu ketika kebutuhan berhemat memaksa ide brilian bergentayang maka munculah inisiatif untuk membuat sendiri Antena Televisi.
Melihat konstruksi dan isi dari antena TV yang ada, sepertinya tidak sulit untuk membuat antena TV sendiri, karena komponen utama yang menjadi inti dari antena lama masih bisa digunakan.
Meskipun harga antena TV sebenarnya tidak terlalu mahal apalagi yang indoor, tapi kalau kondisi lagi tidak memungkinkan mau bagaimana lagi.
Seperti braket TV yang terpaksa harus dibuatkan sendiri karena memang harganya lumayan mahal jika harus beli. #yaa dari pada tidak daripada, yaa kan...
Baca juga : Cara Memasang TV di tembok tanpa Braket
Sejatinya antena yang digunakan selama ini adalah antena TV Indoor yang murah meriah tapi di jadikan antena Outdoor karena waktu dipasang indoor tangkapan sinyalnya kurang maksimal.
Antena Indoor memang tidak didesain untuk menahan ganasnya cuaca di luar ruangan, jadinya kena hujan-panas-angin-badai atau tertabrak kucing yang suka kawin di loteng, antena itupun hancur lebur setelah getas dan garing bagaikan kerupuk.
Nah Karena melihat kondisi antena yang mengenaskan itulah maka terbesit ide untuk membuat antena TV DIY untuk menghemat biaya.
Berdasarkan hasil olah lingkungan dengan mengamati barang-barang yang potensial untuk mendukung terciptanya sebuah antena TV, maka didapat beberapa bahan penting dan utama untuk dijadikan bahan membuat antena sendiri.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat antena sendiri didapat dari barang bekas. Kayu bekas pengerjaan bangunan, Plat nomor bekas, Kabel bekas telepon, dan Penangkap Sinyal bekas antena lama yang sudah tidak berwujud.
Dari bahan-bahan yang ada kemudian di bentuklah sebuah desain menyerupai antena indoor meskipun tidak mirip-mirip amat.
Papan kayu berukuran 30x16 cm di gabungkan dengan balok kayu sepanjang kurang lebih 30 Cm sebagai langkah awal membuat antena sendiri.
Kemudian pada ujung balok kayu di tambahkan plat nomor sepeda motor yang entah fungsinya buat apa. #sekedar variasi saja biar gaya.
Kemudian bagian penerima sinyal dari antena lama di pasangkan pada bagian depan balok kayu dengan diikat sedemikian rupa menggunakan teknik simpul yang didapat semasa Pramuka dulu (simpul mati dua kali, gak harus Pramuka juga bisa simpul ini).
Untuk meyakinkan posisinya tidak bergeser ditambahkanlah sebuah paku yang ditancapkan se-kena-nya.
Selanjutnya antena DIY yang sudah jadi ini di pasang di loteng dengan diikat menggunakan kabel telepon ke paku penahan atap rumah. Lihat betapa indahnya dia, Anda tidak akan menemukan antena seperti ini di Toko Online manapun. #Its special and limited edition
Antena DIY ini berhasil dibuat dalam waktu kurang dari 30 menit, dari mulai perencanaan, pengumpulan bahan, desain antena, proses pengerjaan hingga pemasangan.
Meskipun antena alakadar yang gak niat dibuat hanya karena mengejar hemat, namun tangkapan sinyal nya lumayan bagus dari pada tidak pakai antena. :D:D
Tapi ini juga didukung dengan kabel antena yang berkualitas baik dan colokan antena (Jack Antena) yang lumayan bagus, jadi hasil gambarnya juga bisa jernih tanpa perlu memasang antena terlalu tinggi (tergantung lokasi).
Karena berdasarkan pengalaman saat menggunakan antena yang lumayan bagus dengan ketinggian yang hampir menyaingi tower BTS Operator, jika tidak didukung dengan kabel antena yang berkualitas maka tangkapan sinyal tidak bisa maksimal sehingga gambar yang di hasilkan pun buram.
Dengan Antena TV buatan sendiri / DIY ini, Hasilnya 90 persen siaran televisi dapat ditangkap dengan sempurna. Sebagian besar Tayangan TV ditangkap dengan gambar cukup jernih dan nyaman di tonton.
Begitulah DIY Antena Televisi yang tercipta antara upaya berhemat tapi gak niat, jadilah antena yang berfungsi baik dengan tampilan alakadar. Tapi siapa peduli, toh tempatnya di atas atap tidak ada yang lihat kecuali pakai Google Map, Yaa gak :).
Semoga bermanfaat.